Share

Bab 95

AYAHKU SEORANG PEMBUNUH 13

"Apa maksud Mbak Wulan? Aku hanya bertemu Surya satu kali, di sini, tiga hari yang lalu."

Mbak Wulan menyipitkan matanya. "Kau kesini?"

Aku mengangguk dengan canggung. "Hanya ingin memastikan bahwa dia tak akan menemui anakku sebelum mendapat izin dariku."

Mbak Wulan menatapku curiga.

"Dan apa yang kau katakan hingga dia pergi? Dia bilang pada Ibu, seorang wanita menawarinya pekerjaan dengan gaji besar. Aku pikir itu kau."

Aku menggeleng.

"Aku sama sekali tidak melakukan itu Mbak."

Mbak Wulan lalu duduk dengan wajah sedih di bangku bambu yang ada di teras.

"Harusnya dia tidak seenaknya pergi. Aku toh ikhlas memberinya makan walau hanya sepiring nasi setiap hari, tanpa lauk."

Suaranya membuatku terenyuh. Aku memang gampang iba. Mas Farrel menarikku keluar. Dikeluarkannya beberapa lembar uang seratus ribuan dan diberikannya padaku.

"Sayang, Berikan pada mertuamu. Kasihan dia."

Aku mengangguk tanpa kata-kata dan berjalan melewati Mbak Wulan di teras. Masuk ke d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Prapto Vera
bener² wanita ular tuh sindy.mbak wulan kok gk mnerima pkerjaan yg dtawarkan intan sih thor?kan lumayan bisa mmperbaiki ekonomi keluarganya
goodnovel comment avatar
budi susanto
di bikin filem dong
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
pasti sindy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status