Share

17. Penjagaku

Jantungku, mengapa kamu harus berdebar-debar seperti ini?

Walaupun ucapan pria itu melambungkan angan, tawa renyah dari bibirnya menunjukkan bahwa ia hanya bercanda. Aku tidak boleh kegeeran.

"Mas Vincent kok bisa sampai sini?" tanyaku untuk menutupi kegugupan.

"Bisa dong, kan punya kaki," candanya lagi. "Baru dua hari ditinggal, tetanggaku yang cantik ini tahu-tahu sudah jadi artis saja."

"Artis apaan sih, Mas, orang cuma ngamen," sahutku sambil cengengesan.

Memang dua hari ini Mas 203 tidak ada di rusun, entah ke mana. Katanya ada urusan yang harus dikerjakan, tapi aku juga tidak berani bertanya. Nanti dikiranya aku kepo. Yang jelas bisa melihatnya tiba-tiba muncul di sini membuatku merasa senang.

"Kamu pulang naik apa, Ve?" tanyanya. Pria satu ini memang peduli kepadaku.

"Hmm..., kata Bu Berta, Selvi mau pesankan ojol gitu ...," jawabku sedikit ragu.

"Ojol? Bagaimana cara Selvi memesankan ojol untukmu kalau dia tidak tahu kapan tepatnya kamu pulang?" tanyanya dengan dahi ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status