Share

66. Selempang Kebajikan

"Lapor, Gusti. Tiga orang menerobos masuk ke istana. Mereka sedang mengacau di alun-alun. Kekuatan mereka tidak bisa dianggap enteng, hanya Gusti yang bisa menaklukkan mereka!"

"Hmmm .... Tenanglah, kau pergi saja, aku akan menyambut mereka!"

Patih Janggala langsung berdiri dengan wajah angkuh. Dia mengambil senjata andalannya berupa tongkat bermata dua.

Bagian atas bentuknya mata tombak dan bagian bawah berupa pedang pendek. Panjang keseluruhan senjata ini seukuran tinggi tubuhnya.

Kemudian Patih Janggala melangkah menuju halaman depan. Dari dalam sudah terdengar suara pertarungan yang tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik, tapi juga disertai tenaga dalam.

Sampai di teras pendopo, barulah terlihat dua orang berjibaku menerobos barisan pertahan penjaga istana kecil ini, sedangkan satu orang lagi tampak berdiri agak jauh di belakang sana.

"Sumawirat, dia masih hidup rupanya. Tidak apa, aku ingin menjajal kesaktian baruku untuk melawannya!"

Setelah bergumam Patih Janggala langsung ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status