Share

4. panik

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-30 07:27:50

"aku sudah jelaskan kalau Cantika hanya pegawai magang dan aku selalu bersikap baik padanya. Mungkin dia salah mengartikan sikapku."

"Dia bukan anak kecil mas. Dia pasti bisa bedakan mana kebaikan yang biasa dan mana hal yang disebutnya sebagai hubungan. Hai jujur saja sebelum aku lelah mendengarnya," ujarku sambil masih tetap tenang, kutatap wajah lelaki itu dengan seksama, ia terlihat terintimidasi dengan cara pandangku.

"Penjelasan Apa yang kau harapkan?"

"Untuk apa ditutup-tutupi, rutinitas akhir pekan yang selalu kau anggap sebagai hiburan pribadi dan me time adalah perselingkuhan Mas?"

"Aku mohon Haifa ..." Lelaki itu langsung duduk di hadapanku dan mencoba menggenggam tangan ini. Cincin pernikahan yang melingkar di jariku masih berkilauan, dan membuatnya tertegun sesaat seolah menyadari sesuatu. Dia memandangku dan jemariku secara bergantian lalu dia duduk dengan ekspresi putus asa.

"Aku telah mengenalmu selama 20 tahun terakhir, tak lucu rasanya menyembunyikan kebohongan, sementara semuanya terlihat jelas di wajahmu."

"Aku hanya sering memberikannya makanan, dia pegawai yang baik jadi aku juga bersikap baik padanya."

"Ucapan bertele-tele itu hanya buang waktu, setiap akhir pekan kau selalu bertemu dan menghabiskan waktu, juga mengambil manfaat dari wanita itu."

"Manfaat Apa maksudmu?"

"Kini kau berpura-pura bodoh Mas!"

"Wanita itu menganalogikan dirinya sebagai ampas yang sudah diambil sarinya, Jadi apa yang telah kau ambil darinya? Sebenarnya aku tidak memerlukan jawabanmu, tapi akan lebih jelas jika aku mendengarnya dari bibirmu secara langsung."

"Ah, aku minta maaf," lelaki itu mendesah lemah sambil memijiti keningnya.

"Jadi kenapa dia sampai nekat ke sini, Kenapa kau mengabaikannya?"

Lelaki mengangkat wajahnya kemudian menghela nafas kasar, lalu menunduk lagi dan kembali memijiti kepalanya.

"Kamu tidak penasaran, apa yang terjadi, bagaimana aku mengenalnya dan. ..."

"Tidak perlu! tahu lebih banyak akan menyakitkan hati. Katakan saja kenapa Wanita itu sampai mencarimu ke sini?"

"Aku hendak menjaga jarak dan tidak mau bergaul dengannya lagi."

"Kenapa?"

Dia hanya mengangkat bahu sambil menggiling pelan.

"Merasa mulai khawatir dan terintimidasi? Rasa takut ketahuan dan rusak reputasi, merasa terancam Karena Wanita itu cukup berani dan nekat?!"

"Iya, kau betul."

Astaga aku langsung tertawa, rasanya ingin bersikap dramatis dengan cara mengamuk dan memukulinya atau memecahkan beberapa barang berharga. Tapi itu terlalu drama. Umurku sudah 40 dan aku cukup dihargai karena sikapku yang tenang dan citra diriku yang baik di kalangan warga komplek ini. Rasanya, jadi topik tertawaan orang lain bukanlah bagian hidup yang kuharapkan.

"Kau jangan marah padaku ya...."dia menggenggam tanganku dan berlutut.

"Jika kau berkomitmen ingin putus denganya maka akan kuberikan kau kesempatan,"jawabku sambil bangkit dari kursi.

"Hanya seperti itu?" Pria itu terheran-heran dengan sikapku yang tenang

Aku langsung berdiri dari tempat dudukku dan melangkah menuju ke kamar. Aku tahu di matanya aku terlihat naif dan tolol, tapi sebenarnya aku tidak sesimpel itu dalam menanggapi masalah ini.

Aku harus bertemu dengan wanita itu agar dia tidak datang ke rumahku dan mengganggu anak-anakku, aku harus mendesak suamiku agar Dia memutuskan hubungannya dan mengakhiri segalanya. Tapi kesannya ...

"Kok jadi aku yang harus turun tangan atas perbuatan Mas Hengki?"

"Oh ya Mas?"

"Ada apa?"

Suamiku segera menjawab diri ini dan menunggu apa kelanjutan ucapanku. Aku ingin minta uang dan segera memindahkan aset tapi tapi itu klise dan mencurigakan, aku harus menyusun alasan agar aku bisa memperbarui perjanjian pernikahan dan mengubah hal-hal kecil yang sebelumnya aku lewatkan.

Bila Cantika nekat ingin menikahi Mas Hengky, maka harta akan dibagi dua setelah perceraian, Mas Hengky masih punya banyak aset yang akan jadi modal hidupnya bersama wanita itu. Jadi, Jalan manakah yang akan kutempuh agar aku bisa memenangkan semua itu dan tidak meninggalkan sisa apapun?

"Aku rela memberikan segalanya yang kumiliki asalkan kau memaafkanku!"seolah memahami isi kepalaku pria itu langsung mengatakannya secara gamblang

"Kenapa kau bilang begitu!"

"Sudah lumrah wanita yang merasa dikhianati akan segera mengumpulkan dukungan dan mengalihkan semua aset lalu menggugat perceraian. Aku ingin kau tetap bertahan, dan akan kuberikan apapun yang kau minta tanpa harus merusak keluarga kita."

Bicara tentang merusak keluarga, dia adalah penjahat yang berdiri dengan segala kemunafikannya di hadapanku. Dua tahun terakhir, dia mulai sibuk dengan rutinitas mingguan, main golf, rapat dadakan, memancing bersama klien, keluar kota dan masih banyak hal lain yang ia jadikan alasan agar aku membiarkannya terbebas dan jauh dari tatapanku.

Sekarang dia ingin bernegosiasi.

"Jadi kau ingin bernegosiasi?"aku masih tertawa dengan datar

"Aku membuat dosa, apa yang bisa ku tawarkan agar kau melupakan perbuatanku?"

Dasar tidak tahu malu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    ending.

    Melalui pengacara di mana aku sudah tak mau lagi bertemu dengan Mas hengki, aku menggugat perceraian dan meminta dia untuk membagikan harta gono gini dengan adil. sekalipun lelaki itu mati-matian ingin berjumpa denganku tapi aku tak sudi bertemu dengannya. tentang anak-anak aku tidak perlu mengkhawatirkannya karena mereka sudah dewasa dan bisa menentukan mau ikut siapa. mereka tidak harus memilih mereka bisa datang padaku atau ayahnya kapan saja mereka inginkan. 3 bulan setelah perceraian. Matahari pagi menyapa dengan lembut, menyapa aku yang baru saja bangun dari tidur. Cahaya mentari menembus celah gorden tipis, menari-nari di dinding kamar. Aku tersenyum. Udara pagi di kota ini terasa segar, berbeda dengan hiruk pikuk Jakarta yang selalu mencengkeram jiwa. Aku menghirup udara dalam-dalam, mencoba menikmati ketenangan yang selama ini kucari. Ini adalah hari ke-100 sejak aku meninggalkan Hengky. 100 hari yang terasa begitu singkat, namun begitu penuh makna. 100 hari yang mengajar

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    39

    Mentari pagi menyapa dengan lembut, udara segar masuk melalui tirai jendela kamar hotelku yang mewah. Aku tertidur pulas dalam mimpi yang tenang untuk pertama kalinya tidak harus terbangun oleh alarm dan segera melakukan rutinitas pagi untuk menyiapkan sarapan anggota keluarga. Untuk pertama kalinya aku bisa bernapas dan tidur tenang untuk diriku sendiri. Setelah bangkit dari tempat tidur aku membuka jendela dan menarik nafas dalam-dalam, menghirup udara pantai yang menyegarkan seakan ingin menyingkirkan segala beban yang selama ini menumpuk di hatiku. Aku tahu persis meski aku sudah berumur 40 tahun tapi aku masih memiliki paras yang menawan serta tubuh yang sehat. Mungkin aku harus memutuskan untuk pergi dan memulai kehidupanku sendiri. Aku tahu ada konsekuensi saat harus meninggalkan rumah dan meninggalkan Mas Hengky, saat suamiku tak kunjung memberikan kebahagiaan dan malah menambah kerumitan kuputuskan untuk mencari kebahagiaanku sendiri. Ditambah sekarang Cantika sudah hadir

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    38

    Melihat uminya Nathan pergi begitu saja aku jadi panik dan gelisah. Aku tahu ada perubahan dalam gesture wajah dan tatapan matanya saat dia menyeret kopernya pergi. Wanita itu seakan bukan istriku, dia butuh kemerdekaan dari hubungannya denganku, dan aku tahu persis Haifa mulai ingin lepas dari semua ini.Hanya aku yang bisa menyelamatkan keadaan dan keluargaku bila aku tidak bisa berpikir bijak dan bertindak maka aku akan kehilangan kedua wanita itu. Bahkan anak-anak dan keluargaku.**Aku terbangun dengan perasaan hampa yang menggerogoti hati, ketidakhadiran Haifa dan kekosongan kamar ini menularkan dingin dan kosong ke hatiku. Rumah kopi yang biasa diseduh hari haifa hari ini tidak tercium. Sana rumah terasa sepi dan hampa, saya akan tempat ini hanya kuburan saja. Saya turun ke lantai bawah dan menuju ke meja makan, tidak ada apapun di sana. Tidak ada secangkir kopi atau sarapan yang dibuat dengan penuh cinta, atau hal yang paling sederhana satuan Haifa yang selalu membangkitkan

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    37

    "Aku mulai mengerti maksud perkataan Mbak Haifa sekarang!"Bahkan setelah aku tiba di kamar utama, masih kudengar percakapan antara Cantika dan Mas Hengky di teras rumah. Wanita itu belum pergi juga dan masih sibuk mengumbar kemarahannya pada suamiku. "Aku mengerti bahwa Mbak Haifa ingin aku menyingkir sendiri dari hubungan kalian! Dia ingin mendorongku untuk meninggalkanmu!" "Sudahlah, Jangan salah paham begitu! Haifa sedang marah jadi dia tidak tahu apa yang dia ucapkan." "Aku tidak salah paham Mas...dia mengatakannya dengan jelas, aku memang benalu, aku merusak segalanya tapi aku tidak meragukan perasaanku padamu. Aku tulus Mas!" Dia mulai menangis sementara aku menatapnya dari jendela balkon lantai dua."... Aku tidak bisa memaksa seseorang untuk menyukaiku, dan aku tidak berdaya mengendalikan keadaan selanjutnya. Istrimu akan terus mengganggu hidupku, merusak suasana dan menimbulkan kekacauan dalam keluargaku. Dia akan memberikan pembalasan dendam yang pantas untuk perbuatanku

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    36

    Suasana tiba-tiba berubah menjadi begitu canggung dan memalukan, wanita itu hanya tersenyum canggung sambil memegang bagian belakang lehernya. "Maaf, boleh saya pergi.""Bagaimana kabar Cantika? Tempo hari dia datang ke rumah dan memaksa kami untuk membagi waktu dengan adil. Dia juga mengancam akan membuat aku dan suamiku bercerai bila Mas Hengky tidak menuruti keinginannya.""Kurasa kau tidak perlu membahas ini di tempat umum," desis wanita itu."Memang tidak boleh, tapi aku tidak pernah punya kesempatan bertemu denganmu. Kau harus tahu perilaku anakmu Dan mungkin kau akan memperbaikinya.""Aku sudah sering bicara pada Cantika.""Berhasil mendapatkan suamiku saja dia belum puas, dia ingin menguasai semuanya," ujarku yang membuat sahabatku Sabrina langsung menggenggam tangan ini dan mengajakku mundur. "Hehe, sudah sudah, nanti bicara lagi, banyak orang yang belum kita temui, mari kita membaur," ajak Sabrina sambil menyeretku menjauh. Suasana benar-benar sudah tidak nyaman karena or

  • DIA YANG MENOLAK DIABAIKAN    35

    Berkat kemarahan itu seisi rumah menjadi begitu hening, anak-anak tetap di kamarnya dan aku juga masih setia di peraduanku. Membaca buku dan bermain ponsel. Aku mengabaikan keberadaan Mas Hengky yang biasanya selalu ingin ditemani untuk menghabiskan waktu dan menonton TV. Di hari-hari biasa kami akan berkumpul di ruang keluarga, bercanda tertawa dan berbagi cerita, tapi sekarang suasananya berubah, terbalik seakan-akan aku dan dia tak begitu saling mengenal, anak-anak kami hanya seperti anak-anak yang kebetulan datang ke dunia ini, seperti tidak terlalu dekat pada ayah dan ibunya. Brak!Suara pintu terbuka keras, Aku menoleh dan mendapati suamiku berdiri di sana. Dia menatapku sambil berkacak pinggang dan menghela nafasnya. "Apa kemarahanmu sudah reda?""Aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti bagaimana kehidupan kalian setelah ini. Rumah ini berubah jadi kuburan dan dapur tidak berisi makanan. Aku lapar.""Kamu bisa pesan makanan karena anak-anak sudah pesan makanan untuk diri mere

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status