Mencari tahu

KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU

#DAFTAR_BLOKIR

Part 2

Aku masih terpaku melihat isi pesan yang Mas Indra kirimkan. Belum sempat terpikir bagaimana kau akan membalasnya tiba-tiba ia menelpon ku.

Aku gelagapan karena bingung harus berkata apa, hingga akhirnya aku biarkan telepon berakhir dengan sendirinya.

[Kita bertemu di rumah makan saja Mas, yang di Mall ya aku lagi belanja]

Balasku untuk mengetahui bagaimana reaksi Mas Indra.

[Kami belanja terus sih Sayang, kurang puas kemarin belanja pas kita bulan madu?]

Balasnya di bubuhi emoticon cium tiga kali, jijik sekali aku membaca percakapan dari suamiku ini.

Bulan madu? apa maksudnya? apa kemarin saat Mas Indra pamit kerja di luar kota hanyalah alasan saja?

[Yasudah Mas Otw,] balasnya tanpa aku harus memberikan balasan.

Dengan cepat aku mencari tahu dimana lokasi Mas Indra saat itu, jika dalam waktu lima menit sejak ia pergi dari rumah dan ia sudah sampai di tempat wanita bernama Deby, artinya Deby tinggal tak jauh dari rumah ini.

Sekarang aku tinggal memperhitungkan, seberapa jauh Mas Indra sampai di Mall yang aku maksud. Jika memang tak lebih dari sepuluh menit aku tahu, dimana wanita jal**g itu tinggal.

Mungkin Mas Indra lupa jika aku adalah mahasiswa lulusan terbaik yang mendapat predikat cum laude terutama dalam bidang hitung menghitung.

Aku tinggal mencari tahu siapa sebenarnya wanita misterius bernama Deby tersebut.

Aku masukan akun F******k milikku, akun sosial sejuta umat itu pasti dimiliki oleh banyak orang di dunia ini dana ada kemungkinan wanita itu juga memilki sebuah akun disana. Aku hanya perlu berusaha mencari kontak terkait dengan nomor hp yang sudah aku simpan.

Ternyata benar, tidak terlalu sulit mendapatkan akun F******k wanita bernama Deby tersebut. Bahkan yang membuatku terpana adalah ia sempat mengunggah kata-kata terima kasih untuk suamiku.

[Terima kasih telah menemaniku, dan selalu membuatku bahagia]

Status yang di ketiknya kemarin malam, aaah ternyata suamiku setiap malam pergi beli rokok hanyalah alasan agar bisa menemui wanita ini.

Namun, saat aku melihat beberapa foto yang di unggah, mengapa gaya nya sangat mirip denganku? Bahkan, jika ia menggunakan masker tak akan terlihat jika ia bukanlah aku.

Pintar sekali Mas Indra mengelabui teman-temannya agar tak melaporkan perselingkuhannya padaku. Namun, sepandai-pandainya ia menyimpan bangkai pasti akan tercium juga.

Aku telusuri lagi dimana wanita ini tinggal, meski hatiku harus menahan sesak saat melihat foto tangan suami ku tengah menggenggam jemari lentik Deby.

Hatiku sakit, sebagai wanita normal tentu saja hatiku nyeri melihat kejadian ini. Bukan karena aku wanita lemah, tapi, bukankah normal merasa sakit hati melihat suami sendiri bersama wanita lain.

Air mata adalah salah satu cara melampiaskan sebuah perasaan sakit tersebut, meski aku tahan sekuat tenaga agar aku tak menangis.

Bagaimanapun, aku tak ingin menangisi sebuah penghianatan. Jika memang suamiku memilih Deby sebagai pilihannya aku akan mundur. Percuma mempertahankan sesuatu yang sudah tak menginginkanku.