Share

Bab 922

Author: Sierra
Para staf terkejut. "Pak Victor, Nyonya!"

Yuvi yang baru saja dipanggil Nyonya, wajahnya langsung memerah. "Victor, turunkan aku. Semuanya lagi lihat!"

Victor melangkah dengan kaki panjangnya. Langkahnya mantap dan tegas. Dia berujar sambil tersenyum, "Kalau mereka lihat, ya biarkan saja. Aku nggak mungkin menutup mata mereka, 'kan?"

Makin banyak staf yang menoleh ke arah mereka. "Pak Victor. Pagi, Nyonya!"

Wajah Yuvi sudah merah padam seperti udang rebus. Dia hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada Victor agar orang-orang tidak bisa melihat ekspresinya.

Namun, suara bisik-bisik para staf jelas terdengar sampai ke telinganya. "Astaga, Pak Victor menggendong Nyonya ke kantor?"

"Nyonya yang kalian maksud itu Nona Jessica, 'kan?"

"Sekilas saja kelihatan itu bukan dia."

"Dulu, Pak Victor pernah gendong Nona Yuvi. Sepertinya, ini Nona Yuvi juga!"

"Pak Victor dan Nona Yuvi benar-benar cocok. Yang satu cantik dan yang satu ganteng, benar-benar pasangan serasi."

Yuvi benar-benar ingin menut
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 924

    Saat Victor kembali ke kantornya, yang pertama kali dia lihat adalah Yuvi yang sudah tertidur. Tubuh mungilnya meringkuk di sofa dan sedang tidur dengan sangat nyenyak.Victor meletakkan dokumen yang dibawanya, lalu menarik longgar dasi di lehernya. Setelah itu, dia pun duduk di sofa.Victor mengulurkan tangan untuk menepuk pelan wajah mungil Yuvi. "Pemalas, ayo bangun."Yuvi berguling hingga tubuh lembutnya mendekat ke arahnya, lalu dia menggesekkan wajah pada Victor dan bersikap manja seperti anak kucing. "Jangan ganggu. Aku masih mau tidur."Victor menatap ke arahnya. Wajah mungilnya sudah memerah karena tidur, seolah-olah dipoles dengan perona pipi. Dia terlihat begitu manis dan polos.Victor duduk di sofa, lalu mengangkat tubuhnya dan memeluk Yuvi ke dalam dekapannya.Berhubung terasa hangat, Yuvi dengan cepat menemukan posisi yang nyaman di dalam pelukannya dan terus melanjutkan tidurnya.Victor mengambil selimut tipis untuk menyelimuti tubuhnya. Satu tangannya tetap memeluk Yuvi

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 923

    Victor berdiri di depan jendela besar yang menjulang sampai lantai. Dia mencoba menenangkan dirinya.Yuvi melirik ke arahnya. Dia melihat tangannya dimasukkan ke dalam saku celana, entah sedang menekan apa. Tatapannya menunduk, sementara sorot matanya tajam dan dingin. Posturnya terlihat angkuh sekaligus liar. Siapa pun yang melihat Victor, wajahnya pasti akan langsung memerah.Yuvi buru-buru mengalihkan pandangan.Setelah menyesuaikan diri, Victor berkata, "Masuk."Darren pun melangkah ke dalam. "Pak Victor, rapat hari ini sudah mau dimulai. Pak Kelvin dari Grup Amazes sudah datang."Victor mengangguk. "Oke, aku segera ke sana."Darren pun keluar.Victor lalu berjalan menghampiri Yuvi. "Duduk manis di sini ya. Kalau aku kembali dan nggak melihatmu di ruangan ini, aku akan menghabisimu. Mengerti?"Yuvi tidak berani membantah. Dia berucap sambil mengangguk, "Ya."Victor pun meninggalkan kantor.Yuvi bisa melihat rapat itu pasti sangat penting. Hanya saja sebelum masuk rapat, dia masih s

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 922

    Para staf terkejut. "Pak Victor, Nyonya!"Yuvi yang baru saja dipanggil Nyonya, wajahnya langsung memerah. "Victor, turunkan aku. Semuanya lagi lihat!"Victor melangkah dengan kaki panjangnya. Langkahnya mantap dan tegas. Dia berujar sambil tersenyum, "Kalau mereka lihat, ya biarkan saja. Aku nggak mungkin menutup mata mereka, 'kan?"Makin banyak staf yang menoleh ke arah mereka. "Pak Victor. Pagi, Nyonya!"Wajah Yuvi sudah merah padam seperti udang rebus. Dia hanya bisa menyembunyikan wajahnya di dada Victor agar orang-orang tidak bisa melihat ekspresinya.Namun, suara bisik-bisik para staf jelas terdengar sampai ke telinganya. "Astaga, Pak Victor menggendong Nyonya ke kantor?""Nyonya yang kalian maksud itu Nona Jessica, 'kan?""Sekilas saja kelihatan itu bukan dia.""Dulu, Pak Victor pernah gendong Nona Yuvi. Sepertinya, ini Nona Yuvi juga!""Pak Victor dan Nona Yuvi benar-benar cocok. Yang satu cantik dan yang satu ganteng, benar-benar pasangan serasi."Yuvi benar-benar ingin menut

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 921

    Panggil Victor dengan sebutan sayang lagi?Barusan, Victor sudah menggodanya di apotek. Kenapa sekarang masih mau menggodanya lagi?Yuvi menolak, "Aku nggak mau!"Victor juga tidak terburu-buru. Dia hanya menatapnya sambil berkata, "Kalau begitu, minum obatnya."Yuvi membalas, "Aku nggak mungkin minum! Lupakan saja!"Victor tidak berkata apa-apa lagi. Dia duduk kembali dan mulai menyetir mobil.Perlahan-lahan, Yuvi merasa ada yang tidak beres. Jalan yang mereka tempuh ini bukan menuju rumahnya. Dia akan dibawa ke mana?Yuvi bertanya, "Pak Victor, kamu mau ke mana?"Victor menjawab, "Nona Yuvi, karena kamu nggak mau minum obat, aku cuma bisa membawamu ke kantorku. Bagaimanapun, sebentar lagi aku ada rapat."Dibawa ke kantornya?"Aku nggak mau ke sana!""Nona Yuvi, kalau kamu nggak mau minum obat, berarti ada kemungkinan kamu bisa hamil. Kalau begitu, aku cuma bisa menjagamu terus di sisiku. Begitu ada tanda-tanda kamu hamil, aku akan ...."Jantung Yuvi tiba-tiba berdebar keras. Dia mera

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 920

    Victor sengaja memanggilnya dengan sebutan "sayang".Suara pria itu memang sejak awal rendah dan penuh daya tarik. Kini, ketika dia membisikkan panggilan itu dengan nada lembut tetapi nakal di telinganya, Yuvi langsung merasa lututnya lemas. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri.Pemilik apotek jarang melihat pasangan secantik Victor dan Yuvi. Dia berucap sambil tersenyum, "Kalian benar-benar mesra."Victor merangkul bahu Yuvi sambil menaikkan alis. "Tentu saja, aku sangat mencintai istriku."Sambil berkata begitu, Victor menunduk untuk menatap Yuvi. "Sayang, apa kamu mencintaiku?"Di matanya, Yuvi jelas melihat ada ejekan. Dia memang sengaja mempermainkannya.Tangan Victor yang melingkar di bahunya makin menguat. "Sayang, kamu mencintaiku atau nggak?"Pemilik apotek menatap Yuvi penuh rasa ingin tahu. Yuvi tidak punya pilihan selain memaksa tersenyum sopan walau terlihat agak kaku. "Cinta dong."Victor melanjutkan, "Kamu mencintai siapa? Sayang, seharusnya kamu memanggilku apa?"Vic

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 919

    Pil kontrasepsi?Mata Yuvi membelalak. "Ka ... kamu mau apa?"Victor menatapnya tenang. "Nona Yuvi, aku mau membelikanmu pil kontrasepsi untuk kamu minum."Yuvi kehabisan kata-kata.Saat ini, dia sedang hamil sehingga tentu saja tidak boleh minum pil semacam itu.Yuvi menggeleng kuat-kuat. "Aku nggak mau minum!"Victor menatap ke arahnya, lalu tersenyum samar, "Nona Yuvi, apa maksudmu? Tadi malam, aku nggak pakai pengaman. Tubuhku ini sehat dan kesuburanku normal. Kalau kamu nggak minum obat, gimana kalau benar-benar hamil?"Yuvi membalas, "Aku ...."Victor langsung menyela, "Jangan-jangan, Nona Yuvi memang sengaja mau mengandung anakku?"Yuvi terdiam dan tak bisa berkata apa-apa. Sekarang, dia benar-benar berada di posisi sulit. Pil kontrasepsi tidak boleh diminum. Itu bisa membahayakan bayi dalam kandungannya. Namun kalau dia menolak, Victor pasti akan mengira dia sengaja ingin hamil.Yuvi berujar, "Aku ....""Di depan ada apotek. Kita berhenti sebentar dan beli sekarang."Mobil pun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status