Share

Part 18

Dia dengan enteng berceloteh minta dibelikan sebuah mobil yang harganya tidak main-main. Pastilah dia tahu Ibunya sanggup dan punya uang. Hanya tinggal persoalan diijinkan atau tidak diijinkan.

Lalu bagaimana jika seandainya mereka tahu, satu-satunya putri Ayah adalah orang miskin. Jauh dari kata mapan hingga tak punya rumah lagi untuk ditinggali. Tidakkah mereka akan malu dan menganggapku sebagai beban?

Apalagi saat ini aku membawa Ayah ikut serta untuk tinggal bersamaku. Tidakkah hal itu akan semakin aneh, mengingat mereka tahu kami tak ada hubungan darah sedikitpun?

"Kau bisa naik motor?" tanya Paman.

"Kalau Paman punya pesawatpun, aku bisa terbangkan," selorohku.

"Garasi kita tidak muat." Aku terkekeh geli.

"Paman ingin beli motor? Tidak jadi mobil?"

"Aku malas menjemput kau bolak-balik. Kalau beli motor bisa dapat dua."

Eh? Seperti yang aku pikirkan tadi. Paman punya uang. Dia juga akan membelikan aku satu buah motor? Untukku sendiri? Aku tersenyum dan mendekat kepadanya.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status