Início / Rumah Tangga / Cintai Aku / Bab 69 - Mood Swings II

Compartilhar

Bab 69 - Mood Swings II

Autor: biancaveana
last update Última atualização: 2025-11-11 14:31:25

“Helena, aku mohon… kita bicara dulu. Aku cuma ingin menjelaskan semuanya. Jangan benci aku seperti ini,” pinta Baskara, menghampirimu dan menyentuh tanganmu lembut.

Helena hanya menatap tajam. “Aku tidak ingin bicara!” suaranya tegas, dingin. Ia memalingkan wajah dari Baskara.

“Helena, ayo kita bicara dulu!” seru Baskara lagi, suaranya parau menahan emosi. Tapi kamu memilih diam, masuk ke dalam mobil tanpa menoleh sedikit pun. Rivano menatapmu, bibirnya tersenyum samar—puas karena kamu lebih memilihnya dibanding Baskara.

“Helena! Aku mohon!” Baskara mengetuk kaca mobil berkali-kali. Kamu tetap diam, menatap lurus ke depan, membiarkan hatimu berperang sendiri.

Mesin menyala. Mobil melaju, meninggalkan Baskara di belakang bersama sisa perasaannya yang hancur.

Di dalam mobil, kamu tak mengucap sepatah kata pun. Hanya tanganmu yang mengusap perut, sesekali menghela napas lelah. Rivano melirikmu beberapa kali—melihatmu melipat tangan, menggigil kecil seperti kedinginan. Ia menurunkan suhu
Continue a ler este livro gratuitamente
Escaneie o código para baixar o App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Cintai Aku    Bab 69 - Mood Swings II

    “Helena, aku mohon… kita bicara dulu. Aku cuma ingin menjelaskan semuanya. Jangan benci aku seperti ini,” pinta Baskara, menghampirimu dan menyentuh tanganmu lembut.Helena hanya menatap tajam. “Aku tidak ingin bicara!” suaranya tegas, dingin. Ia memalingkan wajah dari Baskara.“Helena, ayo kita bicara dulu!” seru Baskara lagi, suaranya parau menahan emosi. Tapi kamu memilih diam, masuk ke dalam mobil tanpa menoleh sedikit pun. Rivano menatapmu, bibirnya tersenyum samar—puas karena kamu lebih memilihnya dibanding Baskara.“Helena! Aku mohon!” Baskara mengetuk kaca mobil berkali-kali. Kamu tetap diam, menatap lurus ke depan, membiarkan hatimu berperang sendiri.Mesin menyala. Mobil melaju, meninggalkan Baskara di belakang bersama sisa perasaannya yang hancur.Di dalam mobil, kamu tak mengucap sepatah kata pun. Hanya tanganmu yang mengusap perut, sesekali menghela napas lelah. Rivano melirikmu beberapa kali—melihatmu melipat tangan, menggigil kecil seperti kedinginan. Ia menurunkan suhu

  • Cintai Aku    Bab 68 - Pertemuan mereka kembali

    Terlihat Daniel sudah menunggunya di dalam mobil. “Lama sekali sih?” keluhnya begitu Meira masuk.“Aku tadi tak sengaja bertemu Helena. Dia sedang hamil besar.”“Benarkah?” Daniel membelalak. “Aku harus memberi tahu Baskara, dia pasti senang!” ucapnya sambil mengeluarkan ponsel dan cepat mengetik pesan.Sadewa menatap sekilas dari spion. “Kasihan Helena… masih saja diganggu. Dia butuh ketenangan, apalagi sedang hamil.”“Sudah, tak usah ikut campur,” sahut Daniel pelan. “Apa kau tak kasihan juga dengan Baskara? Dia seperti orang gila mencari Helena.”***

  • Cintai Aku    Bab 67 - Mood Swings I

    Kamu mencari merk susu hamil kesukaanmu namun tak berada di rak bawah melainkan berada dirak yang paling atas. Kamu berusaha menjangkaunya namun tak sampai kamu meraihnya. Kamu melihat kanan kirimu untuk meminta bantuan orang lain namun tidak ada siapapun.Kamu berusaha kembali dengan menjinjitkan kakimu untuk mengapai susumu. "Aaahh " rintihmu meraih kotak susu hamilmu. Tiba-tiba ada yang membantu mengambilkan kotak susumu."Yang ini" ucap seseorang mengambilkan satu kotak susu hamil yang kamu inginkan."Ah terima kasih " ucapmu sambil berbalik badan menghadapnya. "Jungkook" katamu saat melihat dirinya yang kini ada dihadapan wajahmu. Sangat dekat tubuhnya hingga aroma wangi tubuhnya sangat tercium di hidungmu."Kenapa aku harus bertemunya lagi, ini hanya membuat perasaanku sedih saja" katamu dalam hati

  • Cintai Aku    66. tak akan ku biarkan kamu pergi

    “Helena, bisakah kamu duduk di sampingku?” pinta Adrian lembut. Ia sedari tadi memperhatikan Helena yang sudah berjalan mondar-mandir di depan ruang Unit Gawat Darurat, tak henti-henti.Rivano dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri. Sudah hampir satu jam dokter melakukan penanganan.Mendengar suara Adrian, Helena hanya menoleh sekilas tanpa menjawab. Sesekali ia meremas perutnya, mencoba menahan rasa nyeri yang kian terasa.“Helena…” panggil Adrian lagi, kali ini sambil meraih tangan sahabatnya itu. “Aku mohon.”Adrian melirik bangku di sampingnya, memberi isyarat agar Helena duduk. Tanpa banyak bicara, Helena menuruti, perlahan

  • Cintai Aku    65. Menangis dalam rintik hujan

    Sesampainya Helena kembali di Indonesia, ia menatap hamparan langit negeri itu yang tampak sesendu dulu. Udaranya masih sama dengan segala hiruk pikuknya.“Apa sebaiknya kita pulang dulu dan beristirahat? Aku khawatir dengan kandunganmu. Sebelas jam perjalanan pasti membuatmu lelah, juga bayi di dalam perutmu,” ucap Adrian lembut, menatapnya penuh perhatian.“Aku ingin menemuinya. Aku hanya ingin memastikan dia baik-baik saja,” jawab Helena, suaranya lirih namun tegas.“Baiklah, kalau itu keinginanmu,” ujar Adrian seraya membuka pintu mobil.Mereka sudah dijemput oleh sopir pribadi Adrian di bandara. Namun, Adrian meminta kunci mobil itu.

  • Cintai Aku    64. Lubang di hati Rivano

    Sudah empat bulan sejak kepergian Helena. Empat bulan panjang yang menghapus warna dari dunia Rivano. Ia kembali ke Indonesia dengan harapan yang nyaris gila—bahwa mungkin, hanya mungkin, bayangan Helena masih berkelana di udara Jakarta yang dingin.Namun kenyataan jauh lebih kejam dari itu. Yang tersisa hanyalah dirinya sendiri—patah, kosong, dan hancur perlahan.Setiap malam, Rivano menenggelamkan diri dalam alkohol. Botol-botol menumpuk di lantai seperti saksi bisu kehancurannya.

Mais capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status