Cintaku Terhalang Status

Cintaku Terhalang Status

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Oleh:  TehaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
42 Peringkat. 42 Ulasan-ulasan
90Bab
11.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kisah cinta pertama selalu punya warna indah tersendiri, seperti yang dialami Velove, seorang gadis yatim piatu yang jatuh cinta kepada Erick, si mantan playboy teman sekelasnya sendiri. Cinta mereka begitu manis. Namun, perbedaan status yang begitu besar membuat ayah Erick yang kaya raya menentang hubungan mereka. Menikah di usia muda tanpa restu orang tua adalah keputusan nekat yang mereka ambil atas nama cinta. Sayangnya, kebahagiaan itu hancur berantakan ketika Erick mengkhianati kasih dan janji setia mereka.

Lihat lebih banyak

Bab 1

01. Pelukan Gratis

"Maafkan aku, Love. Aku memang salah. Aku menyesal."

Suara Erick terdengar begitu pilu, ia mengiba, memohon-mohon, bahkan berlutut di hadapanku. Raut wajahnya menggambarkan penyesalan yang dalam.

"Aku sudah memaafkan kamu." Aku menanggapinya setengah hati, berharap kalimat yang ku ucapkan itu segera mengusirnya dari sini.

Tergambar perasaan lega dan senang di wajah tampan yang pernah membuatku tergila-gila itu. "Terima kasih, Cinta. Aku berjanji ...."

"Aku memaafkan kamu, bukan menerimamu kembali," tukasku dengan nada yang semakin dingin.

Erick tampak kecewa. Wajah yang sempat ceria kini mendung lagi. "Aku tahu aku salah, tapi waktu itu aku terpaksa ...."

"Terpaksa??? Dengan penuh gairah kau mencumbu wanita itu di depan mataku, kau bilang itu terpaksa?" seruku gusar. "Aku masih mengingat dengan jelas hari itu. Perlu kamu ketahui, aku belum dementia."

Aku berupaya untuk tidak murka, apalagi menangis di hadapan Erick. 'Waktu untuk menangis dan berkabung atas pengkhianatanmu sudah habis, Erick,' batinku pedih.

Erick, cinta pertamaku, pria yang pernah menjadi sinar matahari dalam hidupku, kini hanyalah seorang mantan suami yang telah berkhianat dan menghancurkan hati dan hidupku.

"Oke," ucap Erick sembari bangkit berdiri. "Katakanlah kau tidak ingin menerimaku kembali. Tapi aku yakin dalam hatimu, kamu pasti masih menyimpan cinta dan kenangan kita, Love."

Aku mencibir sinis. Kepercayaan diri dari mana yang dia dapatkan? "Apa yang bisa diharapkan dari cinta yang sudah ternodai oleh pengkhianatan? Kita sudah berakhir, Erick," cemoohku mulai kehabisan tenaga. Lelah sekali rasanya ribut seperti ini.

"Setidaknya pikirkan anak kita, Love."

"Dia anakku, bukan anakmu, Erick."

"Ricky anakku juga, Velove, darah dagingku. Kau pikir kau bisa hamil sendirian tanpa kontribusi seorang laki-laki?" Suara Erick mulai terdengar meninggi. "Kau bahkan menamainya Ricky, sesuai keinginan kita dulu, apa kau lupa?"

Kalimat terakhir Erick seperti sebuah pukulan telak yang membungkamku. Yang ia ucapkan memang benar, namun itu tidak bisa menutupi kenyataan bahwa ia adalah mantan suami yang pengecut dan tidak bertanggung jawab.

"Cinta, tolong jangan keras kepala," ucap pria itu dengan nada yang lebih lembut. "Aku memang salah, aku khilaf untuk sesaat karena tekanan dari orang tuaku yang terlalu kuat. Tapi aku sudah meninggalkan wanita itu, Sayang. Kami tak punya hubungan apa-apa. Kau pergi tanpa pamit, dan tidak kembali, membuat hatiku hancur berkeping-keping. Tolong beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya."

Kehidupanku selama tiga tahun di sini terasa damai dan tenang, tapi sekarang semua ketenangan itu hancur karena kehadiran mantan suamiku lagi. Runyam!

Aku ingin berteriak, marah, menangis, namun aku menahan diri. Rasanya tidak enak kalau kami malah menarik perhatian penghuni rusun yang lain dengan drama tidak bermutu ini.

Erick berupaya meraih tanganku, namun aku menepisnya.

"Erick, jangan buat keributan di sini, aku malu dengan tetangga, dan aku capek. Tolong pergilah," pintaku yang merasakan lelah secara fisik dan emosi.

Aku merasa tidak sanggup bicara lebih lanjut dengan Erick, setidaknya untuk saat ini. Aku sadar ada yang harus diselesaikan di antara kami, tapi tidak sekarang.

"Tapi, Love, kita harus bicara ...."

"Jangan sekarang, Erick, tolong. Pergilah dulu." Dengan tatapan mata letih aku memohon kepada pria itu. Aku belum siap secara mental untuk bertemu lagi, apalagi berbicara dengan mantan suamiku.

Akhirnya Erick mengalah. "Baiklah, tapi aku akan datang lagi besok. Beri aku kesempatan untuk bicara, Love," ujar Erick bersungguh-sungguh.

"Ya, terserah."

"Jaga dirimu, My Love. Aku mencintaimu."

Aku melihat pria itu bermaksud untuk memelukku sebelum pergi, tapi aku bergerak lebih cepat dengan menutup pintu rumahku dan menguncinya.

"Love ...," desah Erick mengembuskan kekecewaan tanpa tanggapan apapun dariku. Dengan berat hati ia pergi meninggalkan tempat tinggalku ini.

Setelah menyadari langkah Erick menghilang dari pendengaranku, aku yang bersandar pada pintu, dan seketika merosot ke lantai, dengan tubuh yang terasa sangat lemas.

Seluruh emosi dan pikiran berkecamuk di kepalaku. 'Kenapa kamu harus datang lagi, Erick? Kenapa?' rutukku dalam hati.

Ketika aku sedang merenungi nasibku, dari luar terdengar suara ketukan di pintu.

"Tok tok tok."

Aku mengabaikannya, namun ketukan itu terdengar lagi.

"Velo, kamu di dalam, Nak?"

Ibu Berta! Ia pasti sudah mendengar keributan tadi. Aku merasa tak enak hati dengan wanita baik itu.

Aku bangkit, membuka pintu, dan tanpa memandang aku berlari memeluk sosok yang berdiri di depan pintu itu.

"Bu Ber ...," lirihku, seraya melingkarkan lenganku di tubuhnya. Dia balas memeluk ku dan sedikit mengusap punggungku.

Tapi ... ada yang salah.

Ini bukan dada Bu Berta. Mengapa jadi keras begini? Dan wanginya ... maskulin, tiba-tiba membuat jantungku berdebar.

Astaga!

Aku mendongak dan melihat seringaian nakal dari pemilik tubuh itu.

"Velo." Terdengar suara Ibu Berta lagi, tapi ternyata ia berdiri di belakang orang yang aku peluk.

Mati aku! Aku mencoba melepaskan diri dari pelukan orang itu, tetapi ia menahanku. Aku terpaksa harus memukul lengannya, barulah ia membiarkanku pergi.

Aku terbirit-birit masuk rumahku dan menutup pintu. Duh, kok bisa salah sih? Malu banget! Aku memukuli kepalaku pelan beberapa kali. Lalu kututupi wajahku dengan kedua telapak tangan. Aku menjerit tanpa suara.

Kudengar suara pria itu terkekeh. "Hari ini pelukanku gratis, Ve, tapi besok bayar ya," godanya dari balik pintu.

Ini tadi melodrama aku kedatangan mantan suamiku yang ngajak balikan, kenapa malah tiba-tiba jadi romantic comedy gini ya? Sama dia pula! Kacau!

Aku malu, tapi juga ingin ketawa. Ingin ketawa tapi juga merasa malu. Bingung kan?

Gawat memang Mas 203 itu! Awalnya ia tetangga sebelah yang sangat baik, lalu beberapa bulan terakhir ini dia mulai mengusik kesendirianku dengan sikapnya yang tahu-tahu jadi 'nakal' dan suka menggoda.

"Aduh! Cubitan Ibu Berta boleh juga. Hehe," serunya. Rupanya Bu Berta menghukum pria pengganggu itu dengan mencubitnya.

"Makanya, jangan suka gangguin anak Ibu! Sudah, balik ke kandangmu sana!" hardik Bu Berta, tapi masih dengan nada ramah.

"Memangnya saya singa, Bu, disuruh masuk kandang?"

"Bukan singa tapi sapi, nanti Ibu yang jadi gembalanya, Mas ganteng," sahut Bu Berta yang memang suka melucu. "Velo, Ibu masuk ya."

Aku mendengar ketukan pintu lagi, kali ini Bu Berta sendiri yang membukanya karena tahu aku tidak mengunci pintuku.

Begitu pintu terbuka aku buru-buru menutupnya tanpa melirik ke arah mahkluk hidup yang masih setia berdiri di tempatnya semula. Aku mendengar ia terkekeh tapi tak aku tanggapi.

Aku dan Bu Berta saling memandang. Ia mengulum senyuman, sedangkan aku menahan tawa dan malu

"Duduk, Bu." Aku mendorong wanita paruh baya itu untuk duduk di kursi tak jauh dari pintu. Bu Berta tersenyum sambil memandangku.

"Kenapa, Bu? Ada yang lucu di muka saya?" tanyaku salah tingkah.

"Nggak apa-apa. Ya, Ibu maklum saja perawakan Ibu memang tinggi besar, jadi kalau kamu salah peluk bisa dimengerti. Walaupun, ehem ... mukanya jelas beda, bentuk badannya beda, dan ... ehem ... parfumnya ...."

"Eh, itu beneran saya nggak lihat tadi, Bu, jadi keliru," sahutku cepat-cepat.

Bu Berta mengangguk dengan senyum sok pengertiannya.

"Maaf ya, Bu, tadi saya nggak bermaksud membuat keributan." Aku meminta maaf atas kejadian dengan Erick tadi, sekaligus mengalihkan pembicaraan.

"Itu tadi mantan suami kamu ya?"

"Iya."

"Ngajak rujuk?"

"Iya."

Bu Berta kembali mengangguk-anggukkan kepala.

"Ya sudah, kamu pikirkan baik-baik ya, Nak, untung ruginya. Bagaimanapun kamu masih harus memikirkan Ricky, kamu juga masih muda, masih layak kalau mau menikah lagi," katanya penuh perhatian.

Setelah membuat pertimbangan sesaat, aku memutuskan untuk bicara dengan Bu Berta.

"Bu Ber, mungkin ini saatnya Velo bercerita."

"Velo, mungkin ini saatnya Bu Ber mendengarkan," timpalnya, membuat aku tersenyum ringan. Bu Berta selalu berupaya membuat suasana nyaman ketika orang ingin bicara serius dengannya.

"Kejadiannya dimulai lima tahun lalu...."

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(42)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
42 Peringkat · 42 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Teha
terima kasih kepada pembaca yg telah mampir ke cerita ini, apalagi rela merogoh kantong utk membeli koin. semoga cerita ini menghibur Anda. jika berkenan berikan komentar, krisan ttg cerita ini, ya, agar saya tahu cerita seperti apa yg disukai pembaca. makasih.
2023-04-02 07:04:36
5
user avatar
Teha
halo, pembaca. novel ketiga saya di goodnovel sudah tayang, judulnya Suami Pelarian. cek di bio author utk membacanya, ya. terima kasih.
2022-12-30 18:14:42
12
user avatar
Little Casper
awal baca udah dibikin gemas dan ikut emosi. tapi seketika dibikin mesem karena lucu. apik banget author.
2022-11-17 20:03:10
7
user avatar
Ayunina Sharlyn
enak bacanya ya, author. santai dan lucu lucu gimana gitu. asyik laa ......
2022-11-17 15:00:52
8
user avatar
keyrara
penasaran tp siap uas kubaca ya, sabar velove...
2022-06-24 16:46:45
7
user avatar
my heart
kadang butuh waktu untuk meyakinkan diri atas perasaan sendiri, ketimbang tergesa dan cuma bermodal perasaan
2022-06-04 17:10:14
10
user avatar
septiyana
aq tim mas 203 tanpa kompromi gaspol
2022-05-28 07:24:18
10
user avatar
anything
cemburu menguras hati
2022-05-19 12:00:10
11
user avatar
septiyana
semangat, velove!
2022-05-19 07:33:05
11
user avatar
my heart
kisahnya gak melulu sedih, ada perjuangan, juga kisah lawak di dalamnya.hehe good job, author!
2022-05-19 07:09:31
10
user avatar
Teha
Pembaca Yth, novel ini sudah tamat ya, tinggal menunggu status diubah oleh editor. terima kasih sudah berkenan mampir ke mari.
2022-04-14 16:41:40
11
user avatar
Teha
Dear kakak pembaca, cerita velove hampir tamat ya, kurang dikiiiit lagi.hehe pantengin terus pokoknya sampai tamat, jangan lupa ulasan dan vote-nya ya, biar pembaca baru gak ragu untuk membaca juga. terima kasih.
2022-03-30 05:39:23
11
user avatar
LaLovi
Ceritanya simpel tapi ‘ngena’ banget di kehidupan sehari hari, gak yang muluk2 terlalu halu. Suka banget karena ceritanya gak melulu sedih tapi humor recehnya juga dapet. Semangat author ...️
2022-03-24 08:42:16
11
user avatar
HENY PU
velove, penuh cinta ini hidupnya
2022-03-16 11:28:14
11
user avatar
septiyana
seru ceritanya, emosi campur aduk. semangat nulis kak author
2022-03-07 12:25:29
9
  • 1
  • 2
  • 3
90 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status