Share

Haru

Pak Trisno membopong tubuh istrinya ke dalam gerobak kayu yang biasa dia gunakan untuk membawa kayu bakar. Hujan perlahan mereda, ia menutupi bagian atas gerobak dengan tripleks bekas dan dilapisi kain.

“Bapak, hati-hati di jalan, segeralah pergi supaya Ibu bisa cepat mendapatkan penanganan,” pesan Indah.

“Bapak berutang budi padamu, Nak. Akan segera Bapak carikan bantuan juga untukmu nanti.”

“Baik, Pak. Hati-hati,” ulang Indah saat Pak Trisno mulai mendorong gerobaknya menembus gerimis. Perjalanan sekitar satu kilometer itu bagaikan puluhan kilometer karena jalanan setapak yang becek dan juga akar-akar pohon yang menonjol membuat perjalanan Pak Trisno tak bisa cepat.

“Bertahanlah, Bu!” pekik Pak Trisno sambil terus mendorong gerobaknya sekuat tenaga.

Untungnya hujan sudah reda, hanya tersisa rintik hujan yang membuat air mata Pak Trisno kini terlihat jelas. Ia tak ingin suatu hal buruk terjadi pada istrinya. Baru kemarin ia melihat istrinya tertawa, ia tak ingin kehilangan istrinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
siti alawiyah
semoga istrinya psk Trisno cepat sembuh, untungnya ada Wildan jadi indah bisa diselamatkan dan dibawa ke RS juga bertemu dengan Edwan dan anak2
goodnovel comment avatar
Joo' Moonky
indah dah mau dpt bantuan, lepas itu buat dia bahagia Thor, klau mau ada sambungan nya buat aja cerita anak2nya aja biar gak muter-muter ..., si Luna buat aja seumur hidup di penjara
goodnovel comment avatar
Refni Yulianda
Tambah dong thor. Jangan satu mulu hiks
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status