Share

Cindy

Cecil mebghembuskan nafas, mencoba mengendalikan degup jantungnya yang masih bergemuruh. Ia tentu saja khawatir, bagaimana tanggapan orang tentang penampilan barunya ini? Tapi, keputusan adalah keputusan, bila ia seperti dulu, kemungkinan hal buruk yang lalu juga akan terjadi dan ia tidak mau itu.

"Ayo Cecil, sekolah baru, lembaran baru. Harus semangat!" Kata Cecil menyemangati dirinya sendiri. Iapun keluar dari mobil, mengetuk kaca depan mobil untuk sebentar berbincang dengan supir yang sudah mengantarnya.

"Makasih ya, Pak Sarto. Hati-hati pulangnya," kata cewek itu tersenyum manis pada laki-laki yang sudah lama bekerja dengan keluarganya itu. Laki-laki berperawakan tinggi kurus itupun balas tersenyum padanya.

"Iya non, makasih. Nanti saya jemput lagi jam dua siang ya," jawab laki-laki itu dengan nada medok sebelum berpamitan pulang pada Cecil, melaju dengan mobil sedannya kembali ke rumah Cecil yang sudah lama pula jadi tempat tinggalnya.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status