Share

Bab 16. Perasaan Aneh

"Kamu kenapa melamun terus, Mas? Gak biasanya kamu kayak gini. Masih mikirin Ana?"

"Bu-bukan gitu, Sandra. Aku bukan memikirkan Ana–"

"Kalau gak mikirin Ana, berarti mikirin omongan aku. Kamu nggak mau aku nginap di sini, terus tidur sama aku, kan?"

Aku mengedikkan bahu agar Sandra mengerti. Setelah itu melangkah cepat masuk rumah ketika pintu utama terbuka. Perasaan campur aduk. Kami memang pernah melakukan dosa itu satu kali, tetapi sungguh aku tidak mau mengulanginya lagi.

Pada malam ketika aku meniduri Sandra, ada noda merah di tempat tidur. Itu berarti dua masih perawan dan baru pertama kali melakukannya. Noda pada malam pertama membuat aku semakin merasa bersalah sehingga memilih bertahan, tepatnya terkekang. Sulit meninggalkan Sandra saat ini.

Tiba di ruang tengah, aku langsung menghempaskan bokong ke lantai, bersandar pada dinding kamar Nila. Pikiran melayang entah ke mana. Aku tidak percaya kenapa bayangan Ana menari-nari di depan ma

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status