Don Corbyn jelas terkejut mendengar tuduhan itu. Tapi pengunjung lain bereaksi lebih cepat darinya.“Waah … tuduhan yang mengerikan!” Seorang pria berkaca mata dan berpakaian mewah bersuara.“Aku tak percaya dia melontarkan tuduhan sekeji itu!” timpal yang lain.“Tuan Corbyn sudah belasan tahun menjalankan bisnis rumah lelang dan selalu jujur!”Orang-orang itu berkomentar ramai, membuat suara gaung di seisi ruangan. Dan karena banyak orang berkumpul dan merubungnya, Pria kolektor itu mulai kesulitan mendapatkan oksigen untuk bernapas. Dia mulai tak sanggup berdiri.“Jangan asal bicara!” bentak Corbyn marah. “Penjaga! Amankan orang gila ini!” teriaknya.Segera beberapa orang mencoba masuk ke dalam kumpulan orang. Namun, yang terdengar adalah suara perkelahian. Semua orang melihat ke pintu masuk dan berseru dengan ngeri.“Ada seseorang yang berkelahi dengan para penjaga rumah lelang!”“Apakah itu orang yang tadi dia panggil?” komentar yang lain.Tak lama suara perkelahian usai. Para pen
Jack mendekatkan telinga ke jendela kaca. Memang terdengar suara ponsel berdering di dalam sana. Tentara yang bersamanya berjalan memutari mobil untuk memeriksa. Kemudian dia kembali lagi. Dan terkejut.“Bagaimana Anda melakukannya?” Pria itu melihat Jack mengambil ponsel dari lantai mobil dan mematikannya.“Pintunya tidak dikunci. Lihat saja, kunci itu masih tergantung di sana!” tunjuk Jack.Tentara itu melihat kunci masih menggantung pada tempatnya. “Bagaimana ada orang yang begitu ceroboh?”“Abaikan. Kita harus mencari Tiger. Dia tak ada di mobil!” kata Jack.“Bagaimana kita akan mencarinya Jenderal? Satu-satunya petunjuk ada di sini,” ujarnya.“Apa boleh buat, kita harus memeriksa satu persatu tempat ini!” Jack sudah berjalan meninggalkan tempat parkir. Keduanya bergegas menuju pintu yang baru saja dibuka oleh seorang penghuni yang masuk ke dalam.“Sial!” Jack kesal, karena mereka terlalu terlambat dan pintu itu sudah kembali mengunci secara otomatis. “Itu ada tangga darurat!” Te
Pengelola itu mengeluarkan kunci dari kantong celana dan memasukkannya ke dalam pegangan pintu, untuk membukanya.“Hei! Kau melanggar aturan jika masuk tanpa ijin!” orang di dalam berteriak marah. Sepertinya dia lebih cepat membuka kunci dari dalam, ketimbang pengelola itu.Begitu pintu terbuka sedikit, tentara itu langsung merangsek masuk dan menangkap penghuni yang terkejut. Kemudian menunjukkannya pada Jack yang tak kalah terkejut.“Tiger?” Panggil Jack heran. Pria yang dicarinya itu dalam keadaan lecet dan luka-luka. Tapi melihatnya bisa berdiri di hadapannya, sepertinya keadaannya cukup baik.“Jenderal? Bagaimana Anda bisa di sini?” tanyanya tak kalah heran. Tentara dan pengelola itu juga heran. Tiger akhirnya dilepas.“Kau pergi dan belum kembali setelah beberapa jam!” kata Jack pedas. “Dan aku mengikuti sinyal gps ponselmu!” Jack menunjukkan ponsel Tiger yang tadi ditemukannya.Tiger memeriksa sakunya. Dia memang tak menemukan ponselnya di sana. “Dimana Anda menemukannya, Bos?”
Hunter ikut berpikir juga pada akhirnya. “Mungkin mereka sedang menyusun kekuatan, Bos!” ujarnya.“Lalu, apa kira-kira tindakan yang akan mereka ambil?”“Mereka berani mencoba membunuh Anda di perjalanan waktu itu. Tak mungkin lebih kecil dari upaya pembunuhan!” tebak Hunter.“Kalau mereka hanya menggangguku, itu tak masalah. Akan kuhadapi!” ujar Jack. Lalu dia diam cukup lama, hingga Hunter sedikit heran. Apa yang sedang dipikirkan atasannya.Tangan Jack membuka laci meja dan mengambil sesuatu dari sana. “Kurasa sudah saatnya mengirimkan berkas ini ke atas. Mari kita kacaukan dulu konsolidasi para tikus itu!”Hunter bisa melihat senyum Jack yang terasa mengerikan. Pasti ada sesuatu yang dahsyat yang dilakukannya kali ini. Diperhatikannya saja Jack bekerja dengan komputernya.Tak lama senyum penuh rahasia muncul lagi di wajah Jack. “Selesai! Ini bisa menyibukkan mereka sementara,” ujarnya puas.“Apa yang Anda lakukan, Bos?” tanya Hunter ingin tahu.“Tunggu saja saat waktunya tiba.” Ja
“Apakah ini penting?” tanya Jack. “Baca dulu pesan di kertas itu,” saran Aaron. “Baik.” Jack mengambil kertas pesan. Tulisannya tidak terlalu banyak. Kemudian Jack membacanyanya. “Kupercayakan segel dan hartaku untuk kau kelola. Tapi semua ini hanya berlaku setelah kematianku!” Lalu sebaris pesan lagi di bawah pesan pertama. “Di dalam usb adalah surat wasiatku.” “Ayah membuat wasiat untukmu? Oh Jack, jelas dia sangat mempercayaimu! Aku senang sekali mendengarnya!” kata Aaron. “Aku tak percaya kalau ini bukan jebakan! Pria tua itu sangat membenci aku dan ibuku! Bagaimana mungkin dia begitu cepat berubah!” kata Jack tak percaya. “Semua orang akan berubah, Jack. Perubahan itu adalah sebuah keniscayaan. Tandanya kita masih manusia yang bisa berpikir.” Aaron menenangkan putranya. “Simpan semua itu dengan baik. Kau akan membutuhkannya suatu hari! Kau memang penerus utama keluarga kita,” kata Aaron sabar. “Baiklah, demi ayah, aku akan simpan semua ini.” Jack akhirnya mengalah. “Bagu
Tom dan Tuan Fredd diam sangat lama. Berpikir keras, apa yang mungkin terkandung di bawah tanah kediaman mereka.“Aku akan memeriksa itu nanti. Juga mencari tahu, nama-nama yang bermain menggunakan tangan pemerintah!” kata Jack geram. Ini jelas permainan orang besar dan berkuasa. Setidaknya, beruasa karena dekat dengan pemerintah setempat.Jack mengumpulkan semua berkas yang dibawa Tuan Fredd. “Aku akan memeriksanya lagi.”“Jack, besok sidang Valerie. Apa kau akan pergi?” tanya Tom.Jack yang sudah berdiri dari duduknya, diam sebentar. “Aku akan ke sana pagi. Tuan Fred, kuharap Anda bersedia ikut bersama Falcon. Temani Valerie, jika seandainya aku harus pergi lebih cepat. Besok aku punya janji dengan seseorang di kantor,” katanya.“Baik,” jawab Tuan Fredd.***Seperti dugaan Jack sebelumnya, sidang kedua Valerie berlangsung sedikit lebih lama. Dia tak bisa terus menemani gadis itu di sana. Tuan Howard sedang dalam perjalanan ke kantornya.“Val, aku harus kembali ke kantor. Apa kau ma
Jack sudah sampai di rumah malam itu, saat ponselnya berbunyi. Chief menelepon. “Ya, Chief,” sapa Jack cepat.“Apa kau belum melihat berita televisi?” tanya pria berwibawa itu dari seberang telepon.“Aku baru sampai rumah, ada berita apa?” tanya Jack.“Bukankah kau yang melaporkan penggelapan yang dilakukan beberapa jenderal yang dulu bekerja di markas besar?” tanya Chief.“Ya. Aku yang melaporkannya kemarin.” Jack menyalakan televisi di rumahnya. Mencari chanel berita, kemudian memperhatikan.“Kau sedang menontonnya?”“Ya. Hanya saja ini agak berbeda dengan maksud tujuanku mengajukan laporan itu ke atas. Kupikir mereka akan mempelajari kasus itu lebih mendalam baru bertindak,” ujar Jack.“Laporanmu akurat, itu sebabnya tak butuh waktu lama untuk validasi ke atas. Lihatlah ... mereka tertangkap tangan dan beberapa orang terbukti bermain di pasar gelap!” Chief terdengar gembira.“Tapi itu belum menyentuh jajaran tertingginya,” kata Jack penuh keyakinan.“Jack, bukankah itu jelas adala
Ruangan itu sesunyi kuburan. Mereka bergidik ngeri mendengar suara tawa bos.“Aku yang akan menyentuhnya hingga dia terkencing-kencing! Beraninya kau bermain api di belakangku!” gerungnya murka.“Tahan dia!” perintah Bos Besar. Beberapa orang langsung muncul dari balik tirai dan menangkap Eight.“Aku tidak akan melakukannya lagi, Aku janji. Akan kukeluarkan dia dari kelompok Yang Tak tersentuh. Tidak akan ada yang menyelidiki hingga ke sini!” Pria itu berlutut memohon di lantai.Bos Besar melempar sebuah foto. “Tindakanmu membuat ibunya tewas! Dan itu tidak bisa diperbaiki lagi bahkan meskipun kau membubarkan kelompok gila kuasamu itu!”Tubuh Eight gemetar. Dia memang mengetahui tentang pembunuhan Daniella Lawrence. Tapi dia menutup mata dan membantu menghancurkan beberapa bukti. Tak disangkanya Bos Besar Dunia Bawah memiliki mata-mata dan akhirnya mengetahui semua tindakannya.“Kau dulu bukan siapa-siapa. Aku yang menempatkanmu di kota kecil itu. Bukan untuk bersikap sombong seolah K