Share

64. Memancing Musuh

Pancaka ingat kata-kata Eyang Wanabaya bahwa pendekar golongan putih juga sudah bergerak mengatasi masalah ini.

Ini menjadi kesempatan baginya untuk memburu si pemimpin yang masih berdiri di belakang sana sambil mengatur serangan.

Pengawal pribadi Raden Jatmika ini segera meloncat tinggi-tinggi ke udara. Dari atas dia bisa melihat Bardasora dan beberapa pendekar sedang bertempur.

Kemudian Pancaka bersalto satu kali agar mendapat tenaga dorongan yang digunakan untuk melesat ke arah si pemimpin.

Wush!

Sosok Pancaka menukik cepat memburu si pemimpin. Yang diincar tentu saja sudah menyadari adanya ancaman, dia angkat pedang panjangnya.

Dengan percaya diri, si pemimpin menyambut serangan dengan meluruk ke depan menyongsong datangnya Pancaka. Pedangnya berputar mengecoh lawan.

Si pemimpin yakin akan lebih cepat merobohkan lawan karena senjatanya yang lebih panjang dan bisa menjangkau lebih jauh.

Namun, sudah dua kali sebenarnya Pancaka menghadapi lawan dengan senjata lebih besar dan panjang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status