Home / Romansa / DI BALIK SENYUM SANG CEO / DIPAKSA JADI ISTRI KEDUA!

Share

DIPAKSA JADI ISTRI KEDUA!

last update Last Updated: 2024-05-09 21:04:47

Alex, asisten pribadi Kazumi segera berbalik dan menuruni anak tangga diikuti oleh Kazumi.

Mereka harus ke bangunan belakang di mana Kazumi meminta Syena tinggal di sana bersama para asisten rumah tangga yang bekerja di rumah Kazumi.

Rumah besar itu terpisah meskipun masih berada di wilayah yang sama dengan gerbang tinggi di sekitar wilayah tersebut.

Orang tua Kazumi memang memisahkan tempat tinggal orang yang bekerja dengan mereka, dengan mereka.

Tetapi, bukan berarti mereka ditelantarkan. Sebab, bangunan di belakang juga tidak kalah mewahnya.

Kazumi terpaksa harus ke belakang karena tidak mungkin meminta Syena yang ke rumah utama. Para wartawan itu bisa melihat dan ia tidak mau itu terjadi sebelum ia bicara dengan perempuan tersebut.

Syena membuka pintu ruang yang dikatakan oleh Alex adalah ruang di mana Kazumi menunggu ketika ia dijemput di kamarnya.

Perempuan itu baru saja tertidur, tapi terbangun lagi sampai tidak sempat merapikan rambut panjangnya ketika diminta ikut oleh Alex.

"Tuan, apa sepagi ini pekerjaan saya sudah dimulai?" tanya Syena saat ia masuk ke ruang itu dan Alex langsung menutup pintunya perlahan lalu berjaga di luar.

"Wanita seperti apa kau ini? Kau berniat menjebak aku? Dasar tidak tahu balas budi, sudah ditolong tapi menerkam orang yang menolong!"

Dingin suara Kazumi saat mengucapkan kalimat itu pada Syena.

"Apa maksud, Tuan? Saya menerkam Tuan? Saya tidur tadi Tuan tidak menerkam, Tuan."

"Jangan bercanda! Aku serius! Kau memang cari mati, Syena! Kau sudah membuat aku marah, gara-gara kamu, para wartawan itu di luar meminta klarifikasi!"

"Kenapa gara-gara saya? Apa yang sudah saya lakukan?"

"Kau ingin memainkan muslihat bersama teman kencanmu itu, kan? Baik, aku ikuti permainanmu, sekarang kau harus bersiap, bersihkan tubuhmu, nanti aku minta Alex untuk mengantarkan baju yang pantas untuk kau pakai!"

"Tuan, saya memainkan muslihat apa? Saya tidak mengerti!"

Suara Syena mulai gemetar karena ia bisa merasakan kemarahan yang ditahan Kazumi hingga rasanya kemarahan itu seperti ingin membakar tempat di mana sekarang mereka berada.

"Tidak perlu sok polos! Aku muak melihat sikap perempuan seperti kau ini! Lakukan saja apa yang aku perintahkan jika kau tidak mau berakhir di penjara karena kau sudah berhutang sekaligus menipuku!"

"Apa yang harus saya lakukan, Tuan?"

"Mandi sana!!"

Usai bicara demikian Kazumi bangkit dari tempat duduknya, dan melangkah ke arah pintu ruang itu lalu keluar setelah di luar terdengar Kazumi bicara dengan Alex.

Beberapa saat kemudian, Alex masuk ke dalam seraya memberi perintah pada Syena yang terpaku di tempatnya untuk segera mandi sesuai perintah Kazumi tadi.

"Pak, apakah saya boleh bertanya?" kata Syena pada Alex.

"Panggil saya Alex saja, tidak usah Pak."

Alex keberatan dipanggil pak oleh Syena.

"Baik, Kak. Apakah saya boleh tahu kenapa Tuan Kazumi tadi sangat marah pada saya?"

"Tidak usah banyak bertanya, sekarang para wartawan sudah banyak di depan pintu gerbang rumah ini, kau turuti saja apa yang diperintahkan oleh tuan muda, jika tidak hidupmu taruhannya, Nona!"

Setelah bicara demikian Alex meminta Syena untuk segera melangkah dan Syena terpaksa patuh karena ia merasa, Alex juga menyimpan kemarahan padanya, tapi kenapa?

Mungkin, sebelum kerja aku wajib mandi dulu kali, makanya diminta buru-buru mandi, padahal jam baru jam 4 subuh, astaga, aku masih ngantuk banget....

Hati Syena bicara tapi gadis itu tetap melangkah ke arah kamarnya untuk segera mandi sementara Alex mempersiapkan pakaian yang diminta oleh Kazumi untuk diserahkan pada Syena.

Beberapa saat kemudian, Syena sudah selesai mandi, dan Alex juga sudah memberikan pakaian yang diminta Kazumi untuk langsung dipakai.

Seolah memastikan Syena memakai pakaian itu, Alex berdiri di depan pintu kamar Syena.

Syena mengeluarkan pakaian itu dari wadahnya dan keningnya berkerut karena pakaian itu bukan pakaian pelayan seperti yang ada di benaknya.

"Ini pakaian bagus banget, masa kerja pake baju kayak gini? Sayang amat!" kata Syena tapi perlahan ia memakai juga pakaian itu dan mengagumi dirinya sendiri yang terlihat sangat cantik saat mengenakan pakaian tersebut.

"Ternyata, pakaian juga bisa membuat seseorang jadi cantik, ya? Aku belum dandan, tapi aku merasa udah cantik banget."

Lagi, Syena bicara seorang diri sambil tidak henti-hentinya mengagumi pakaian tersebut. Seumur hidup, Syena baru kali ini memakai pakaian sebagus itu.

Semenjak ibunya menikah lagi dan ternyata ayah tirinya bukan ayah yang baik, ia benar-benar dijadikan mesin pencari uang karena sang ayah tiri gemar berjudi.

Hidup Syena benar-benar sangat memprihatinkan hingga memiliki pakaian sebagus yang dipakainya saja tidak pernah.

Syena keluar setelah merapikan wajah dan rambutnya, dan Alex langsung membawa Syena ke rumah utama, melalui pintu khusus agar wartawan di luar pagar tidak melihat.

Alex mengantarkan Syena ke ruang di mana Kazumi sudah menunggu.

Ada map di atas meja yang langsung diperintahkan Kazumi untuk dibaca Syena ketika gadis itu masuk ke ruang di mana Kazumi berada.

"Tanda tangan!" perintah Kazumi setelah melihat Syena ragu membuka map tersebut.

"Ini, apa, Tuan?" tanya Syena hati-hati, tapi tangannya memegang pulpen yang diberikan oleh Kazumi padanya.

"Ini kontrak kerja, kau harus patuh pada semua peraturan yang ada di kontrak itu!"

Syena perlahan membaca isi kontrak yang diberikan oleh Kazumi dan wajahnya pucat.

"Menikah?" katanya lalu menatap ke arah Kazumi.

"Hanya pernikahan kontrak! Kau akan jadi istri keduaku dan nanti kau akan ikut dengan ku ke depan untuk klarifikasi pada wartawan!"

"Tapi, saya datang ke sini untuk kerja, bukan jadi istri Tuan, apalagi isteri kedua, ya, Allah, Tuan, saya tidak bisa!"

BRAKK!!

Syena terkejut ketika tiba-tiba saja Kazumi menggebrak meja yang ada di hadapannya hingga jantungnya seperti lepas dari tempatnya.

"Siapa yang minta persetujuan darimu? Tidak ada, aku minta kau tanda tangan artinya itu adalah hal mutlak yang harus kau terima, jadi lakukan sekarang!"

"Tapi kenapa saya harus menikah dengan Tuan? Saya tidak paham dengan pernikahan kontrak, Tuan, terus Tuan juga sudah beristri, mengapa tidak setia saja?"

Kazumi benar-benar kesal karena Syena bukannya menutup mulut dan tanda tangan surat kontrak yang diberikannya tapi justru lancang memberikan dirinya nasihat.

"Kau pikir aku meminta kau jadi istriku itu karena aku tertarik padamu? Kau datang memang ingin jadi pelayan, tapi aku berubah pikiran."

"Maaf, Tuan, tapi kenapa bisa seperti ini, apa salah saya? Tuan ingkar janji pada saya, saya tidak bisa sembarangan menikah dengan orang asing apalagi pria yang sudah beristri, saya-"

"Kalau kau tidak mau tanda tangan, berarti kau sudah siap masuk penjara, Syena, aku sekarang tidak main-main, tanda tangan atau masuk penjara?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   DI BALIK SENYUM SANG CEO (end)

    Awalnya, Syena tidak berani membalas ciuman yang diberikan oleh Kazaya. Namun beberapa saat kemudian, rasa ragu Syena akhirnya musnah. Ia membalas ciuman yang diberikan oleh Kazaya padanya dengan penuh perasaan pula hingga akhirnya keduanya sama-sama tenggelam dalam perasaan mereka satu sama lain dan ketika perasaan itu ingin mendorong mereka melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman, buru-buru Syena dan Kazaya saling menarik diri dengan napas mereka yang memburu.Kazaya mengusap wajahnya yang terasa panas dan ia yakin sekarang ini wajahnya merah begitu juga dengan Syena. "Jadi, apa sekarang kita jadian?" tanya Syena dengan suara perlahan khawatir apa yang dialaminya tadi adalah sebuah mimpi atau hanya sebuah canda Kazaya saja karena pemuda itu biasanya juga sering melakukan sesuatu yang tidak dipikirkan dahulu."Asalkan kamu mau menunggu dulu sebelum akhirnya aku bisa melamar kamu, untuk sekarang aku masih harus menyelesaikan kekacauan yang sedang terjadi."Mendengar Kazaya meru

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   TIBA-TIBA DICIUM!

    "Gue suka sama lu, Syena tapi gue tau, itu terlambat, dan-""Kenapa menyukaiku? Dan kenapa kamu baru mengatakan sekarang?" potong Syena hingga membuat Kazaya tidak bisa bicara untuk sejenak karena tidak tahu apa yang akan ia katakan untuk menjawab pertanyaan perempuan tersebut."Gue kagak tau kenapa gue suka sama lu, tapi mungkin karena lu begitu peduli sama keluarga gue, gue jadi merasa lu itu menganggap penting keluarga gue."Akhirnya, Kazaya menjawab pertanyaan Syena tapi Syena tidak puas dengan jawaban itu. Hingga ia melontarkan pertanyaan yang serupa tentang mengapa Kazaya baru mengatakan hal itu sekarang. "Karena gue benci, Kazumi bilang gue pecundang dan gue kagak suka dikatakan seorang pecundang karena ucapan itu membuat gue kagak berguna.""Jadi, Kazumi yang membuat kamu berpikir kayak sekarang?""Si bodoh itu kagak pernah jatuh cinta tapi dia lebih peka dari gue.""Sebenarnya, aku tahu kamu juga suka sama aku waktu kamu mencium aku di hutan itu."Wajah Kazaya berubah ketika

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RAHASIA KAZUMI

    "Zaya. Enggak ada yang salah dengan pikiran kamu itu. Cari uang dengan mengandalkan bakat itu lumrah, yang enggak boleh dilakukan itu adalah, apapun akan dilakukan demi uang, pikiran kamu waktu dulu itu kan, karena kamu sulit mendapatkan uang, yang penting sekarang kamu udah sadar kalau seni itu juga penting."Dengan bijak, Syena menanggapi apa yang diucapkan oleh Kazaya agar pria itu tidak berlarut-larut dalam keterpurukannya.Kazaya diam tidak menanggapi apa yang diucapkan oleh Syena, hingga situasi di antara mereka senyap untuk beberapa saat.Dan kemudian...."Sampai sekarang, Alex aja kagak bisa melacak keberadaan Kazumi, padahal dia sangat andal melakukan pelacakan, semua sistem informasi yang diberikan oleh Alex pada Kazumi kayaknya kedeteksi, jadi keberadaan Kazumi kagak bisa diketahui di mana, yang jadi masalah, kalo bokap gue nanya dia di mana gue harus bilang apa? Gue benar-benar pusing sekarang.""Jujur aja.""Apa?"Kazaya seolah tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   BENAR-BENAR HAMIL

    "Ah, enggak! Aku enggak mikir kayak gitu! Aku cuma ingin kamu lebih melakukan persiapan aja kalau ternyata kamu benar-benar hamil, kan?" kata Moa buru-buru menjelaskan.Wajah Rachel seketika suram mendengar apa yang diucapkan oleh Moa, hingga Moa mengira Rachel jadi seperti itu karena dirinya."Rachel, apa aku salah bicara?" tanya Moa dengan nada suara yang terdengar sangat hati-hati."Enggak. Enggak ada yang salah. Aku hanya berpikir bagaimana bisa aku mengatakan pada Kazumi bahwa dia ternyata tetap sehat meskipun pernah meminum obat anti kesuburan itu di masalalu? Dia aja enggak bisa dihubungi, rasanya menyedihkan."Mendengar apa yang diucapkan oleh Rachel, Syena mengusap punggung perempuan itu untuk sekedar menenangkan perasaan Rachel yang pasti terguncang karena kabar Kazumi yang bergabung dengan organisasi mafia tersebut."Yang penting itu kesehatan kamu dan bayimu dulu, kalau kamu sudah yakin kamu itu hamil, kamu bisa menjaga bayi ini dengan baik, masalah Kazumi, Kazaya pasti ak

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   RACHEL HAMIL?

    Rachel terlihat salah tingkah mendengar pertanyaan yang diucapkan oleh Moa, hingga Moa tertawa kecil melihat ekspresi mantan istri pertama Kazumi tersebut. "Aku bercanda. Kau tidak perlu ambil hati, sejujurnya aku memang masih merasa cinta sama Kazumi, tapi aku tahu diri, Kazumi tidak pernah suka padaku, jadi aku tidak akan memikirkannya lagi, hanya saja kurasa itu perlu proses, jadi untuk sekarang aku ya masih memikirkan dia, maaf."Moa bicara dengan wajah yang terlihat sangat serius."Kazumi bukan milik siapapun lagi, jadi enggak ada yang bisa melarang siapapun untuk memikirkannya."Rachel menanggapi perkataan Moa, tapi Moa bisa melihat, itu hanya sesuatu yang sekedar diucapkan oleh Rachel saja. Ia bisa melihat, Rachel terlihat cemburu mendengar apa yang diucapkannya tadi hingga Moa sangat yakin, perempuan itu pasti masih sangat mencintai Kazumi."Rachel. Kazumi itu mencintai kamu, jadi kurasa kamu harus memperjuangkan perasaan kamu itu kalau memang kamu masih mencintai dia."Moa b

  • DI BALIK SENYUM SANG CEO   HAMPIR DILECEHKAN RADIT

    Jemari tangan Rachel yang sedang merangkai bunga terhenti seketika mendengar apa yang diucapkan oleh Radit. Radit merasa puas melihat perubahan yang terjadi pada wajah Rachel hingga laki-laki itu melangkah semakin mendekati posisi Rachel berada. "Kamu tidak tahu?" tanyanya setelah ia berada tepat di hadapan Rachel."Kamu ke sini hanya ingin membahas itu? Masih enggak suka juga kamu sama dia?" tanya Rachel beruntun."Rachel, aku peduli sama kamu, aku cuma enggak mau kamu kenapa-kenapa," kata Radit penuh dengan perasaan khawatir yang ia perlihatkan lewat sorot matanya."Aku dan Kazumi sudah bercerai, Radit. Urusan dia bukan urusanku lagi, jadi tolong pergi saja, jangan ganggu aku lagi!" pinta Rachel tanpa memberikan kesempatan pada pria itu untuk lebih banyak bicara lantaran ia sejak dulu memang sudah muak dengan pria tersebut.Namun, tidak bisa dipungkiri, apa yang dikatakan oleh Radit cukup membuat ia jadi kepikiran juga. Kazumi bergabung dengan organisasi mafia? Sepertinya tidak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status