Share

KENYAMANAN

Burhan memijat kepalanya. "Ah, pusingku sudah mereda tapi entah kenapa rasanya lemas sekali."

"Anda ingin istirahat terlebih dahulu? Saya akan mengambilkan sarapan untuk anda."

"Tolong lakukan itu." Burhan kembali merebahkan tubuhnya.

Sekretaris membungkuk sedikit lalu berjalan keluar kamar, tanpa sengaja bertabrakan dengan Sean yang buru-buru masuk ke dalam kamar papanya. "Tuan muda," sapanya.

Sean menatap tajam sekretaris. "Apa kamu tidak punya mata?!"

Sekretaris hanya tersenyum lalu berjalan meninggalkan kamar tanpa merasa tersinggung dengan tindakan Sean.

Sean lebih tersinggung melihat tindakan masa bodoh sekretaris papanya. Namun tidak bisa memperpanjang karena papanya memanggil.

"Ada apa masuk ke dalam kamar Papa? Tidak lihat kepala Papa sakit begini?"

Sean menoleh dan buru-buru mendekati Burhan. "Papa masih sakit kepala? Mau Sean ambilkan sesuatu?"

Pergelangan tangan Burhan menutupi kedua matanya. "Tidak perlu, ada apa kemari?" tanyanya.

Sean berlutut di samping tempat tidur Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status