Cinta kedua tuan Nathan

Cinta kedua tuan Nathan

last updateLast Updated : 2024-07-07
By:  kimmy araOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
13Chapters
519views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Nathan sangat mencintai istrinya. Bahkan rumor perselingkuhan Cecillia -istrinya- tidak memadamkan cinta itu. Namun, kehadiran Olivia secara tiba-tiba di dalam kehidupan mereka membuka satu persatu rahasia yang selama ini tersimpan rapi. Rahasia apa yang tersimpan di dalam kehidupan Nathan dan Cecillia? Siapa diantara mereka yang menyimpan rahasia?

View More

Chapter 1

Wanita pembayar hutang

“Bagaimana, Kamu sudah mendapatkan uang yang ibu minta?”

Helena menghadang putrinya di depan pintu. Saat itu Viola baru saja pulang setelah seharian bekerja di dua tempat berbeda. Hari sudah menunjukkan pukul sebelas malam saat itu, dan Viola sudah sangat lelah. Namun, ibunya tidak peduli. Yang Helena inginkan adalah uang untuk membayar hutang mereka yang tiga hari lagi akan jatuh tempo.

“Aku belum mendapatkannya, Bu.” Viola mendesah pelan, “aku akan coba meminta kepada bos, agar gajiku dibayar di awal bulan ini,” lanjutnya.

Helena mengernyitkan kening, membuka mulut hendak bicara, tapi Viola segera memeluknya dan berkata, “Aku lelah, Bu. Aku mau istirahat.”

Dengan gontai Viola melanjutkan langkah ke kamar. Ingin sekali rasanya merebahkan tubuh di atas kasurnya yang empuk. Namun, ternyata Helena tidak puas dengan jawaban putrinya. Ia terus mengekor dari belakang tanpa sepengetahuan Viola.

“Ibu?” Viola kaget melihat ibunya saat berbalik untuk menutup pintu. “Ada apa lagi?” Nada suaranya begitu lelah.

“Sebaiknya kamu turuti permintaan Tuan Edward. Dengan begitu kita bisa melunasi semua hutang-hutang kita dan bahkan bisa hidup tenang seperti dulu lagi.” Helena berkata dengan ekspresi datar. Menatap Viola yang berdiri di depan pintu dengan tangan masih menggantung di handlenya.

“Bu!”

Wanita itu memanggil ibunya dengan nada tinggi. Sudah berulang kali ia menolak saran ibunya itu, tapi Helena tidak pernah bosan untuk menekannya.

Viola tahu ujung percakapan itu akan kemana, “Aku capek, mau tidur.” Cepat-cepat ia bergerak untuk menutup pintu, tapi kalah cepat. Pintu itu ditahan oleh Helena.

“Ibu tidak bisa terus seperti ini. Jika dalam waktu 2 hari kamu tidak bisa mendapatkan uang itu, maka kamu harus melakukan apa yang ibu katakan. Itu sudah keputusan ibu!”

Helena melepaskan tangannya dari daun pintu, lalu pergi tanpa menunggu jawaban Viola. Ia sudah bertekad akan melakukan apa yang disarankan oleh Edward. Seorang rentenir, pemilik salah satu bar terkenal di kota itu. Ia akan melakukannya, walaupun harus memaksa Viola.

**

Dua hari berlalu dengan sangat cepat dan Viola sama sekali tidak mengindahkan ucapan ibunya saat itu. Biasanya Helena hanya menekannya saja, tapi tidak pernah bersungguh-sungguh melakukan apa yang ia katakan. Sejahat apapun Helena, Viola yakin kalau ibunya tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang akan menghancurkan harga diri putrinya. Namun, ternyata Viola salah. Hari itu, saat pulang bekerja di sore hari, ia terkejut melihat Edward ada di depan restoran tempat ia bekerja.

Edward yang melihat Viola keluar dari dalam Restoran, tersenyum lalu melambaikan tangan sebagai isyarat agar ia mendekat. Karena tidak mau terjadi keributan, Viola terpaksa menemui pria berusia 40 tahun itu.

“Ada apa?” Viola bertanya ketus.

Edward terkekeh. Sepasang irisnya yang hitam berkilat menatap tubuh Viola dari atas hingga bawah seolah ingin menelanjangi wanita itu. Viola merasa risih. Memegang tas bahunya dan meletakkannya di depan dada. Melindungi diri.

“Kau memang sangat cantik.” Edward berkata tanpa peduli dengan pertanyaan Viola sebelumnya. “Ayo, kita harus ke suatu tempat,” ucapnya lagi.

Viola menegang. Pikirannya mulai memahami apa yang terjadi. Refleks ia mundur satu langkah dengan sikap waspada. Bagaimanapun, ia tidak akan mau mengikuti pria itu.

Melihat Viola memasang sikap waspada, Edward kembali tertawa. Kali ini lebih keras. Bahunya sampai berguncang karenanya. Viola semakin cemas. Ia melirik ke sekeliling untuk mencari cara meloloskan diri. Namun, belum sempat ia bergerak, Edward sudah memberi aba-aba kepada anak buahnya yang sejak tadi sudah berdiri di sekitar Viola.

“Bawa masuk!” perintahnya.

Sontak Viola berontak, berusaha untuk kabur saat tangan-tangan pengawal Edward yang kekar mencengkram lengannya dengan kuat dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Salah satu pengawal menempelkan saputangan yang sudah diberi obat bius ke wajahnya. Viola tidak berdaya. hanya dalam hitungan detik ia sudah dibawa dengan mobil Van hitam itu ke sebuah tempat yang Viola sendiri tidak tahu dimana.

**

Samar-samar Viola mendengar suara di sekitar. Kepalanya berdenyut sakit, juga sekujur tubuhnya. Ia ingin bergerak, tapi tidak bisa. Perlahan Viola mencoba membuka mata dan melihat ibunya tengah berbicara dengan dua orang pria. Viola mengerjap beberapa kali untuk memastikan ia tidak sedang bermimpi. Viola mengerang pelan saat kembali merasakan sakit di kepala.

Helena dan dua pria lainnya segera menoleh ke arah Viola. Helena tersenyum lebar, seraya menghampiri putrinya.

“Kamu sudah sadar? Syukurlah,” ucap Helena dengan nafas lega.

Melihat ibunya tampak lega, Viola mengira kalau suatu kesalah pahaman telah terjadi. Ibunya pasti tidak tahu menahu soal penculikannya. Ibunya pasti datang untuk menyelamatkannya.

“Syukurlah ibu ada disini,” ucap Viola lirih. Ia masih belum terlalu sadar akibat pengaruh obat bius tadi. Viola sudah tidak takut lagi. Ibunya ada disini untuknya. Ia merasa sangat kantuk dan ingin tidur. Viola mulai memejamkan mata kembali. Namun samar-samar Viola mendengar percakapan ibunya dengan dua pria itu. Mereka sedang melakukan kesepakatan tentang dirinya.

Ia tidak menyangka kalau ibunya benar-benar menjualnya seperti menjual barang dagangan. Mereka saling tawar-menawar harga dirinya. Air mata menetes dari kedua sudut mata Viola. Ia tidak bisa melepaskan diri, bahkan sekedar membuka mata agar tetap sadar pun ia tidak mampu. Perlahan semuanya hening dan gelap. Viola tidak tahu apa-apa lagi.

**

Saat sadar kembali, Viola merasakan udara dingin menembus kulitnya. Ia membuka mata dengan berat dan menyadari dirinya ada di sebuah kamar hotel dengan pakaian yang sangat minim. Melawan rasa sakit di kepalanya, Viola mencoba untuk fokus. Melihat sekeliling untuk mencari jalan keluar dari sana. Ia tidak mau membayar hutang keluarganya dengan menjadi pemuas nafsu para pria brengsek. Ia tahu karena Crist -kakak laki-lakinya- selalu mengatakan hal itu padanya, agar dia jadi pemuas nafsu pria hidung belang dan mendapatkan uang yang banyak daripada harus kerja keras dan hanya menghasilkan uang recehan.

Ttiba-tiba Viola mendengar suara kucuran air di kamar mandi. Pasti seseorang sedang berada di sana, pikirnya. Dengan hati-hati sekali agar tidak menimbulkan suara, Viola berjalan ke arah kamar mandi dan menguncinya dari luar. Tak lupa kuncinya ia lemparkan ke sembarang tempat. Setelah itu ia meneliti seisi kamar, mencari barang-barangnya atau sesuatu yang berguna untuknya. Belum sempat mendapatkan apapun, tiba-tiba suara air di kamar mandi berhenti. Viola menegang.

“Aku harus cepat-cepat keluar dari sini,” ucapnya pada diri sendiri.

Tanpa pikir panjang, ia langsung berlari ke pintu, tepat ketika suara teriakan terdengar dari kamar mandi. Viola berlari keluar. Ia tidak peduli pada apapun. Saat ini yang harus ia lakukan adalah pergi dari sana sejauh mungkin. Namun langkahnya tiba-tiba berhenti saat ia melihat pengawal yang menyeretnya masuk ke dalam mobil sedang berlari ke arahnya. Mungkin pria di dalam kamar menghubunginya, pikir Viola.

Ia melihat sekeliling dan segera masuk ke salah satu kamar yang pintunya sedikit terbuka dan menutupnya dengan cepat. Viola menarik nafas panjang dan berusaha menormalkan detak jantungnya yang memburu. Sepasang matanya terpejam, fokus mendengarkan langkah kaki di luar kamar. Ia menunggu. Tidak berani membuka mata atau bernafas dengan leluasa. Kedua tangannya saling meremas kuat. Ia sangat ketakutan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Adny Ummi
Kakaaak. no WAnya kok gak aktiiiff?? hubungi aku yaaaa!!!
2024-06-27 21:12:37
2
user avatar
Adny Ummi
seru, kk. lanjuuttt
2024-06-27 21:11:46
2
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status