Share

Perasaan Jihan yang sesungguhnya, cinta untuk Dave Hardinata bagian IV

Perlengkapan menulis, botol minuman, ramen cup, handuk kecil, kaus pendek, legging, semua benda-benda ini dimasukkan Jihan remaja ke dalam ransel. Bertepatan dia hendak menyandang tasnya, teriakan lembut oleh Daniel Wilman terdengar.

"Iya, Kak. Aku segera turun."

"Kasihan temanmu, Peri kecil. Dia sudah menunggu sejak tadi."

"Tidak apa-apa, Kak. Salma memang sengaja datang lebih awal."

"Pulang jam berapa?"

"Sepertinya lumayan sore. Tapi aku usahakan sampai di rumah sebelum malam."

"Kakak siapkan bekal, ya?"

"Aku bawa ramyun."

Daniel refleks menghela napas. "Ramyun saja tidak cukup. Tugas-tugasmu banyak 'kan? Otak perlu dikasih makanan bergizi supaya lancar buat berpikir. Jangan pergi dulu, Kakak tambah porsinya untuk dibagi ke temanmu."

"Ya sudah, aku tunggu di depan, ya."

Jihan remaja bergegas menjumpai Salma selagi Daniel mengemasi bekal di dapur.

"Pergi sekarang?"

"Tunggu, Kakak ingin menambahkan bekal yang aku bawa."

"Ini ke mana dulu? Jadi ke perpustakaan sekolah?"

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status