Share

BAHAYA DI DEPAN MATA

Cahaya senja masuk menembus kaca gedung perkantoran, membuat meja kerja Jenar tampak menguning dan jingga. Dia rapikan file-file di tempatnya, lantas dia tutup laptop. Pulpen, pensil, semua masuk ke dalam kotaknya, dan tersusun rapi.

Jenar menggendong tas, siap untuk pulang. Namun, Jaka tiba-tiba berlari ke hadapannya. "Nar, kamu gak apa-apa kan?"

"Soal apa?" Jenar balik bertanya.

"Ya ... You know, suami kamu, si Remo, soal aku ngomong sama kamu kemarin, buat minta maaf."

Senyum Jenar mengembang. "Kalem aja, gak ada masalah apa-apa kok, lagian kita kan sekantor, satu kampung lagi, mau diam-diaman sampe kapan? Ya kan? Gak mungkin banget." Jenar tertawa kecil. Menutupi apa yang terjadi sebetulnya di antara dia dan Remo.

"Oke deh, syukur kalau dia ngerti. Eh, mau aku antar pulang gak?"

"No no no ..., kalau untuk yang satu itu, duh maaf-maaf aja nih, aku belum punya nyali!" tawa Jenar.<

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status