Compartir

Diusir

Autor: Otty A
last update Última actualización: 2025-09-23 16:00:52

Suara bentakan Steven membuat Viola merasa tersakiti. Mata Viola berkaca kaca. "Aku bicara yang sejujurnya padamu."

"PLak!" Steven yang gelap mata langsung men4mpar wajah Viola.

Viola tersudut. Air matanya kini mulai menetes. "Steven, apa kau tak percaya padaku?"

"Bagaimana mungkin aku bisa percaya padamu!? Berapa kali aku memergokimu pulang bersama dengan pria tua itu!" seru Steven dengan mata terbuka lebar dan suara yang lantang. Mata Steven juga memerah. Selain marah, Steven juga merasa kecewa.

"Pergi dari sini! Jangan kembali lagi!" seru Emma.

"Tapi Ma." Viola menangis.

"Tidak Viola. Jangan berikan alasan apapun! Kau tak pantas menjadi bagian keluarga ini!" Emma menegaskan.

"Aku aku tidak berselingkuh. Aku tak pernah menodai pernikahan kita." Viola bicara dengan suara terbata bata. Dadanya terasa sesak.

"Aaarrgh!" Steven yang marah membanting semua barang yang ada di ruang tamu.

"Steven, hentika
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Cinta di Rumah Bordil   Disiksa

    "PLak!" Satu tamp4ran yang cukup keras membuat telinga Viola berdenging. Ia mengaduh kesakit4n. Tapi kini, matanya tak lagi berkaca kaca. Mentalnya sudah diremukkan berkali kali, ia tak lagi sedih mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya."Ucapakan kata maaf, lalu aku akan mengampunimu." Steven menatap tajam."Aku tidak mau! Aku tidak merasa bersalah! Selama pernikahan kita, aku menjaga kesetiaan! Aku tidak pernah tidur dengan orang lain, seperti yang telah kau lakukan!" Viola menjawab dengan lantang. Gerakan tubuhnya mengi$yaratkan penolakan akan penind4san."PLak!" Kali ini Steven men4mpar wajahnya lebih keras. Hingga Viola jatuh tersungkur ke lantai. Kedua tangannya ditarik ke belakang, kepalanya diinj4k oleh suaminya sendiri."Cepat minta maaf! Atau aku akan meremukk4n tulang tengk0rakmu!" Steven tampaknya sudah gelap mata. Karena Viola tak lagi merengek dan mengemis perhatiannya.Setetes air mata keluar dari sudut mata wanita itu. Steven yang melihatnya merasa puas. Ia melepaska

  • Cinta di Rumah Bordil   Ceraikan Aku

    Frans datang ke Rumah Bagnio bersama dengan orang penting yang dikenal sebagai seorang Gubernur, pemimpin tertinggi di bagian provinsi. "Sekarang tidak ada yang bisa menghentikan aku. Dimana Viola? Kembalikan dia padaku!" Frans bicara pada wanita penghib*r yang ada di sana."Mawar baru saja dibawa ke kantor polisi. Dan Viola serta anaknya sudah dibawa pulang oleh Steven." Salah satu wanita pengh*bur memberitahu Frans."Jadi Viola kembali ke rumah Steven?!" Mata Frans terbuka lebar."Iya, suaminya memaksa untuk membawanya pulang.""Bagaimana Frans? Apa kita masih perlu menutup rumah b0rdil ini?" Sang Gubernur akan menggunakan jabatannya untuk menutup tempat hiburan itu.Sang Gubernur merupakan sahabat dekat Frans. Keduanya saling mengenal sejak duduk di bangku SMP. Pertemanan yang mereka jalin didasari oleh rasa hormat dan pengertian.Para wanita penghib*r yang mendengar ucapan Gubernur, segera mengatupkan kedua tangan mereka. Mereka tidak mau tempat yang menjadi satu satunya tumpuan u

  • Cinta di Rumah Bordil   Istri atau Pelac*r?

    Mawar dan orang orang yang berada di sana terkejut mendengar ucapan Steven. Tak ada orang yang melerai pertengkaran tersebut. Mereka semua hanya menonton. Membiarkan Adrian dipuk*li berkali kali hingga wajahnya babak belur."Kau yang membuang istrimu demi tembikar dari desa! Dan aku hanya mengambil apa yang sudah kau buang!" sahut Adrian dengan suara terbata bata."Siapa yang membuangnya? Aku tidak membuang Viola!!" Steven berteriak penuh amarah. Ia berusaha untuk menc3kik adiknya sendiri. Kali ini, semua orang yang berada di sana melerai pertengkaran mereka."Dimana Viola? Akan aku bongkar tempat ini, jika aku tidak menemukan Viola." Steven berteriak sambil melotot memandangi satu per satu wajah yang ada di depannya."Kau tidak berhak memiliki Viola lagi! Dia sudah bebas sekarang! Dia bisa memilih dengan siapa dia akan menikah!" Adrian melud4hi wajah Kakaknya. Ia menarik tubuhnya ke samping lalu bangkit berdiri. "Dia bisa tidur dengan s

  • Cinta di Rumah Bordil   Tidur Dengan Istri Kakakku

    "BRak! BRak!" Frans mengetuk pintu dengan kencang hingga suaranya terdengar seperti orang yang sedang memukul mukul pintu dari luar."Siapa yang mengetuk pintu? Mengganggu sekali!" Adrian enggan membuka pintu. Ia terus memainkan wanita yang ada di depannya."BRak! BRak!" Sementara Frans terus saja memukul pintu dengan keras. Hal ini menarik perhatian Mawar."Om Frans? Apa yang anda lakukan di sini? Apa anda lupa jika kamar ini adalah kamar VVIP khusus untuk pelanggan yang telah membayar mahal. Mawar menegur sikap Frans. Ia tak ingin Frans mengganggu Adrian yang sedang bercumbu dengan Viola."Aku ingin Viola keluar! Dia tidak boleh melayani siapapun!" Frans menjawab dengan tegas."Viola tidak bisa pergi kemana mana! Dia harus tetap berada di sini! Dia adalah bintang di rumah b0rdil ini!" Mawar menjawab dengan mata melotot, mengisyaratkan bahwa ia tak mau berkompromi dengan Frans."Berapa uang yang dibayarkan pria itu padamu?" tany

  • Cinta di Rumah Bordil   Bercumbu Dengan Adik Ipar

    "Selamat malam untuk kalian semua! Malam ini kita kedatangan wanita paling cantik di Rumah Bagnio." Mawar mulai memperkenalkan Viola di depan umum."Berapa harganya?" Salah satu tamu langsung bertanya pada Mawar. Raut wajahnya terlihat tidak sabar."Sabar Om. Sebentar lagi kita akan mulai acaranya." Mawar tersenyum genit. Wajahnya sumringah membayangkan banyaknya uang yang bisa ia dapatkan dalam semalam."Ayo buka harganya!" teriak pria yang lain lagi. "Aku tidak bisa! Aku tidak bisa melakukan ini." Viola menggeleng sambil bicara pelan. Wajahnya memelas, ia berusaha merayu Mawar agar tidak menju4lnya pada lelaki hidung b3lang."Jika kau mundur, maka aku akan membawa anakmu pergi dari sini. Dan selamanya, kau tak akan pernah bertemu dengan anakmu lagi." Mawar menunjuk ke arah sisi kirinya. Viola melihat ke arah yang ditunjuk oleh Mawar. Ternyata ada seorang wanita yang saat ini sedang menggendong putranya."Alvaro!" uca

  • Cinta di Rumah Bordil   Menjadi P3lacur

    Meski awalnya sempat ragu, tapi akhirnya ia tetap datang ke Rumah Bagnio untuk mencari Mami Dona. Saat ia baru sampai di sana, 2 orang wanita berbisik bisik sambil melihat ke arahnya. Setelah itu, salah satu dari mereka pergi masuk ke dalam Rumah Bagnio.Tak berselang lama, Mawar datang menemuinya. "Kau pasti datang ke sini untuk mencari Dona, iya kan?" "Dimana dia?" Viola mengangguk."Viola, aku penasaran apa hubunganmu dengan Dona?" Mawar berjalan mendekat."Kami berteman baik." Viola melihat gerak gerik Mawar yang terlihat berbeda."Hmm! Itu bagus! Kalau begitu, apakah Dona juga sudah memberitahumu perihal tunggakan uang pajak rumah b0rdil ini?" Mawar mengerutkan kening."Tidak! Untuk yang satu itu aku tidak tahu." Viola menggeleng."Kau tidak tahu?" Mawar bertanya sekali lagi. Dan Viola segera menggelengkan kepala."Aneh sekali!" seru Mawar."Dimana Dona? Aku ingin bertemu dengannya." Viola menatap

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status