Share

113. Desa Terbebas

Gumara kaget, segera menghampiri anak buahnya yang jatuh itu. Sebuah anak panah menancap tepat di dada menusuk jantung.

"Pembokong sialan!"

"Ada apa, Anakku?"

"Lihatlah, Pak!"

Gumara menyapukan pandangan, tak ada yang mencurigakan. Bahkan seolah-olah angin pun diam tak bergerak.

"Apa rencana mereka?" gumam Raksana sambil memandang anak panah yang sudah dicabutnya.

"Aaah!"

Brukk!

Satu lagi di tempat lainnya tampak terpental lalu ambruk tak berkutik. Setelah diperiksa juga sama terpanah tepat di jantungnya. Semakin marah Gumara dan ayahnya melihat kejadian ini.

"Setan alas!"

"Bedebah!"

Apa yang terjadi sebenarnya?

Selama tiga hari menghilang, Danurwenda dan Kinasih secara sembunyi-sembunyi menemui warga-warga desa. Mereka mengajak warga untuk melawan Raksana.

Namun, kebanyakan menolak karena takut dan tak punya kemampuan. Hingga akhirnya Danurwenda punya gagasan mencari dan menemui orang-orang yang suka berburu.

Kebanyakan mereka ahli dalam memanah buruan di hutan. Setelah diajak dan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status