Share

Bab 36

2 bulan kemudian ....

Arthur menatap setiap inci rumah peninggalan Erisya. Menyerap semua memori dan memutarnya kembali dalam kepala. Kenangan demi kenangan muncul, bagai skenario indah yang Tuhan ciptakan untuk Arthur.

"Jika memang belum siap, kenapa terburu-buru?" Daisy mengusap bahu Arthur sebagai bentuk menenangkan.

"Menunggu terlalu lama akan semakin membuatku sulit melepaskan ini semua, Daisy."

Arthur memilih untuk menjual rumah peninggalan Erisya, karena tidak ada yang akan menempati rumah itu. Ia sudah bertekad untuk pindah ke rumah sederhana yang dibangun untuk Daisy.

"Apa kita pindah lagi saja di sini? Kita bisa menjual rumah baru kita, sayang," putus Daisy.

"Tidak, kita harus bisa merelakan Mama dan semua kenangannya."

Dua bulan kepergian Mama, baik Arthur dan Daisy, mereka sama-sama merasakan ruang kosong di hati masing-masing. Mereka kehilangan sosok yang paling berjasa dan dicintai.

Terlalu larut dalam kes

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status