"Karena keempat temanku bahagia dengan sugar Daddy mereka." Lola bicara jujur di hadapan Reynald
"Hahaha!" Reynald justru tergelak tawa mendengar pernyataan dari Lola
"Jadi karena teman-temanmu mendapatkan kebahagiaan dari sugar Daddy mereka, maka kau pikir akan bahagia juga?"
Lola menganggukkan kepalanya.
"Aku tidak ingin menjalin hubungan dengan pria seumuranku karena aku khawatir bukan kebahagiaan yang aku dapatkan, tapi penghianatan. Kalau aku berhubungan denganmu, aku tidak memerlukan perasaan lebih, Aku hanya ingin dicintai dan disayangi. Aku tidak akan menuntut lebih seperti kau harus menikahiku atau kau tidak boleh memiliki pasangan lainnya. Aku hanya ingin terus dicintai dan disayangi saat kita bertemu, tapi saat kau bersama dengan yang lain, aku tidak peduli," jawab Lola sekenanya sesuai dengan isi hatinya membuat Reynald tercengang mendengarnya.
"Wooow, super! Jadi maksudmu kau bisa profesional?"
Lola menganggukkan kepalanya.
"Aku bahkan tidak peduli kalau kau sudah menikah atau belum. Yang aku pedulikan adalah aku ingin kasih sayang dan cinta saat kita bersama tapi saat kita berpisah, kita memiliki kehidupan kita masing-masing." Lola mengukuhkan pendapatnya.
Reynald diam sebentar dan mengulum senyumnya
"Apa kau serius dengan yang kau katakan?" Lagi Reynald memastikan
Dan Lola kembali menganggukkan kepalanya
"Kau jangan khawatir! Aku tidak akan menuntut lebih."
"Apa kau bersedia menandatangani kontraknya?" Reynald sedikit tertarik dan mulai bertanya hal yang lebih mendasar kepada Lola
Lola menganggukkan kepalanya lagi
"Tentu saja."
'Wanita ini menarik juga! Saat aku pegang tadi, seluruh tubuhnya masih kencang. bagian belakangnya pas dengan ukuran tanganku, bagian depannya juga satu genggam pas tidak berlebihan. memang kurang besar, aku bisa membesarkannya nanti dan membuat ujungnya lebih terbentuk. Sepertinya memang belum ada laki-laki yang menyentuhnya. Dari sikap arogansi-nya, aku tahu kalau dia masih polos dalam hal cinta. Ssshh ... aku penasaran bagaimana kau dia cemburu? apa benar dia tak akan memakai perasaan padaku? tapi aku rasa, aku harus berhati-hati dengan orang polos macam dia. Aku tidak ingin suatu saat dia mengejar-ngejarku dan memintaku untuk menikahinya. Aku juga tidak ingin dia menjebakku dengan berbagai macam foto dan video untuk memaksa memberikan segala macam untuknya. Akan aku pikirkan apa yang akan aku tawarkan kepadanya,' gumam Reynald dalam hatinya mulai ada ketertarikan untuk mempertahankan Lola, dan dia diam sebentar mengamati Lola dari atas sampai ke bawah. Reynald terus memperhatikan Lola, hingga akhirnya ada senyum kecil di wajahnya.
"Bagaimana kau menjamin padaku kau tidak akan jatuh cinta padaku dan tidak akan meminta lebih padaku?" Reynald bicara hal yang mendasar sekarang sambil menatap Lola.
"Aku tidak percaya pasangan yang saling mencintai mereka hidup bersama dan bahagia. Jadi aku memang tidak ingin menikah," jawab Lola jujur, mengingat bagaimana kedua orangtuanya hidup, akhirnya mengakibatkan Lola tidak lagi mempercayai cinta sejati. Baginya hubungan antara dua manusia yang sudah menikah tidak lebih dari hubungan simbiosis mutualisme.
"Ah, aku mengerti sekarang." Reynald mengulum senyum lalu melanjutkan lagi kalimatnya, "apa kau lahir dari keluarga broken home?" Reynald menembak langsung melihat ciri-ciri Lola yang seperti anak broken home.
Lola menganggukkan kepalanya
"Aku masih memiliki ayah dan ibu, aku juga memiliki keluarga, kakak dan adik-adikku tapi mereka semuanya ...,"
"Mereka semua sibuk dengan urusan mereka masing-masing dan mereka tidak mempedulikanmu. Apakah begitu, benar?"
Lola langsung menganggukkan kepalanya
"Kau benar." Spontan Lola menjawab
"Hmm ... baiklah aku tertarik padamu," Renald tersenyum, "begini saja, besok aku siapkan surat kontraknya dan aku ingin kau datang jam delapan pagi. Tidak boleh telat. Hmmm ... bagaimana kalau aku memberikanmu kontrak awal selama satu bulan?"
Lola menganggukkan kepalanya setuju
"Berapa penawaranmu?"
"Hah?" Lola sungguh tidak paham maksud dari kalimat yang dikeluarkan oleh Reynald sehingga Lola bertanya balik.
"Kau minta berapa untuk satu bulan bersama?" Reynald agak kesal, tapi akhirnya memperjelas pernyataannya
"Tunggu sebentar, maksudmu satu bulan bersama, apa aku harus selalu bersama denganmu?" Lola agak bingung dan memilih bertanya dulu daripada memberikan nominal yang diinginkan olehnya.
"Satu bulan kita bersama bukan berarti kita terus-terusan bersama. Aku juga banyak pekerjaan yang ingin aku lakukan dan kau juga masih sekolah, bukan?"
Lola menganggukkan kepalanya
"Kau harus memberikan jadwal sekolahmu padaku dan aku akan mengatur jadwal temu kita setelah aku mendapatkan jadwal sekolahmu."
"Aku juga tidak harus tinggal terus bersamamu, kan?" Lola memberanikan diri bertanya.
Pria yang ada di hadapannya langsung menganggukkan kepalanya.
"Tapi aku akan lebih senang kalau kau tinggal di tempatku selama kontrak berlangsung, di luar jadwal sekolahmu."
"Tapi orang tuaku akan curiga kalau aku tidak pulang ke rumah." Lola sedikit bingung dan bicara dengan suara yang cukup pelan walaupun masih terdengar oleh Reynald
"Hmmm ... itu urusanmu dengan orang tuamu! Tapi aku ingin kau tinggal bersama denganku setiap kali aku menginginkanmu dan tidak boleh ada penolakan. Apa kau paham?"
Lola menganggukkan kepalanya mengerti
"Berapa yang kau minta?"
"Maksudmu uang?"
Reynald menganggukkan kepalanya
"Aku tidak tahu!" jawab Lola singkat
"Hahaha ... Maksudmu? Kau tidak punya harga untuk dirimu sendiri?" Reynald tergelak tawa karena ini pertama kalinya dia menawarkan sebuah kontrak tapi yang ditawarkan justru tidak memberikan harga.
"Berapa biasa kau bayar?" tanya Lola akhirnya melihat Reynald yang terkekeh.
"Kau bisa memastikan dirimu masih perawan?"
Lola menganggukkan kepalanya
"Hmmm ... bagaimana kalau sebulan seratus ribu US dollar?" iseng Reynald memberikan jawaban ini dan Lola pun langsung menganggukkan kepalanya setuju
'Wooow, murah sekali! Dia benar-benar tidak tertarik dengan uang. Biasanya aku harus membayar kisaran lima ratus sampai enam ratus ribu US dollar sebulan untuk perawan, haaah! Sungguh membuatku penasaran. Apa benar dia hanya menginginkan cinta dan kasih sayang?' Reynald bicara di dalam hatinya.
"Hmmm .... Baiklah aku akan siapkan kontraknya besok. Kau harus datang jam delapan pagi, jangan sampai telat. Sekarang kau keluarlah dan aku akan menghubungi Ajeng dan kalau kau memang tertarik dengan kontraknya, kau bisa menemuiku besok bersama dengan Ajeng."
Lola menganggukan kepalanya mengerti. Dia tidak lagi bertanya banyak kepada Reynald dan pamit untuk keluar dari apartemen Reynald.
Klek
'Woaaaahhhh ... apa yang dilakukan wanita-wanita ini di depan sini?' gumam Lola di dalam hatinya
"Next!" suara asisten Reynald
'Hhh ... Jadi para wanita ini mereka semua ingin melamar jadi ... ehm ...? aku beruntung datang cepat tak harus mengantri!' Lola agak begidik ngeri dan tidak melanjutkan kalimatnya lagi. Dia pergi menjauh menghampiri mami Ajeng yang sedang bicara dengan seseorang di belakang antrian.
"Sudah selesai, sayang?" tanya mami Ajeng
"Eh, iya ... Sudah Mami. Katanya nanti akan dihubungi lewat mami! dan besok jam delapan harus datang" jawab Lola sedapatnya.
"Apa ada pesan yang disampaikan Rey?"
Lola menganggukkan kepalanya dan menceritakan semua yang dilakukannya di dalam dan apa yang dikatakan oleh Reynald kepada mami Ajeng.
"Hmm ... baiklah, besok aku akan menghubungimu memberi tahu alamatnya."
Lola tidak lagi bicara apapun setelah mami Ajeng menutup pembicaraan dan Lola segera pamit pergi.
Klek
'Fuuuh, akhirnya selesai juga!' Lola menyandarkan kepalanya di sandaran kursi jok mobilnya sambil memejamkan mata, 'Reynald, kok kayaknya dia belum tua-tua amat ya? Apa karena dia belum tua-tua amat makanya dia agak songong? Tapi kata Melly, Rina dan Dea, Om mereka usianya diatas lima puluh tahun. Aku lihat fotonya juga usianya sekitar segituan, hampir kakek-kakeklah. Kenapa Reynald kayaknya masih muda ya? Hmm ... ga jauh sama bang Freddy. Haissh, biarlah! Belum tua juga kalau memang dia bisa memberikan apa yang aku inginkan aku pun akan memberikan apa yang dia butuhkan,' gumam Lola dalam hatinya, lalu langsung menstarter mobil pergi meninggalkan apartemen Reynald, kembali pada kehidupannya, pulang ke rumah, membersihkan tubuhnya, menyiapkan semua tugas-tugas sekolahnya besok, dan setelah selesai Lola pun merebahkan tubuhnya di kasur, menunggu hari besok datang.
'Hmmm ... mami Ajeng sudah memberikan aku alamatnya. Jam delapan pagi, tidak boleh telat. Apa benar yang aku lakukan ini? Apa ini adalah pilihan yang tepat?' semalaman Lola berfikir mengenai kontrak perjanjiannya, ada rasa khawatir dalam hatinya tapi juga ada rasa penasaran membuat Lola tidak bisa tidur.
Krriiiiiiiiiiiing
'Haaah, Oh Nooooo ... bagaimana ini sudah jam setengah delapan pagi? Aku kesiangan ...!'
'Kenapa kejam banget sikapnya ke Bang Rey? Apa papa gak liat orang disampingku sangat serius punya niat serius dan perhatian padaku?'Sayangnya Rudi, papa Lola sudah sangat membencinya sehingga tidak ingin berlama-lama mendengarkan Reynald yang membuat hati Lola perih. Reynald sudah menunjukkan kasih sayangnya pada Lola dan perhatiannya yang begitu besar. Kenapa papanya tetap tak mau mendengarkannya dan tergugah hatinya?Lola tak mengerti. Tapi ini sangat menyakitkan bagi Lola."Baiklah kalau memang itu mau Anda!" Reynald bicara lagi."Saya yakin orang seperti Anda tidak mungkin Lost dan tidak memperhatikan Lola bukan? Anda pasti tahu kalau saya membawanya. Jam setengah delapan sekarang, tak mungkin Anda masih ada di rumah Anda," sindir Reynald yang sengaja ingin menunjukkan pada Lola kalau orang tuanya sudah tahu tentang kedatangan mereka."Apa maumu?"Tak menjawab, Rudi malah terlihat makin sinis."katakan saja apa maumu dan jangan menghabiskan waktu ku""Freddy, tunjukkan pada mer
"Bang Rey, tapi--"Lola ingin mengelak permintaan dari seseorang yang sangat dicintainya itu.CUP!"Aku tahu kamu nggak akan tenang. Kamu takut orang tuamu akan menyanggah lagi dan membuat masalah denganku bukan?"Ya jelas Lola mengangguk karena itu semua sesuai dengan ketakutan yang ada dalam benaknya"Udah, nggak usah khawatir, Lola! Aku tahu apa yang harus kulakukan dan tidak ada yang bisa membuat masalah denganku, Lola! Tenang saja." Reynald ingin meyakinkan dan tak mau Lola banyak pikiran."Tapi Bang Rey?""Lola, kalau kita nggak ketemu sama orang tuamu dan menyelesaikan masalah ini. kita tidak bicarakan dengan mereka baik-baik. Ya jelas saja semua ini tidak akan pernah selesai. Ujungnya mereka akan mengejar-ngejar aku atau mereka akan membuat masalah dengan pernikahan kita. Dan ini juga akan membuat mereka benci pada kita! Mau sampai kapan semua kebencian ini diteruskan?"Kini Reynald memegang wajah Lola dengan kedua tangannya mencoba meyakinkan wanitanya saat mata mereka bertau
"Yah, karena memang ayahku ingin kembali bersama ibuku Lola!""Eh, tunggu, tadi bukannya kata Bang Rey, ayah Bang Rey nggak bisa move on dari mamaku terus hubungannya papa bang Rey sama mamanya Bang Rey jadi berantakan?""Yep! Yang ku tahu begitu. Makanya aku dalam dilema saat tahu siapa kamu," jujur Reynald."Pertama, aku kesal dengan ayahku dan aku juga kasihan dengan ibuku. Kesal dengan ayahku karena dia lebih memilih ibumu sampai ibuku sakit makanya aku kecewa pada diriku kenapa aku bisa dekat dengan anak seorang wanita yang telah membuat keluargaku sendiri berantakan." Reynald diam sambil mengelus wajah Lola."Di sisi lain aku juga kesal karena aku tidak bisa berbuat apapun dan tetap harus mengikuti arah yang d
"Me-memang apa yang terjadi Bang Rey?" Lola takut-takut bertanya."Ibumu, Dia adalah orang yang membuat ayah dan ibuku berpisah!"Kaget Lola mendegarnya. Tapi dari pandangan mata Reynald pria itu tidak bercanda saat menjelaskan ini."Ibumu belum menikah dengan ayahmu. Dan dia adalah wanita yang sangat dicintai oleh ayahku sampai dia tidak bisa sama sekali melihat ibuku!" lalu Reynald menunduk dengan tawa yang masih tersemat di bibirnya"Ibuku sangat mencintai ayahku! Dia mencoba mengejarnya dan membuatnya mencintainya. Dia benar-benar tulus sekali padanya. Tapi sayangnya ayahku hanya melihat pernikahannya seperti pernikahan yang memang sudah dipersiapkan oleh keluarga kami. Hingga akhirnya dia berselingkuh di belaka
"B-bang Rey, udah gak benci aku lagi?""Hmm, sebenarnya aku membencimu ketika aku memikirkan tentang keluargamu dan orang tuamu."Reynald tersenyum yang lebih menyerupai ringisan dan menunjukkan rasa bersalah di wajahnya, sungguh sebuah senyum yang tak membuatnya bahagia."Tapi kau bukan mereka!" Reynald menyadari kesalahannya."Seharusnya aku sadar kalau aku tidak bisa melimpahkan semua emosi dan kemarahanku padamu, Lola." Reynald menggelengkan kepalanya pelan"Tapi kondisinya kemarin sulit sekali untukku Dan aku tahu itu juga sulit untukmu! Dan seharusnya aku memikirkan tentang dirimu aku tidak egois cuma aku tidak tahu bagaimana aku harus berpikir! Aku-- aku sudah menyia-nyiakanmu, Lola. Aku tahu seharusnya tidak semudah ini aku minta maaf padamu setelah apa yang sudah kulakukan padamu.""Bang Rey, hhh!""Hey jangan menangis sayang!"Reynald dengan lembut mengusap air mata itu dan dia mendekat kepada Lola menempelkan bibirnya di wajah tepat di mana tadi dia menggerakkan tangannya m
"Apa kau sudah menyelidiki teman wanitanya tadi? kalau dia adalah gadis baik-baik saja dan tak ada intrik apapun, Ferry?"Bukan masalah apa yang ada di perekam suara yang masih di pegang Ferry, ajudannya yang ditanyakan pria itu."Sudah Tuan Reynald.""Bagaimana hasilnya?"Reynald justru mengkhawatirkan yang lain!Dan selama ini memang dia selalu saja memperhatikan wanita yang sudah pergi dengan bus itu. Tapi tentu saja dia melakukannya diam-diam supaya semua gerak-geriknya tidak diketahui oleh asisten kakeknya."Dari hasil pantauan orang suruhan saya, tidak ada yang terlalu aneh padanya. Gadis itu normal seperti kebanyakan mahasiswa pada umumnya. Semua terlihat baik-baik saja tapi saya juga tidak tahu dengan siapa saja dia berkomunikasi. Hanya saja, Lola sepertinya cukup dekat dengannya dan banyak bicara dengannya. Mungkin satu-satunya cara kita mengetahui bagaimana hubungan mereka dari rekaman ini?""Hmm. Tadi dia pergi ke arah sana! Apa kau sudah menyuruh orangmu untuk mengikutiny