Share

Bab 3 DM Chaos

Author: Aira Jiva
last update Last Updated: 2025-10-02 09:44:43

Ayla masih bengong liat HP-nya. Notifikasi centang biru itu masih nongol jelas di layar, bikin tangannya keringetan kayak baru kena pengumuman UTBK.

Damian Lee ()

“Lo… makan ramen pedas ya?”

“G-guys… ini asli kan? Bukan deepfake?!” suara Ayla gemeteran.

Sofia langsung grabak-grubuk mau nyamber HP Ayla.

“Gila lo La! Itu DM langsung dari influencer sepuluh juta followers! Gue aja kalo ke-like idol gue udah guling-guling!”

Hanna lebih tenang (padahal matanya udah blink-blink fangirl mode).

“Ya ampun La, jawab cepet sebelum dia ngira lo sombong. Ketik apa kek! Emoji pun jadi!”

Ayla tarik HP-nya, panik.

“Enggak mau! Gue nggak ngefans sama dia. Apaan sih, sotoy banget!”

Sofia ngegas, “Yaelah, ini kesempatan emas, La. Minimal lo bisa jual cerita, ‘Gue pernah di-DM Damian Lee gara-gara kuah ramen.’ Viral lagi lo!”

Ayla mendengus. “Gue nggak butuh viral, Sof. Gue butuh rumah.”

Dia nyeletuk pahit sambil ngaduk-ngaduk sisa ramen cupnya.

***

Di sisi lain, Damian lagi rebahan di sofa apartemennya. Rico masih ngoceh di background soal brand yang ngamuk, tapi Damian fokus mantengin story random cewek misterius tadi.

Foto low quality, lighting kuning khas minimarket, kuah ramen merah menyala… dan wajah Ayla yang setengah kucel tapi senyumnya bikin aneh.

Damian nyengir tipis. “Receh banget.”

Jarinya refleks nge-refresh DM, nunggu balasan.

***

Balik ke Indomaret, HP Ayla masih dipegang erat kayak bom waktu. Notifikasi bunyi lagi.

Damian Lee ()

“Lo nggak jawab karena kepedesan?”

Ayla mendengus keras sampai bikin Sofia & Hanna kaget.

“Lihat kan? Nih orang sok ngartis banget! Baru DM dua kali udah acting kayak gue ngefans. Hellooo… dunia gue cuma muter di ASTRA. Leo…Damian. Full stop.”

Hanna ngakak, hampir nyembur kuah ramen.

“La, sumpah lo savage banget. Kalo Damian denger, dia bisa sakit hati.”

“Biarin. Gue cuma ngomong fakta,” Ayla nyolot sambil typing balasan.

“Makan ramen nggak butuh validasi lo. Dan FYI, lo nggak sekeren bias gue, Leo ASTRA.”

Klik. Sent.

Sofia & Hanna langsung screaming kayak ada bom meledak.

“ANJIRRR LA!!! LO BERANI BANGET!!!”

Ayla santai sambil nyeruput sisa kuah.

“Apa? Gue cuma kasih edukasi gratis biar dia nggak overrate dirinya.”

Tapi deep inside… tangan Ayla masih gemeter. Karena sadar, dia baru aja nge-roasting salah satu influencer paling hot se-Asia.

***

Apartemen Damian mendadak kayak zona perang dingin. Dia bengong baca DM balasan Ayla.

Ayla Morgan

“Makan ramen nggak butuh validasi lo. Dan FYI, lo nggak sekeren bias gue, Leo ASTRA.”

Rico masih ngoceh panjang lebar soal sponsor, tapi Damian nggak denger sama sekali.

Matanya nyempit. Jarinya bergetar dikit. Bibirnya nyunggingin senyum setengah miring.

“…Leo? ASTRA?”

Suaranya datar, tapi Rico langsung berhenti ngoceh.

“Eh? Leo ASTRA? Maksud lo idol itu? Kenapa? Jangan bilang lo juga kena virus K-pop, Bro…”

Damian buang napas panjang. “Bukan. Ada cewek… yang bilang gue nggak sekeren idol itu.”

Rico otomatis ngakak setengah mati. “HAHA! Baru kali ini lo direject mentah-mentah! Cewek-cewek biasanya ngantri buat bilang lo lebih ganteng dari idol, Bro.”

Damian menatap layar HP-nya lagi. Tangannya udah gatel buat bales.

***

Sementara itu, di minimarket, Ayla lagi cuek ngehisap sisa kuah ramen. Sofia & Hanna masih kepo nungguin notif masuk.

Tiba-tiba HP Ayla getar.

Satu DM baru.

Damian Lee ()

“Idol KW itu yang bikin lo fangirl sampe lupa dunia? Gue pengen liat apa hebatnya.”

Ayla langsung semprot kuah ramen ke arah Sofia.

“ANJIRRRR SOTOOYYYYY BANGET DIA!!”

Hanna melotot. “Dia barusan ngejelek-jelekin ASTRA?! ASTRA tuh sakral, La. Nggak bisa diganggu gugat!”

Ayla ngetik dengan penuh dendam fangirl.

“ASTRA itu legend. Leo lebih berbakat daripada lo yang cuma modal muka yang nggak seberapa. Jadi stop sok nyari perhatian.”

Klik. Sent.

***

Damian baca DM itu.

Alisnya naik.

Bibirnya nyengir kecil.

“Modal muka, huh? Nggak seberapa?”

Dia buka YouTube. Search. “ASTRA Leo fancam.”

Rico panik. “Lo ngapain nonton fancam jam segini?!”

Damian nggak peduli. Dia pasang earphone, nontonin Leo nge-rap di stage dengan lighting merah. Penonton teriak histeris.

Dan anehnya… di tengah tatapannya yang sinis, ada secuil rasa penasaran.

“Apa ini cowok… beneran lebih keren dari gue?”

***

Balik ke minimarket, Ayla udah rebahan di meja plastik, frustasi.

“Udah lah, guys. Gue udah pasti di-block tuh. Siapa juga tahan dihina fans Orbit Squad?”

Sofia dan Hanna saling tatap.

Tiba-tiba HP Ayla bunyi lagi.

Notif baru.

Damian Lee (✓)

“Leo? Pantes aja lo gampang baper. Cowok itu nggak lebih dari bad boy gimmick doang. Modal rebel look, skill rap juga standar.”

Ayla ternganga.

Jantungnya kayak dipelintir.

Sofia langsung njerit, “ANJ*R! DIA NGATAIN BIAS LO?!”

Hanna sampai nutup mulut, “Astaga… dia berani-beraninya ngehujat Leo… di depan Orbit Squad hardcore kayak lo?”

Wajah Ayla memerah, setengah shock setengah murka.

“Apa dia baru aja… ngatain LEO?! The Leo ASTRA??”

Dan di detik itu juga… Pandangan matanya berubah, bukan lagi hopeless fangirl, tapi mode Orbit Savage aktif.

***

Ayla bengong. Jari-jarinya hampir ngejatuhin HP.

“Dia… dia barusan ngejelekin Leo???” suaranya lirih, tapi nadanya kayak bom mau meledak.

Sofia langsung melongo. “Lah? Dia ngejelek-jelekin bias lo??”

Hanna sampe keselek ramen cup. “WOYYY, itu sama aja ngehina agama lo sendiri, La. Mana ada fangirl tahan digituin.”

Ayla berdiri dari kursinya, matanya berkaca-kaca. “ASTAGA… siapa Damian Lee berani-beraninya ngomong gitu? Leo itu main rapper, bad boy aura, dan satu-satunya alasan gue kuat lembur tiap Senin! Dan dia bilang… APA TADI?! ‘Modal gaya doang’?!”

Sofia langsung ngakak sambil tepuk meja. “HAHAHA! Damian literally ngejelasin dirinya sendiri.”

Hanna ngangguk serius. “Sumpah ironis banget. Cowok modal muka, ngejelek-jelekin idol yang juga cakep tapi at least punya bakat. Damian… lo salah lawan, bro.”

***

Di apartemennya, Damian masih nyender di sofa, HP di tangannya.

Dia ketik DM lagi, santai banget:

Damian Lee ()

“Ngaku aja, Ayla. Leo itu cuma jual muka. Fans kayak lo yang bikin dia gede. Tanpa itu? Nggak ada apa-apanya.”

Dia nyengir tipis. Ngerasa berhasil nusuk ego fangirl.

***

Ayla langsung kejang-kejang.

“APAAN INIII??? DIA NUDUH ORBIT ITU CUMA BIKIN LEO NGEHITS?! ASTAGA, HAN, SOF, GUE PENGEN NYIKAT DIA PAKE LIGHTSTICK ASTRA SEKARANG JUGA!!”

Sofia sampe jatuhin sedotan. “LA, CALM DOWN. Tarik napas. Ingat, dia seleb. Lo kalo ngamuk bisa jadi bahan meme.”

Satu kalimat keluar dari bibirnya lirih. “Ya Tuhan… ini beneran bakal jadi perang.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 80 Papan Nama Nyata 

    Satu tahun berlalu sejak Damian Lee berlutut di panggung Grand Finale. Hari ini, udara musim gugur terasa sejuk, dan Ayla Morgan, yang kini sudah menjadi Nyonya Ayla Lee, terbangun bukan oleh alarm studio atau dering telepon darurat, melainkan oleh aroma kopi dan roti panggang dari lantai bawah.Mereka tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian. Mereka tinggal di rumah yang mereka bangun bersama: sebuah duplex modern yang dinamai "T.S." (Terusan Senja). Rumah ini terletak di lingkungan perbukitan yang tenang, jauh dari hiruk pikuk media, dengan banyak jendela kaca yang menyambut matahari pagi.Ayla ters

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 79 Babak Baru dan Closure

    Beberapa bulan telah berlalu sejak Grand Finale Couple 90 Days. Sekarang, udara Jakarta sudah selesai musim kemarau, membawa harapan dan aroma bunga yang segar. Ayla dan Damian tidak lagi tinggal di apartemen mewah Damian yang dikepung media. Berkat bonus kemenangan dan reward mereka, mereka sedang dalam proses membangun rumah impian Ayla di pinggiran kota yang lebih tenang.Ayla, yang kini resmi bertitel CEO perusahaan event organizer kecil bernama 'The TS Events' (singkatan dari Terusan Senja), berdiri di lahan kosong tempat calon rumah mereka. Ia mengenakan helm

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 78 Gema Kemenangan dan Realitas Baru

    Alarm di apartemen Damian berbunyi, bukan dari jam weker, melainkan dari dering telepon Ayla yang tak henti-henti. Matahari Minggu pagi sudah terbit, tetapi di luar jendela apartemen penthouse itu, suasana terasa seperti pusat gempa.Ayla menggeliat, merasakan lengan Damian yang melingkar erat di pinggangnya. Mereka terbangun sebagai pasangan tunangan yang nyata untuk pertama kalinya. Tadi malam, setelah gemuruh studio mereda, mereka kembali ke apartemen ini, bukan lagi sebagai partner kasus, melainkan sebagai sepasang kekasih yang baru bertunangan, bebas dari kontrak, dan kaya raya."Pagi, tunanganku," bisik Damian, mencium rambut Ayla. Suaranya terdengar serak dan sangat lega.

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 77 The Grand Finale

    Di ruang tunggu yang dingin, di balik panggung Grand Finale, udara terasa tipis karena ketegangan. Ayla dan Damian, yang kini bukan lagi aktor, merasakan beban emosi yang nyata. Mereka sama-sama mengenakan mic yang merekam setiap bisikan mereka."Gue nggak tahu kenapa Bu Lena harus bikin ini se-dramatis ini," bisik Ayla, memutar cincin keychain T.S. di jarinya."Karena kita yang paling dramatis, La," balas Damian, merapikan gaun emerald green Ayla. "Kita adalah plot twist

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 76 Ujian Final dan Keraguan

    Minggu ke-12, minggu terakhir Couple 90 Days, terasa seperti berada di dalam pressure cooker. Safe house yang awalnya tempat sembunyi, kini terasa seperti sangkar berlapis kamera. Hanya tersisa dua pasangan: Ayla Morgan dan Damian Lee versus Leo dan Maya.Host Risa membuka sesi Minggu ke-12 dengan senyum bengis."Selamat datang di Minggu Grand Finale! Kalian berdua adalah yang terkuat, yang tersisa setelah drama fake dating dan konspi

  • Pura Pura Pacaran dengan Selebriti 90 Hari   Bab 75 Cinta Sejati di Bawah Lampu Sorot 

    Studio Couple 90 Days terasa segar sekaligus tegang. Papan nama baru sudah terpasang, mencerminkan reality show yang kini diposisikan sebagai "Cinta Setelah Konspirasi." Host baru yang energik, Risa, membuka siaran langsung Minggu ke-11 dengan senyum yang dipaksakan."Selamat siang, pemirsa! Minggu ini terasa berbeda! Setelah plot twist yang menggemparkan, kita memasuki babak baru: Minggu Keterbukaan dan Komitmen! Di sofa tersisa dua pasangan: Leo dan Maya, yang dikenal sweet dan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status