Share

Bertemu Aisya

Aku menekan rem. Aku memutar arah pandanganku. Tak salah! aku melihat Aisya duduk di kafe outdoor bersama teman-temannya.

Tawanya,

Senyumnya...,

Kenapa aku malah terbayang rindu padanya?

Kuambil ponselku, lalu kukirim pesan padanya.

[Kamu di mana?]

Setelah pesanku terkirim, aku terus memerhatikan. Namun tak ada balasan yang merespon pesanku.

Aku terus menunggu, tapi tetap sama.

"[Aisya, aku mau bertemu. Kamu dimana?]

Sekali lagi kukirimkan pesan. Hasilnya tetap sama. Pesanku tidak dia balas.

Aku yang saat meninggalkan rumah Rivan dengan emosi, merasa emosiku tersulut lagi. Bisa-bisanya dia nongkrong disaat aku memikirkan bagaimana membawanya pulang ke rumah.

"Kamu lelaki pertama kukenali yang brengsek, Raka!" Tatap Rivan.

"Kamu sadar tidak pengorbanan apa yang dilalui istri kamu? dia rela loh, tubuhnya mau berubah demi mengandung anak kamu." Ucap Rivan lagi. Wajahnya tak ramah seperti awal aku datang.

"Ucapan kamu persis teman aku Hamka."

"Yah, itu artinya teman kamu waras! mengharg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status