Share

Kebahagiaan yang Datang dari Kebencian

 "Kau sendirian saja, Nona?" tanya seorang pria berkulit hitam yang baru saja menghampiri Fidella. Saat ini, Fidella sedang duduk di pasir pantai yang cukup sepi.

Ini adalah bagian ujung pantai yang jarang dikunjungi orang- orang. Entah apa perbedaannya yang jelas banyak pengunjung yang mengatakan, bahwa tempat ini kurang menarik. Padahal menurut Fidella tidak ada perbedaan antara tempat sepi ini dengan tempat sebelumnya. 

Fidella mendongak dan menyunggingkan senyum enggan. Ia sedang tidak ingin diganggu oleh siapa pun, apalagi oleh asing yang tak dikenalnya. Pria itu duduk di samping Fidella, menekuk kakinya persis seperti apa yang Fidella lakukan. 

"Aku temani saja agar kau tidak kesepian," ungkap si pria sekali lagi, Fidella kian risih dibuatnya. 

"Tidak, terima kasih," tolak Fidella sebaik mungkin.

 "Rupanya gadis Asia sangat suka jual mahal, ya?" cet

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status