Share

Cinta yang Tak Bisa Kembali
Cinta yang Tak Bisa Kembali
Author: Meteorit

Bab 1

Author: Meteorit
Di Kota Zamrud, suara percakapan terdengar dari bagian terdalam gedung Biro Keamanan.

"Jasmine, aku harap kamu menyadari betapa berbahayanya misi kali ini. Kamu akan menyusup sebagai mata-mata ke dalam sindikat kriminal. Begitu identitasmu terbongkar, hidupmu bisa lebih buruk dari kematian."

"Kalaupun kamu berhasil menyusup, selama proses pengumpulan bukti, kamu harus ikut arus bersama para penjahat, bahkan mungkin harus menodongkan senjata ke arah rekanmu sendiri. Secara mental, itu akan sangat menyiksa dan nggak ada jaminan kapan siksaan itu akan berakhir."

"Kamu punya suami, anak, dan orang tua. Apa kamu benar-benar rela meninggalkan semuanya?" Di dalam ruangan itu, sang atasan menatap dengan serius.

"Aku sudah memutuskan untuk bercerai dengan suamiku. Dia akan menemukan istri baru dan akan tetap menjadi ayah yang baik bagi anak kami. Sedangkan orang tuaku, mereka sudah menemukan putri kandung mereka. Keluarga mereka sangat bahagia dan harmonis. Aku nggak punya apa pun yang mengikatku lagi."

Jasmine berdiri dan memberi hormat sambil berucap dengan tegas, "Aku bersedia menjadi sebilah belati, menancap di jantung musuh, demi melindungi negara dan para rakyat. Demi negara, aku rela mengorbankan diri. Meskipun harus mati ribuan kali, aku nggak akan menyesal!”

Atasan itu membuka mulut, seolah-olah ingin membujuknya lagi, tetapi tidak tahu harus berkata apa.

"Aku harus pergi. Guruku menghilang secara misterius setelah menyelidiki sindikat ini. Aku harus menemukannya, meskipun mungkin hanya bisa membawa pulang jasadnya. Selama bertahun-tahun, nggak ada yang lebih mengenal mereka dibanding aku. Kalau sindikat ini ingin disingkirkan, aku satu-satunya orang yang mampu melakukannya."

Mata sang atasan penuh rasa enggan. "Kamu harus tahu, sebagai mata-mata, nama dan jasamu mungkin nggak akan pernah dikenal oleh dunia. Kamu bisa saja memilih hidup yang damai dan aman, nggak harus menjalani hidup seperti di ujung tanduk setiap hari ...."

"Kalau keputusanmu sudah bulat, pergilah! Semoga kamu masih diberi kesempatan untuk mengenakan seragam ini lagi. Setelah pergi, namamu akan menjadi rahasia negara. Kamu bukan lagi dirimu! Semoga beruntung!"

Dengan tangan gemetar, atasan membalas hormat.

Jasmine tersenyum tipis. "Aku selalu beruntung."

Setelah keluar dari gedung, Jasmine sudah mengenakan pakaian biasa. Angin sore meniup ujung bajunya dengan lembut.

Saat itu jam pulang kerja. Matahari senja menyelinap di antara ranting-ranting pohon. Jalanan dipenuhi kendaraan. Semua orang melangkah menuju rumah masing-masing. Di pinggir jalan, suara pedagang, uap dari toko roti, dan anak-anak pulang sekolah yang bermain di trotoar, semuanya terasa begitu indah.

Jasmine berdiri terpaku, tidak tahu harus melangkah ke mana.

Atasannya berkata bahwa mereka butuh tujuh hari untuk membuat identitas baru yang sempurna untuknya. Sementara itu, dia diberi waktu untuk pulang dan mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga.

Namun, dia tahu tidak ada seorang pun di rumah itu yang ingin melihatnya kembali. Suami dan anaknya lebih menyukai adik kandungnya yang baru ditemukan.

Karena merasa bersalah, orang tuanya pun memberikan kasih sayang yang berlebih kepada adik barunya itu. Sedangkan dia sudah tak ada bedanya dengan orang luar.

Tiba-tiba, sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Saat dibuka, itu adalah sebuah video. Latar video adalah rumah kecil yang dulu dia tata dengan penuh kasih.

Kamera bergerak ke dapur, memperlihatkan seorang pria tampan dan elegan yang tersenyum ke arah kamera.

"Sudah lapar ya? Iga asam manis kesukaanmu hampir matang.”

Pemilik kamera berbicara dengan suara manja, "Aku mau cicip dulu, siapa tahu kamu kebanyakan kasih cuka lagi."

Pria itu menggeleng pelan dengan ekspresi lembut, lalu mengambilkan sepotong daging, meniupnya dengan hati-hati, dan menyodorkannya ke arah kamera. "Hati-hati panas."

Layar berpindah, memperlihatkan seorang anak laki-laki yang melompat-lompat. "Aku juga mau! Aku juga mau! Papa pilih kasih, sejak ada Tante jadi nggak sayang aku lagi!"

Si perekam lantas mengacak rambut si kecil. "Papamu nggak pilih kasih kok. Bukannya tumis daging itu makanan kesukaanmu?"

Pria dalam video itu adalah suaminya, Zayn. Anak kecil itu adalah putranya, Kaeso. Sementara itu, perempuan di balik kamera itu adalah adik kandung yang baru ditemukan setahun lalu, Jaslyn.

Gambar terakhir yang sempat tertangkap adalah lukisan yang tergantung di dinding ruang tamu.

Lukisan itu dibuat dengan krayon, masih terlihat bekas lem di beberapa bagian. Dalam gambar tersebut ada langit biru, awan putih, dan padang rumput. Di tengahnya ada seorang anak kecil menggandeng tangan dua orang dewasa.

Setengah bulan lalu, saat melihat Kaeso menggambar lukisan itu, hati Jasmine sempat berbunga-bunga. Dia bertanya, "Ini gambar Papa, Mama, dan kamu ya?"

Kaeso mengangkat kepala dengan ekspresi kesal dan melotot. "Ini gambar Papa, Tante, dan aku!"

"Mama, kamu belum paham juga? Kalau boleh gambar orang keempat, aku maunya punya adik perempuan, anaknya Tante dan Papa!"

Nada suara anak kecil itu polos dan lugu, tetapi seperti belati yang mengoyak hati Jasmine. Kata-katanya masih terngiang di telinga saat dia mendongak dan melihat Jaslyn menunduk malu, sementara Zayn hanya tersenyum sambil bertanya, "Kaeso ingin punya adik ya?"

Sejak saat itu, Jasmine sadar bahwa rumah itu tidak lagi memiliki tempat untuknya.

Video itu diakhiri dengan pesan menantang dari Jaslyn.

[ Kapan kamu akan mundur, kakakku tersayang? ]

Layar ponsel yang padam dalam satu menit memantulkan wajah Jasmine yang tanpa ekspresi.

Segalanya tak penting lagi. Jasmine memasukkan ponsel ke sakunya, menjawab dalam hati, 'Aku sudah mundur.'

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 20

    Clarisa tertegun. "Hah?"Sejak Clarisa masih dikenal sebagai Jasmine, Revan telah pernah mendengar namanya. Bagaimanapun, Clarisa adalah murid kebanggaan ayahnya yang sering kali dipuji-puji akan keberanian, ketelitian, dan jiwa kesatrianya.Waktu ayahnya menghilang, Revan sempat pulang ke tanah air dan bertemu dengan Clarisa sekali. Pertemuan singkat itu meninggalkan kesan yang mendalam. Jadi, saat melihatnya muncul di markas rahasia, Revan langsung mengenalinya.Ternyata benar, Clarisa memang memiliki kepribadian yang menarik seperti yang disebutkan ayahnya.Selama di markas, Revan terbiasa memperhatikannya diam-diam. Dalam pengamatannya itu, Revan mulai perlahan-lahan jatuh hatinya.Revan tahu bahwa Clarisa memiliki suami dan anak. Sebelumnya dia juga pernah dengar dari ayahnya bahwa keluarga mereka sangat bahagia. Oleh karena itulah, dia tidak berencana untuk mengungkapkan perasaannya dan membuat Clarisa kesulitan.Karena itu juga, Revan merasa sangat penasaran. Apa yang membuat Cl

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 19

    "Jangan panggil aku Mama. Aku bersedia membayar nafkah untukmu murni karena kewajiban, moral, dan nurani. Pekerjaanku sangat padat, tapi dulu semua waktu luangku aku habiskan untuk menemanimu.""Jadi, Kaeso, kamu harus paham. Selama hubungan ibu dan anak kita, aku nggak pernah berbuat salah padamu. Bukan aku yang meninggalkanmu, tapi kamulah yang lebih dulu meninggalkanku. Saat kamu memilih Jaslyn, saat itulah hubungan ibu dan anak kita berakhir."Clarisa menatap mata Kaeso dan melihat cahaya di matanya padam perlahan-lahan. Anak itu memeluk kucing kecilnya erat-erat dan berdiri terpaku di tempat dengan kebingungan.Zayn merasa jantungnya mencelos. Wanita ini bahkan bisa bersikap sedingin ini kepada anaknya sendiri. Pantas saja waktu mereka bertemu lagi pertama kali, Clarisa bahkan tidak sudi mengakui keberadaannya.Yang selama ini dianggap Zayn adalah "senjata pemungkas", ternyata tidak ada artinya sama sekali di hadapan Clarisa."Clarisa ... kamu mau mengakui kami lagi?""Aku benar-b

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 18

    Karena tinggal dan bekerja di kantor, sejak makan malam bersama Revan hari itu, Clarisa belum pernah keluar dari gedung tempatnya bekerja.Hari ini pun, karena Revan kembali mengajaknya makan, barulah dia keluar.Saat merapikan berkas-berkas kasus minggu lalu, Clarisa menyadari ada beberapa poin dalam catatan rekan yang mewawancarai Revan yang kurang detail. Jadi, dia menelepon Revan dan memintanya datang ke kantor untuk membantu melengkapi keterangan.Sebagai bentuk terima kasih, Clarisa pun berinisiatif untuk mentraktir Revan makan malam. Tak disangka, Revan diam-diam lebih dulu membayar semuanya.Jadi kali ini, Clarisa harus memastikan bisa membayar duluan sebelum pria itu sempat bergerak. Sambil memikirkan hal itu, Clarisa berjalan ke arah gerbang utama.Baru saja melangkah ke luar, terdengar suara teriakan penuh emosi, "Mama, aku kangen banget sama Mama!"Dengan refleks, Clarisa mengelak ke samping dan Kaeso yang berlari ke arahnya malah terjatuh dengan menyedihkan.Kaeso tertegun

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 17

    Saat menunggu, Zayn terus-menerus berlatih dalam hati. Dia harus bereaksi seperti apa saat bertemu kembali dengan Jasmine, harus mengatakan apa untuk memohon pengampunan darinya. Dia menggenggam erat ujung bajunya, telapak tangannya sudah penuh keringat.Perasaannya saat ini bahkan lebih gugup daripada hari pernikahannya dulu.Jasmine pasti akan memaafkannya!Lagi pula, dia benar-benar tidak pernah melakukan hal yang menyakiti Jasmine. Semua ini hanyalah kesalahpahaman, semua masih bisa dijelaskan.Mereka dulu saling mencintai sedalam itu. Mereka bahkan punya seorang anak bersama. Pura-pura mati pasti hanya bagian dari tugas rahasianya. Jasmine tidak mungkin benar-benar meninggalkan dia dan anak mereka hanya karena sebuah kesalahpahaman seperti ini.Zayn memberi semangat untuk dirinya sendiri.Dalam kegugupan dan ketidakpastian itu, pukul sepuluh malam, mobil hitam yang membawa pergi Jasmine akhirnya kembali.Detak jantung Zayn langsung melonjak. Dia hampir berlari menghampiri mobil it

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 16

    Ada banyak kerangka yang ditemukan terkubur di halaman belakang. Lewat uji DNA, akhirnya jasad sang guru berhasil diidentifikasi.Hari ini adalah hari peringatan untuknya. Banyak orang yang datang menghadiri pemakaman. Clarisa berdiri memandangi foto di nisan sang guru. Air matanya mengalir tanpa henti.Tahun itu adalah tahun pertamanya bekerja. Dalam misi pertamanya, dia mengalami penyergapan dan nyaris kehilangan nyawa. Gurunyalah yang menyelamatkannya dan membawanya ke rumah sakit.Gurunya berjaga di sisi ranjang rumah sakit hingga Clarisa sadar. Begitu sadar, hal pertama yang dia tanyakan adalah ... "Penjahatnya sudah ditangkap belum?"Begitu tahu semuanya sudah dibekuk, Claris langsung tertawa lepas.Gurunya juga ikut tertawa ... tapi karena kesal."Nyawamu hampir melayang, tapi kamu masih bisa ketawa? Dasar anak muda, bukannya cari kerja kantoran yang aman, malah masuk ke tim investigasi yang berbahaya. Ya sudah, mulai sekarang kamu muridku. Di luar sana, aku yang jagain kamu!"S

  • Cinta yang Tak Bisa Kembali   Bab 15

    Meskipun Revan tidak tinggal bersama ayahnya, mereka tetap menjalin kontak secara rutin. Ibunya juga tidak menolak jika mereka ingin mempererat hubungan antara ayah dan anak.Begitu tahu ayahnya menghilang, Revan langsung terbang pulang ke tanah air malam itu juga. Saat membantu sang kakak membereskan barang-barang peninggalan ayahnya, dia menemukan buku catatan kerja sang ayah yang disimpan di rumah.Berdasarkan catatan itu, selangkah demi selangkah dia menelusuri jejak dan akhirnya menemukan keberadaan sindikat penipuan ini. Setelah itu, dia pun memutuskan untuk menyamar sebagai pemuda naif yang terobsesi ingin cepat kaya dan "tertipu" hingga akhirnya berhasil masuk ke dalam organisasi tersebut.Saat dia masih dalam masa pelatihan, Kosandi sempat datang memberi ceramah. Namun, tiba-tiba penyakitnya kambuh. Tanpa ragu-ragu, Revan langsung melakukan tindakan pertolongan pertama. Sejak saat itu, dia pun dipercaya menjadi dokter pribadi Kosandi.Revan menghabiskan waktu tiga tahun untuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status