Share

Bab 104

Kakek Susilo langsung tertawa, Yara juga ikut tertawa. Tetapi, dia tidak bisa menahan perasaan tidak enak di dadanya dan hanya bisa buru-buru menundukkan kepalanya.

"Yudha bernasib buruk, lahir di keluarga Lastana."

Kakek Susilo berbicara dengan nada serius.

Yara tertawa. "Kakek, apa kamu sedang merendahkan diri? Apa kamu tahu berapa banyak orang di luar sana yang bermimpi menjadi anggota keluarga Lastana?"

"Mereka sama saja dengan pamanmu yang pemalas."

Yara mengangguk setuju dan mau tidak mau merasa penasaran. "Bagaimana kehidupan Yudha sejak kecil?"

"Tumbuh dewasa? Seberapa muda?"

"Waktu masih kecil."

Kakek Susilo menggelengkan kepalanya. "Dia tidak punya waktu itu, setidaknya kita nggak mengingatnya."

Yara merasa tidak percaya.

Kakek Susilo melanjutkan, "Waktu dia berusia lima tahun, dia dipersiapkan sebagai pewaris Lastana. Mengikutiku dan ibunya, belajar siang dan malam, berlari keluar masuk dari semua jenis situasi negosiasi bisnis, nggak boleh melakukan kemauannya sendiri, apal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status