Share

DARI KONTRAK TURUN KE HATI
DARI KONTRAK TURUN KE HATI
Author: Xerin

Bab 1. Mengapa Harus Aku?

“Inka, aku tidak menyangka jika kamu yang selemah ini ingin bermain-main dengan para pria bertubuh kekar.”

Kata demi kata yang keluar dari mulut Pak Candra semakin membuatnya gelisah. Kali ini tentang apa lagi? Inka mulai berpikir dengan jantung yang berdegup sangat kencang. Sampai ia teringat dengan satu hal yang mengganggunya akhir-akhir ini.

“Aku tidak mengerti maksud perkataan Pak Candra,” tepisnya bohong.

Candra adalah seorang presdir perusahaan. Wajah tampan tetapi kejam sudah menjadi hal yang membuatnya terkenal. Inka, seorang pegawai biasa yang baru 3 bulan bekerja. Sebuah laporan tentang pelanggaran karyawan telah sampai ke telinga Candra. Tentu saja, ia tidak membiarkan semua itu.

“Berani juga kamu berbohong. Jadi, siapa yang mengambil pinjaman online sampai dua puluh juta dan tidak membayarnya lebih dari dua bulan?” sindir Candra dengan santai. Ia menatap intens mata Inka membuat gadis itu tak berkutik. “Bagaimana?” imbuhnya lagi.

“Itu ….”

“Tapi aku akan memberikanmu satu solusi.”

Ada harapan tentang ini. Ya, semula Inka merasa senang. Apalah daya, setelah mengetahui keinginan Sang Presdir ia kembali berpikir 2 kali.

“Bagaimana? Kamu menyanggupinya?”

“Tapi, Pak. Permintaan Pak Candra terlalu berlebihan.”

“Ya sudah kalau kamu tidak mau. Aku berikan kamu waktu untuk berpikir. Tiga hari lagi datanglah ke sini dan berikan jawabanmu.”

Masih dengan pikiran yang sangat kalut, Inka keluar dari ruangan sang presdir. Permintaan—bukan, ini adalah perintah yang sama sekali tak menguntungkan.

“Aish, aku sama sekali tidak menyangka mendapatkan kesulitan seperti ini!” gerutu Inka begitu sampai di meja kerja.

Admin media sosial adalah jabatan Inka saat ini. Memang pada kenyataannya PT. Luxing tidak kekurangan karyawan untuk menangani atau bahkan sibuk hanya untuk mengurus media sosial milik mereka. Divisi ini juga baru ada sekitar 1 tahun saat sang presdir sadar bila perusahaan mereka juga perlu memperkenalkan diri mereka lebih jauh.

“Inka, apa yang terjadi di ruangan sana? Apakah gosip yang beredar itu ….”

“Sssttt!! Diamlah, Sha. Kita hanya akan mendapatkan kesulitan bila membahas hal yang belum tentu benar. Well, aku mendapatkan 1 tawaran khusus.” Ia lalu berhenti di sana dan tidak ingin membahas permintaan Candra.

“Apa itu? Jualan di platform joget-joget?”

“Heh!!”

Dua pasang mata itu memandang pada keberadaan sosok yang membuat mereka langsung terdiam.

“Oho! Jadi itukah pekerjaan Divisi Kreatif? Rupanya kalian senang sekali membicarakan hal-hal yang tak penting? Sejak awal, aku memang tak pernah setuju dengan Divisi ini.”

‘Tai! Suka sekali bicara sembarangan!’ umpat Inka dalam hati.

Jika saja Inka mengambil hati tentang semua itu, hal ini akan menjadi runyam. Sasha lalu memberikan topik lain yang bisa mereka bicarakan. Menghadapi senior di kantor ini bukanlah hal yang tepat. 

“Betewe, aku sangat penasaran. Apakah yang diminta oleh Pak Presdir sampai membuatmu sedikit khawatir?” Sasha kembali bertanya pada Inka.

“Oh itu. Hm … itu … nanti saja akan kukatakan.” Ia lalu berhenti di sana dan tidak ingin membahas permintaan Candra.

Ting!

Sebuah pesan masuk dalam ponsel Inka.

Inka, pastikan tidak ada seorang pun yang tahu tentang ini. Ah, aku berubah pikiran. Hari Rabu pagi pukul 8 aku mengharapkan jawaban.

Gadis itu hanya bisa menghela napas. Semua ini tidak akan mudah. Jam perlahan berlalu dan akhirnya ia bisa menghirup udara segar setelah pulang kerja. Bisa saja ia mengeluarkan uang untuk langsung naik ojek online. Namun, demi penghematan, ia memilih berjalan kaki sebentar sebelum mendapatkan angkot. Lokasi PT. Luxing tidak begitu menguntungkan baginya. Tidak ada angkot yang melewati kompleks itu.

“Seandainya saja aku punya banyak uang,” ucapnya pelan.

Inka menuju tempat tinggalnya. Lalu, dilihatnya saat hendak masuk lorong, dua orang pria di sana. Samar, ia mendengar percakapan mereka dari sana.

“Kamu mengenal gadis ini? Katanya sekarang ia tinggal di sini.”

“Aku tidak pernah melihatnya. Kos di sini sangat banyak jumlah kamarnya. Siapa yang mau berkenalan dengan banyak orang?”

“Baiklah.”

Beberapa detik kemudian, salah seorang dari pria itu melihat keberadaan Inka. Ia mencocokan foto yang dipegangnya dan mulai berjalan dengan cepat.

“Berhenti!!” teriak salah seorang dari mereka.

Inka mulai berlari. Ada sebuah tempat yang bisa dijadikannya untuk bersembunyi. Sayang sekali, jika bergerak ke sana sekarang, ia pasti ketahuan. Tidak ada pilihan lain, Inka memilih menuju jalan besar. Setidaknya jika memanggil taxi atau angkot yang mungkin kebetulan akan lewat bisa menolongnya. Ya, itu yang ada di pikirannya.

Bugh!

“Awh! Sakit,” ringisnya.

Ia kembali berdiri dan mencoba untuk berjalan. Perih—perih sekali. Di saat seperti ini ada saja yang semakin menghalanginya untuk melarikan diri.

Tiit!

Bunyi klakson mobil membuatnya kaget. Saat kaca mobil diturunkan, Inka langsung memilih untuk masuk ke dalam sana. Mobil itu lalu bergerak dan meninggalkan lingkungan tempat tinggal Inka.

“Syukurlah,” ucapnya pelan.

“Untung aku mengikutimu. Keadaanmu sedang tidak aman. Siapa suruh berurusan dengan pinjaman online.” Wajah datar sang presdir tetap sama menatap gadis itu.

“Jadi, Pak Candra sengaja mengikutiku?” tanyanya.

“Aku kenal beberapa orang yang terjebak dengan scam semacam itu. Ternyata, kamu termasuk wanita bodoh yang—sudahlah, untuk sementara, jangan pulang ke tempat itu. Aku juga sudah katakan kepada satpam untuk tidak mengatakan apa pun jika ada yang mencarimu di kantor.”

Inka tidak bisa membela dirinya. Semua perkataan itu benar. Ia memang bodoh sampai mengambil pinjaman ilegal. Awalnya ia berpikir bisa cepat untuk melunasinya. Sayang sekali, meski sudah bekerja, uang yang didapatkannya tidak cukup. Tentu saja bunga dari pinjaman ilegal itu sangat memberatkan.

“Hei, kamu itu dengar tidak sih, yang aku katakan?” tegur Candra saat melihat Inka tidak memperhatikan perkataannya.

“Ma-maafkan saya.”

“Jadi, bagaimana dengan penawaran saya?”

“Pak Candra ingin saya—”

“Ya.”

“Menikah?”

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dina0505
presdirnya blak-blakan ni.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status