Share

MENYUSUN RENCANA

"Apa kamu akan datang, Sar?" tanya Andi.

"Harus, Ndi. Meski aku mau menceraikan dia, tapi aku harus datang dan buat kejutan untuk mereka."

"Apa kamu baik-baik saja, Sar?"

Aku tersenyum kecut. Bohong jika kukatakan aku baik-baik saja. Mana ada istri yang bisa baik-baik saja setelah dikhianati oleh suaminya?

"Acaranya lusa, kan? Di rumah Hera?"

"Iya, Sar. Mereka nggak tahu kamu pindahan hari ini kayaknya, makanya anteng-anteng aja ngadain acara itu. Aku pas tahu juga kaget, nekad banget Bang Tohir."

"Ya sudah, Ndi, makasih infonya, ya."

"Sip, kabari kalau butuh bantuan ya, Sar."

Aku mengacungkan jempol. Hera, sahabatku. Tega kamu melakukannya? Apa tidak bisa bersabar sedikit sambil menunggu aku mengajukan perceraian ke pengadilan? Apa segitu gatalnya dirimu menjadi wanita?

"Nduk? Kenapa?"

Aku menoleh seraya tersenyum. Tidak, ibu tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nengsih
ko blm up.kutunggu kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Nengsih
sukurin emang enak ketahuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status