Share

Bab 373

Author: Sierra
Yuvi mengucapkan setiap kata dengan jelas, "Vincent, barusan kamu sudah lihat semua bagian tubuhku."

Vincent menatapnya. "Aku nggak lihat."

"Kamu masih mau sangkal? Tadi, kamu nggak lihat aku?"

Vincent terdiam. Tentu saja dia melihatnya. Dia tidak buta.

Wajah cantik dan lembut Yuvi kini memerah. Mengingat kejadian tadi, dia makin malu dan kesal. Dia benar-benar mengira yang datang tadi adalah Wenny. Tak disangka, ternyata adalah Vincent.

"Apa saja yang kamu lihat tadi? Kamu dengar sesuatu nggak?" tanya Yuvi.

Vincent diam saja tanpa menjawab.

Yuvi paling sebal ketika Vincent bersikap cuek dan diam seperti itu. "Kamu bisu ya?"

Vincent menjawab pelan, "Tadi, kamu bilang kamu mau cup D ...."

"Aaaah!"

Yuvi langsung menjerit kecil, lalu cepat-cepat berjinjit dan menutup mulut Vincent dengan telapak tangan supaya dia berhenti bicara.

"Jangan lanjut!"

Tangan mungil Yuvi tiba-tiba menutupi mulutnya. Jarak antara mereka langsung jadi sangat dekat. Vincent menatap matanya yang indah. Mata itu beg
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ayuna Reswari
yuvi kok jadi murahan gini setelah tanda lahiran hilang sih?
goodnovel comment avatar
Adma
semua serba menggantung
goodnovel comment avatar
Chrisyilla theresia Simanjuntak
jangan cerita Yuvi, fokus ke toko utama kak mau lihat Hendro mode cemburu dan gacor ke Wenny
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1138

    Steve membalas, "Sekretaris dan asisten di sekitarku semuanya pria, nggak ada wanita sama sekali kok. Jadi, kamu jangan berpikir yang aneh-aneh!"Apakah Steve sedang memberi penjelasan pada Vania?Vania tertegun sejenak. Sebenarnya, dia sendiri paham bahwa sejak awal dia hanya berusaha menyenangkan Steve demi bisa hamil. Namun makin lama mereka berinteraksi, makin Vania menyadari sisi-sisi cemerlang yang dimiliki Steve. Dia benar-benar seorang pria yang sangat baik.Dengan status seperti itu, dengan wajah setampan itu, Steve sudah bisa dibilang pria terbaik untuk pernikahan politik.Dengan sikap seorang gentleman, Steve membuka pintu kursi penumpang depan. "Masuklah ke mobil."Vania pun naik ke mobil. Steve kemudian duduk di kursi pengemudi dan menginjak pedal gas. Mobil mewah itu melaju kencang meninggalkan tempat tersebut.....Setengah jam kemudian, mereka tiba di bioskop.Hari ini adalah hari kerja sehingga jumlah penontonnya tidak terlalu banyak.Steve memegang tiket film di tanga

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1137

    Vania merasa Steve mencium dirinya dengan sangat kuat. Benar saja, pria memang makhluk visual. Semalam, padahal dia masih tidak mau kembali ke kamar.Tangan Steve jatuh di kaki Vania dan hendak melepaskan pakaiannya.Vania cepat-cepat menghentikannya. "Steve, tunggu!"Suara Steve terdengar serak. "Kenapa?"Vania membalas, "Kamu sendiri yang bilang ini adalah kantormu!"Steve mencubit lembut pipi wanita itu. "Jangan berpura-pura! Bukannya kamu memang menggoda aku di kantor?"Vania terdiam. Baiklah, ternyata memang tidak ada yang bisa dia sembunyikan dari Steve.Steve kembali hendak membuka pakaiannya, tetapi Vania menahan tangannya. "Nggak boleh! Nanti, kamu bisa bikin stokingku rusak!"Steve berucap, "Aku akan membelikanmu yang baru.""Nggak mau!"Mendengar betapa tegasnya nada suaranya, Steve menelan ludah dan tertawa kesal. "Kamu lagi mempermainkanku ya?"Vania melingkarkan tangannya di leher pria itu. "Kalau kamu mau, bisa saja. Tapi, kamu harus menemani aku nonton film, jalan-jalan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1136

    Begitu Steve selesai menandatangani dokumen, ketika dia mendongak, pandangannya langsung tertahan pada Vania.Hari ini, Vania datang memakai mantel hitam. Setelah melepas mantelnya, barulah terlihat pakaian di dalam. Itu adalah sebuah gaun hitam ketat yang memperlihatkan bentuk tubuh. Apa yang paling mencolok adalah dia memakai stoking hitam.Kaki Vania memang sangat indah, jenjang, dan lurus. Dengan stoking hitam, penampilannya menjadi makin menarik perhatian. Ditambah sepasang sepatu hak tinggi berhak tipis di kakinya, hanya berdiri untuk membaca buku saja sudah membuat bentuk tubuh Vania yang ramping dan berlekuk terlihat sangat memikat.Dalam hal memilih wanita, selera Steve memang bagus. Dia harus mengakui bahwa istri hasil perjodohannya ini benar-benar kelas atas dalam segala aspek.Paras kelas atas, bentuk tubuh kelas atas, bakat kelas atas, bahkan selera hidup Vania pun kelas atas.Keluarga Lamin adalah keluarga kaya top. Sementara itu, Vania adalah cucu menantu yang dipilih de

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1135

    Vania lagi-lagi terdiam. Dia benar-benar tidak bermaksud melakukannya!Namun sekarang, Vania bahkan tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak sengaja. Dia tahu tujuan kedatangannya adalah untuk menyenangkan hati Steve.Vania menatap ke arah wajah tampan Steve yang tegas dan berwibawa. "Aku memang sengaja. Memangnya nggak boleh? Kamu adalah suamiku. Kalau aku ingin duduk di kakimu, ya aku duduk!"Steve menyunggingkan senyuman tipis. "Kemarin, aku bilang kamu kurang berinisiatif di siang hari. Hari ini, kamu langsung menjadi inisiatif?""Ya. Aku terima semua kritikmu dan bersedia berubah! Menurutku, suami istri itu pasti butuh proses penyesuaian. Saling mengerti dan saling memaklumi. Dengan begitu, kita bisa hidup bersama seumur hidup."Melihat sikap Vania yang sangat nurut, Steve mengangkat sedikit alis tajamnya, tetapi tidak berkata apa-apa.Vania berucap, "Supnya nanti keburu dingin. Kamu harus minum selagi hangat!"Vania menuangkan semangkuk sup ayam, lalu menyodorkan sendok ke mulut Ste

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1134

    Resepsionis merasa bahwa pada saat itu, gambaran nyata tentang pernikahan keluarga kaya benar-benar terpampang di depan mata."Maaf, Nyonya Vania. Soalnya aku memang belum pernah melihat kamu sebelumnya."Vania berkata, "Nggak apa-apa. Sekarang, apa aku bisa langsung naik untuk menemui Pak Steve?"Resepsionis menjawab, "Nyonya Vania, mari biar kuantar."Vania menolak dengan halus, "Nggak perlu, lanjutkan pekerjaanmu saja. Aku bisa naik sendiri untuk menemui Pak Steve."Setelah itu, Vania membawa termos sup dan masuk ke dalam lift. Tidak lama kemudian, dia sampai di lantai 16. Di sini adalah area kantor presdir di mana ruang kerja Steve berada.Vania melangkah di atas karpet dan segera tiba di depan pintu ruang presdir.Vania merapikan penampilannya sedikit, lalu memasang senyum termanis sebelum mendorong pintu dan masuk. "Sayang, coba lihat apa yang kubawakan untukmu. Makanan penuh cinta lho ...."Vania sengaja menggunakan suara manja yang lembut karena dia tahu bahwa kebanyakan pria m

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 1133

    Keesokan paginya.Ketika Vania membuka mata, dia mendapati dirinya tidur di atas ranjang.Wanita itu pun bangun dan duduk. Seingatnya semalam dia bekerja sampai larut, lalu ketiduran di atas meja. Kenapa sekarang dia malah terbangun di atas ranjang?Hanya ada satu kemungkinan, yaitu Steve yang menggendongnya ke ranjang.Sisi ranjang yang satu lagi sudah kosong. Sepertinya Steve sudah berangkat ke kantor.Vania mengambil ponselnya. Begitu melihat layar, dia langsung terkejut karena sekarang sudah pukul 8 pagi!Vania bisa-bisanya tidur sampai pukul 8 pagi!Biasanya, Vania sudah bangun sekitar pukul 6 pagi lebih, lalu pergi lari pagi, minum kopi, sarapan, dan mulai bekerja.Namun, hari ini Vania justru tidur sampai pukul 8 pagi.Ada apa dengannya?Apa Vania mulai jadi suka tidur?Saat itu, ponsel Vania berbunyi. Asistennya yang menelepon.Vania pun menekan tombol jawab. "Halo.""Kak Vania, kenapa kamu belum sampai di studio? Kamu nggak pernah begini lho! Jujur deh, apa semalam kamu main t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status