Share

35. Cepat Kembali

“Terima kasih!”

Sayup-sayup Sakuntala mampu mendengar suara Arya. Kedua kelopak matanya amat sulit untuk digerakkan. Seluruh tubuhnya terasa begitu ngilu, terutama di setiap bagian sendi. Namun ia dapat menyadari tak ada lagi suara gemericik air sungai tempat terakhir ia tersadar.

Dengan bersusah payah, Sakuntala berhasil membuka kelopak matanya. Ia terbaring di tanah beralaskan kain. Tak jauh dari sisinya Arya tengah membereskan tenda mereka. Tak ada nyala api unggun, tapi suasana langit di atasnya cukup terang.

“Kau sudah sadar, Sakuntala?” sapa Arya tak bergeming dari aktivitasnya.

“K-ketua, apa yang terjadi? D-dimana kita?” tanya Sakuntala terbata. Kini ia sudah mampu mengangkat kepalanya. Suasana tempat ini tak asing baginya.

“Kita berada di Astagina.” Arya melipat dan mengikat tenda, kemudian mengikatnya di pelana Aswabrama.

“Astagina?” Sakuntala segera bangkit meski tubuhnya masih begitu sakit. “Bukankah kita dalam perjalanan ke gunung Anala, Ketua?” Pemuda itu mengusap ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status