Share

Part 20 Harga Diri 1

Delia masuk dan langsung ke dapur untuk mencuci tangan. Barra mengekori di belakang lalu duduk di kursi meja makan.

"Sudah jam setengah enam. Mas, nggak mandi dulu. Nanti telat ke kantor." Delia mengingatkan sambil membuatkan secangkir kopi.

Beberapa saat Barra masih diam termangu. Sungguh, tidak menyangka kalau Delia bisa setenang itu setelah kejadian semalam. Padahal dulu memandangnya saja sudah ketakutan. "Aku mandi dulu," pamit Barra kemudian bangkit dan melangkah masuk kamar.

Setelah kepergian Barra, Delia menarik napas dalam-dalam untuk menghalau sesak yang membuatnya susah bernafas. Netranya berkaca-kaca. Siapa bilang dia tidak hancur? Delia hanya berusaha menunjukkan menjadi perempuan tegar di hadapan laki-laki yang telah membuat retak perasaannya.

Ternyata dari konflik ini, Delia bisa mengendalikan hati. Tidak histeris, tidak teriak, juga tidak meringkuk ketakutan. Di puncak tertinggi rasa sakitnya, ia menemukan ketegaran dan keberanian. Dirinya berusaha sekuat hati menekan e
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Kalau Barra lelaki sejati ga bakal ambil kesempatan menggauli istrinya dgn niat bayar hutang. Sangat rendah dirimu Barra kalau itu niat mu.
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
usah selingkuh dari awal itu pak anakmu... Delia juga tau malah mereka terang²an d8depan Delia
goodnovel comment avatar
Rema Melani
bener2,. hatiku ikut ngilu,..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status