Share

Part 24 Marah 1

Barra turun dari mobilnya dan melangkah tergesa menghampiri mertua yang masih berdiri di teras. Pria berkaus hitam dan celana jeans warna biru itu mencium tangan mertuanya.

"Ayo, masuk!" ajak Pak Irawan. Bu Hesti telah mendahului dan sudah tidak sabar untuk mendengarkan penjelasan dari menantunya.

"Rini, buatkan minum untuk Mas Barra," teriak Bu Hesti pada asisten rumah tangganya yang baru berumur delapan belas tahun.

"Njih, Bu." Terdengar jawaban dari arah dapur.

"Ada apa sebenarnya, kenapa Delia pulang sendirian malam tadi?" Pak Irawan bertanya dengan sikap masih tenang.

Barra mengatur napas. Netranya memerah dan lelah karena menahan sebak dalam dada, juga karena tidak bisa tidur hampir semalaman. Dengan pertanyaan mereka, Barra bisa tahu kalau Delia tak menceritakan permasalahannya.

"Maafkan saya, Pa, Ma. Maafkan. Saya yang salah!" ucap Barra sambil memandang kedua orang tua di hadapannya secara bergantian.

"Memangnya ada apa dengan kalian?" tanya Bu Hesti tidak sabar sambil menat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Ariny arni
Mantap banget ucapan pak Adibrata..tepat ..mantul..yg ga waras siapa..Barra dan piaraannya..qiqiqi
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
puas banget part ini akhirnya Barra dihajar papanya .........
goodnovel comment avatar
Sitihasanah Titi
rasain kau barra
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status