KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU
#DAFTAR_BLOKIR
Part 5
"Masuklah Nak ..." perintah wanita tua yang telah melahirkan dan merawatku.
Aku berusaha menguatkan hati saat sampai di rumah ibu, bersikap biasa saja tanpa menunjukan luka yang tengah meradang dalam hatiku.
Aku meraih dan mencium punggung tangan beliau. Tak terasa, air mata lolos begitu saja membasahi pipiku. Aku gagal menutupi semuanya.
"Tenanglah, sabarkan dirimu."
Dengan lembut beliau mengusap bahuku dan memberikan aku sebuah pelukan. Tak ada tempat setenang pelukan ibu. Inilah yang aku butuhkan, hanya sebuah pelukan sebagai penguat hatiku nantinya.
"Bu, Mas Indra punya wanita lain."
Suaraku bergetar mengucapkan hal tersebut, tak sanggup rasanya memberikan beban pikiran pada ibu tapi, aku tahu tanpa aku cerita pun beliau selalu memiliki firasat tentangku.
"Tenangkan hatimu Nduk, yakinkah kamu jika Indra benar-benar selingkuh?" cerca beliau.
Aku mengangguk lemah sembari menunjukan pesan yang semalam Mas Indra kirim ke wanita bernama Deby.
"Nduk, rumah tangga itu bukan tentang kalian berdua. Ada anak yang mungkin akan jadi korban, bicarakan baik-baik dengan suamimu. Jika memang ia sudah tak menginginkan kamu, pergilah dengan baik-baik," terang ibu.
Ibu memang selalu berpikiran positif, bahkan pada ayah yang sudah menyakitinya berkali-kali. Beliau hanya meminta cerai secara baik-baik tanpa menggunakan emosi sedikitpun.
Namun, hal itu justru membuat ayah menyesal dan tak pernah lagi aku mendengar kabar tentang kedekatan beliau dengan siapapun.
Namun, ibu juga tak pernah mau kembali pada ayah. Baginya cukup melepaskan dengan baik, tanpa dendam dan air mata.
Hatiku sedikit lega setelah mendapatkan wejangan dari ibu, apalagi pelukan hangat beliau mampu membuatku semakin kuat.
"Baiklah Bu, rencananya malam ini aku ingin mempertemukan Mas Indra dengan simpanannya. Aku ingin mereka mengatakan apa mau mereka, aku tak mau jika harus kembali ke Mas Indra," jelasku.
Ibu tersenyum geli mendengar penjelasanku.
"Kamu yakin? akan kuat menghadapi mereka bedua, jangan bilang nanti baru liat mereka kamu udah pingsan," ledek ibu.
Memang benar apa yang di katakan ibu, menghadapi Mas Indra saja hatiku sangat sakit. Apalagi harus menghadapi selingkuhan Mas Indra juga.
Aku terdiam sejenak, "Jadi, aku harus gimana Bu?" tanyaku.
"Tanya hati kamu, jika kamu sudah siap mempertemukan mereka berdua. Pergilah," ucap beliau.
Aku menghela nafas panjang, berusaha menelisik ke dalam hatiku. Rasanya aku memang tak sanggup menemui mereka secara langsung tapi, akan lebih berat jika aku terus menerus bersandiwara dengan keadaan seperti ini.
Namun, ada satu hal yang kembali membuat semangatku membara. Mengapa tak terpikirkan olehku, tentang suami Deby.
Seharusnya ia juga menjadi pihak yang tersakiti bukan? aku kembali membuka akun F******k milik ku dan mencari akun Deby. Disana tak ada informasi apapun tentang dirinya pribadi.
Namun, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, setelah beberapa saat mencari akhirnya aku menemukan sebuah akun baru milik Deby.
Berbeda dengan akun sebelumnya, akun Deby yang satunya mungkin adalah akunnya bersama sang suami. Disana begitu banyak postingan mesra antara Deby dan sang suami.
Kini aku mulai mengerti mengapa Deby mau menjadi wanita simpanan suamiku. Setelah melihat fotonya bersama seseorang yang ia banggakan sebagai suami.
"Bu, sepertinya aku ingin mencari keberadaan suaminya Deby dulu. Baru aku akan membuat mereka tak berkutik," jelasku pada ibu yang masih duduk di teras.
"Bersikaplah lebih dewasa anakku, jangan mengandalkan emosi. Buat dia menyesal dengan sikapmu yang tenang," perintah Ibu.
Aku mengangguk mantap. Aku tahu, apa yang harus aku lakukan, dan aku harus benar-benar mempu menahan hatiku agar tak terbawa emosi.
"Baiklah Bu, akan aku cari tahu lebih dalam tentang suami Deby, seharusnya aku bisa menemukan semua tentang kecurangan Mas Indra."
Aku terus berselancar di dunia Maya, mencari celah untuk bisa menemui suami Deby, bahkan aku membuat akun baru untuk memberikan ia semua informasi tentang Deby.
Aku harap, aku bisa membongkar kecurangan mereka tanpa mereka tahu bahwa akulah pelakunya!
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 6Dari beberapa foto yang aku lihat di akunnya terlihat jelas bahwa ia adalah orang mampu dalam hal materi.Namun, ia yang memang tak kekurangan materi, aku yakin ia kekurangan kasih sayang. Dari yang aku lihat, umur suaminya jauh dibandingkan dengan dia. Bahkan lebih pantas jika di sebut sebagai om atau bahkan anak dan ayah.Aku tak berhenti mencari akun pria tersebut agar aku bisa mencari celah untuk memberitahukan bahwa istrinya tak seperti yang ia duga selama ini.Pencarianku berbuah manis, tak membutuhkan waktu lama aku menemukan akun dari suami Deby. Aku scroll terus akun bernama Nazriel tersebut hingga mataku membulat ketika melihat foto Mas Indra tengah makan malam bersama dengan suami Deby.Bukan hanya Mas Indra tetapi, beberapa karyawan yang bekerja di kantor ya
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 7Aku terus mengikuti mobil Mas Indra, meski tak mampu taksi online ini mengejarnya tapi, aku terus berusaha agar keadilan berpihak padaku.Sampai di halaman rumahku, mobil Mas Indra terparkir rapi. Aku tak langsung masuk, sengaja aku hanya mengintai dari luar kegiatan Mas Indra.Tak berapa lama, seseorang datang. Seorang wanita mengenakan pakaian yang terlihat kurang bahan mengendap-endap masuk ke dalam rumahku.Aku tak bisa melihat wajahnya dengan jelas tapi, dari postur tubuhnya aku yakin jika wanita itu adalah Deby. Selingkuhan Mas Indra.Aku masih tetap bertahan di luar pagar, dekat pohon jambu. Karena tempat inilah yang aman dari penglihatan Mas Indra jika ia keluar tiba-tiba dari rumah."Salma? ngapain?" tegur seorang warga yang tiba-tiba lewat
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 8Aku berjalan menuju ke dapur, hatiku berusaha tetap tenang meskipun remuk redam sudah aku rasakan.Sulit memang, menahan rasa sakit dalam hati karena penghianatan orang yang di cintai. Apalagi aku harus menahan emosiku agar tak pecah dan menjadi bom waktu untuk diriku sendiri."Airnya di rebus dulu aja ya Sayang," teriaknya.Aku tersenyum sinis, melihat Mas Indra terburu-buru mengeluarkan Deby dari dalam kamarnya.Perih rasanya, Mas Indra menyembunyikan wanita di belakangku dan tetap bersikap manis seolah tak pernah ada yang terjadi.Aku sengaja terus memperhatikan gerak gerik mereka berdua dari balik celah pintu dapur. Mereka saling terburu-buru untuk keluar dari ruang tamu.Bahkan, sesekali Deby meruntuk karena rencana m
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 9Aku tetap diam, tak sepatah kata pun aku lontarkan pada suami yang sudah menemaniku selama puluhan tahun itu.Aku bahkan tak mengusir Mas Indra dari kamar. Aku biarkan ia tidur dengan lelap di dalam kamar yang biasa kami gunakan berdua dan aku memilih tidur di kamar Mareta, putriku yang kini tengah berada di pesantren.Hatiku terus saja bergemuruh, ingin rasanya meluapkan emosi pada Mas Indra yang justru tak merasa bersalah sedikitpun. Namun, aku sadar jika ia benar-benar sudah tak menginginkan aku dan percuma membuang tenaga dan emosi untuk pria sepertinya.Aku segera mengambil air wudhu untuk melaksanakan salat taubat sekaligus untuk menenangkan hatiku. Mungkin dengan meluapkan semua rasa duka ku pada Sang Maha Pencipta akan mengurangi sedikit beban dalam hatiku.Bena
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 10"Selamat siang Ibu Salma?" ucap Nazriel saat baru saja tiba di meja tempat aku menunggu.Aku sambut kedatangan mereka berdua dengan senyuman meski hatiku begitu sakit melihat wajah Deby yang seolah tak merasa bersalah sedikitpun."Siang, silahkan," ucapku berusaha tetap tenang.Sesekali aku melirik Deby yang terus bersikap angkuh di depanmu. Firasatku mulai tak enak saat tiba-tiba Deby membuang muka dan justru bergelayut manja di lengan Nazriel."Apapun masalah anda sama suami anda, tolong lain kali jangan libatkan istri saya!"Deg!Ooh, jadi benar firasatku bahwa Nazriel termakan oleh rayuan Deby. It's okay aku tak masalah. Aku lirik kembali wajah Deby sembari menyunggingkan senyum sinis."Anda berpikir saya mensabotase pertemuan mereka?" tegasku.Nazriel nampak mengangguk mantap sembari melepas kaca mata hitam yang sepertinya ber
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 11"Ibu ..."Mareta berhambur ke arahku, mencium lembut punggung tanganku sebagai tanda hormatnya."Ayah mana?"Sebuah pertanyaan yang sudah aku duga akan menjadi sesuatu yang sulit untuk aku jelaskan. Gadis yang kini sudah duduk di bangku kelas tiga SMP tersebut terus berusaha mencari keberadaan ayahnya.Aku sentuh lembut tangan putriku, "Ayah gak ikut, beliau sedang bekerja," ucapku lemah.Seperti dugaanku, Mareta mulai menangkap gelagat duka dalam hatiku. Gadis itu memang selalu bisa menebak isi hatiku tanpa aku memberitahukannya."Ada apa?" tanya gadis kecil di hadapanku.Aku berusaha terus menahan air mata yang telah menggenang di kelopak mataku. Namun, semua lolos begitu saja ke
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 12Deby terus berusaha memanggil Mas Indra. Namun, Mas Indra justru mengunci diri dalam kamar mandi. Dasar pengecut!"Keluar!" teriak beberapa warga.Deby, berusaha lari dari pintu belakang tapi, aku menggapai tangannya dan menariknya keluar dari rumahku.Pakaian tipis yang masih membungkus tubuhnya membuat semua mata membelalak menyaksikannya."Astaghfirullah!" seru Pak Jaka.Aku lempar tubuh Deby hingga ia tersungkur di lantai. Aku biarkan semua pasang mata menikmati tubuh Deby yang hanya tertutup kain tipis."Mana Pak Indra Bu?" tanya Pak Jaka.Amarah yang sudah tertahan beberapa hari ini akhirnya terlampiaskan. Jika mereka mengira aku hanya bisa diam ya, aku memang bisa diam.Namun, me
KONTAK YANG SELALU ADA DI DAFTAR BLOKIR SUAMIKU#DAFTAR_BLOKIRPart 13Emosi yang sudah mereda terpaksa kembali memuncak, sepertinya ia masih belum paham ia berhadapan dengan siapa.Mungkin Devita juga menyadari bahwa ia adalah perempuan yang bersalah dalam hal ini. Iya terus aja menyalakan aku atas semua yang terjadi.Emosinya membuat aku tak mengerti bukankah seharusnya aku yang marah aku yang kecewa karena aku disini yang menjadi korban atas penghianatan mereka berdua.Aku bangkit dan menatap lekat kedua mata pela*ur di hadapanku. Doakan aku beri ampun sedikitpun kepada wanita mur**an ini."Belum, aku belum puas!" sentakku yang membuat Nazriel dan Mas Indra harus memisahkan kami berdua.Aku berusaha menjambak rambut Deby. Namun, terhalang karena Nazriel dan Mas Indra berusaha mencegah kami berdua.