Share

34. Ancaman Patih Waradhana

“Pohon sarayu? Apa hamba tak salah mendengar? Untuk apa Tuan mencari pohon sarayu?” Lokawigna merasa terheran dengan maksud tuannya itu.

“Apa aku salah mencari pohon sarayu? Menurut guruku, hanya serat kayu pohon sarayu yang bisa memaksimalkan ilmuku. Aku akan membuatnya menjadi busur,” ungkap Arya.

“Tapi jalan menuju ke sana amatlah sulit, Tuanku. Pohon sarayu hanya tumbuh di tanah yang terus menerus dialiri guguran lava. Namun tingkat panas lavanya harus sesuai. Itu yang menyebabkan pohon sarayu amat sulit ditemukan.”

Lokawigna mmeriksa ikan yang ia bakar, lalu meletakkannya di atas daun jati di hadapan Arya. Ia tahu tuannya itu begitu lapar. Ditambah dengan penjelasannya mengenai pohon sarayu, semoga saja tak mengendurkan semangatnya. Arya tersenyum dan mulai melahap ikan yang tertunda.

“Lalu apa yang harus aku lakukan agar dapat dengan cepat menemukannya?” tanya Arya lagi di sela-sela makan malamnya. Ia menyodorkan ikan sebagai isyarat bagi Lokawigna untuk ikut makan, namun mak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status