Share

Perasaan Jihan remaja yang sesungguhnya, cinta untuk Dave Hardinata bagian III

Gara-gara debu yang berterbangan di sekitar, Salma jadi terbatuk-batuk. Hal itu karena ulah kemoceng yang dipakai Jihan remaja untuk membersihkan rak buku di perpustakaan.

"Maaf, Salma. Aku sudah bilang agar kamu menyingkir dulu."

"Tidak apa-apa Ji, aku ..." Dia batuk lagi. "Aku mau membantumu."

"Aku tidak melarangmu. Tapi, debu ini tidak baik buat pernapasan. Mending kau minggir sebentar. Di situ, berdirilah di dekat jendela. Sekalian tolong bukakan jendelanya, ya."

"Ok." Salma beringsut ke kiri, menggeser jendelanya. "Omong-omong, Ji. Sudah tahu 'kan berita terbaru di sekolah kita?"

"Aku tidak tahu, ada berita apa? Penting memangnya?"

"Buat aku pribadi sih tidak. Kalau kau bisa saja iya."

"Kok begitu? Apa bedanya aku atau kau? Kita sama-sama mahasiswa di kampus ini dan kita teman sekelas."

"Ya karena tidak ada hubungannya sama aku."

"Maksudmu apa? Kata-katamu kurang jelas, Salma."

"Salah satu siswi di sekolah ini menghilang. Tempo hari orang tuanya datang menemui Kepala Se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status