Share

Pertama Kali?

last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 20:14:34

“Mati? Benarkah? Aku tidak yakin!” Bruno melipat kedua tangannya di dada. Meragukan ucapan Radon.

“Percayalah, setelah tuan kenyang, dia pasti lenyap. Tuan tidak akan seloyal seperti itu kalau belum mendapatkan apa yang dia inginkan!” Radon mengira masih seperti kebiasaan tuannya saat bermain tarik ulur.

Radon percaya, Tuannya akan berubah sikap setelah apa yang didapatkannya. Apalagi dia tahu dengan informasi yang didapatkan nya.

“Sayang sekali kalau wanita itu lenyap. Padahal kalau dia bosan, aku juga masih bisa menampung. Dia imut sekali. Sebentar sebentar, tapi dia itu sudah menikah. Mana mau Math menyentuhnya kalau bukan yang pertama,” oceh Bruno. Mereka saling beradu argumentasi.

Radon hanya terdiam saat argumen nya tidak bisa membalikkan.

“Agh, sakit, tu–tunggu. Tuan mau apa?” Baru saja tubuh Hana dilempar, dia sudah berada diatas tubuhnya.

“Kau lupa? Bukannya kita sudah buat kesepakatan. Aku akan melepaskan, asalkan kau terima kesepakatan dariku,” Hana sedikit oleng mendengar ucapannya.

Meski barusan sudah makan dengan kenyang, tapi ada urusan kesepakatan itu memang belum dijabarkan secara jelas.

Hana menggeleng, “Aku nggak lupa? Cuma apa kesepakatan yang Tuan mau?” dengan polosnya Hana berbicara padahal dia sudah berada di hadapan serigala yang akan menyantap nya hidup-hidup.

Tubuhnya sedang dihimpit dan tatapan garang Math sudah dipastikan jika wanita yang mengerti harusnya dia segera berinisiatif.

“Apa ini? Dia sedang berpura-pura bermain wanita polos denganku. Ah, tidak benar. Dia sudah menikah, masa hal seperti ini tidak mengerti. Hah! Sial, dia sudah menikah, tapi kenapa tubuhku malah merasakan hal berbeda. Bukannya aku paling tidak suka dengan barang bekas,” Math sedang beradu dengan pikirannya sendiri.

Sedikit mengerutkan dahi.

“Tu–Tuan, jadi apa kesepakatannya?” masih dengan polosnya Hana bertanya, dia tidak tahu kalau dirinya sudah masuk ke dalam mulut serigala yang siap memakannya kapan saja.

“Kau!” Math tidak tahan, wajahnya maju lebih dulu dan grauk, “Aghhh! Sakit ah!” teriak Hana benar-benar terkejut. Dia berusaha berontak dan mendorong tubuhnya, namun Math sepertinya belum puas, dia masih menyerang bagian leher Hana. Dari gigitan, lama-lama berubah menjadi hisapan.

Hana masih tetap berontak dan mendorong, tubuhnya benar-benar berat.

“Tu–Tuan, ah lepaskan sa–sakit ahh hmp!” Hana terkejut lagi, kini karena teriakannya malah membuat mulut Math yang menghisap lehernya jadi berpaling ke bibir. Math melumatnya tanpa memperdulikan. Hana hampir kehabisan napas.

“Bernapas bodoh. Kau benar-benar bodoh. Memangnya suamimu tidak pernah mencium!” dengus Math dengan napas memburu, dia menarik wajahnya sesaat. Hana mengatur napasnya dan menggeleng, “dia … dia selalu sibuk, aku nggak pernah diperhatikan!” cetusnya dengan bibir sedikit cemberut dan kecut.

Math meringis saat melihat reaksinya, “Rupanya dia istri yang diabaikan!” decaknya lagi di hati, kini merubah posisi. Math mengangkat tubuhnya dan dia duduk dalam pangkuannya.

“Kau pasti sedang berbohong untuk menggodaku!” Math mengujinya.

“Buat apa aku bohong, kita juga nggak saling kenal dan nggak ada untungnya juga. Hari ini dia malah sengaja membawa selingkuhannya dan meminta cerai dariku,” Math mengerutkan kening mendengar cerita Hana yang terkesan kesal, tapi seakan sudah tidak peduli.

“Benarkah?” Hana hanya mengangguk, wajahnya tiba-tiba sedih, “hari ini adalah hari jadi tiga tahun kita menikah. Aku pikir, dia mengajakku keluar untuk merayakan. Dia nggak pernah ingat sama sekali hari pernikahan kita, tapi dia terang-terangan membawa kekasihnya. Aku sebenarnya sudah lama mengetahui, aku hanya berpikir, mungkin saja hatinya tergerak dan bisa melihatku.”

“Nyatanya, hanya aku yang berharap. Sepertinya aku memang salah. Aku sangat mencintainya. Aku menutup mata untuk apapun yang dia lakukan, asalkan dia tetap kembali ke rumah. Kalau saja dulu aku menolak, semua ini nggak akan pernah terjadi,” tanpa terasa air mata Hana malah mengalir.

Padahal Math orang yang baru dikenalnya. Hana malah cerita tentang kehidupan pribadi.

“Kau sedang mengeluh padaku?” cibir Math. Hana menggeleng.

“Ini semua kan karena kamu yang membawaku. Kalau tadi kamu nggak menghalangi, aku pasti sudah bisa mengejar suamiku,” tambah Hana, bibirnya masih cemberut.

“Jadi? Kau menyalahkanku?!” Hana terdiam. Mungkin saja itu adalah ketidaksengajaan, tapi nyatanya malam sudah tiba, ponsel Hana tetap tidak terdengar suara.

Dia merasa sangat sedih. Mungkin kalau benar-benar dia menghilang atau diculik seperti ini pun, Bima suaminya memang tidak akan pernah peduli. Atau dia berharap kalau istrinya tidak akan pernah kembali lagi.

“Mana berani aku menyalahkanmu, sebenarnya aku berterima kasih, kalau kamu nggak membawaku, perasaanku sekarang nggak akan lega seperti ini,” Hana mengusap dadanya, memang ada sedikit beban yang keluar dan terasa ringan.

Math tertegun dengan ucapannya. Dia tadi memang sudah membaca profil tentang Hana. Benar adanya dia sudah menikah dan suaminya ada salah satu pengusaha berpengaruh. Dia bahkan ada beberapa proyek yang akan ditangani dengan perusahaannya.

Tidak menyangka malah Math salah menangkap. Dia mengira Hana adalah suruhan dari keluarga Zian, seperti laki-laki penghianat yang berada dalam ruang hukuman itu.

Tiba-tiba tangan Math menyentuh bibirnya lagi. Seolah Math tidak mendengarkan cerita, dia malah terpesona oleh bibir mungil dan tipis Hana, “Aku mau lagi, kali ini kau harus benar-benar bernapas!” cetusnya. Tanpa ragu, dia menarik tengkuk Hana dan membiarkan bibirnya lebih dulu maju, lidahnya mulai menyusup dan melakukan serangan. Kali ini, meski terkejut, Hana tidak menolak, tubuhnya seperti mendapat arahan dari Math untuk mengikuti semua gerakan saling tarik, hisap dan bertukar air liur.

Hana malu. Dia langsung membenamkan wajahnya.

“Pertama kali?” Meski tidak yakin, Math malah melontarkan pertanyaan itu, walhasil, Hana mengangguk pelan dalam dekapannya.

“Suami bodoh, tiga tahun tidak merasakan bibirnya. Aku yang sekai coba saja langsung ketagihan. Memangnya wanita selingkuhannya itu lebih imut dan manis dari istrinya,” tiba-tiba saja Math malah merutuki kebodohan Bima yang tidak pernah mencium Hana.

Otak Math sedang berpikir lalu dia mendorong perlahan tubuh Hana yang masih membenamkan diri, “Kau? Jangan-jangan belum pernah melakukannya?!” suara Bariton nan tegas juga dengan rasa penasaran yang entah kenapa Math jadi sangat ingin mengetahuinya.

Hana terdiam. Dia malah menunduk semakin dalam.

“Aku sedang bertanya padamu!” ucap Math, tangannya menarik wajah Hana agar mereka saling berhadapan, “katakan padaku, apa kau belum pernah melakukan itu?” Hana membuang wajahnya, masih tidak ingin menjawab.

Perasaan dalam hatinya juga menjadi tidak karuan. Ditanya hal sensitif dengan orang yang baru dikenal, rasanya tidak etis. Bahkan dia tidak punya teman dekat untuk sekedar bercerita. Selama ini Bima memang tidak membatasi pergaulannya, tapi Hana demi untuk merebutnya perhatian dan cintanya, dia rela menjadi wanita penurut.

“Kalau kau tidak menjawabnya, aku sendiri yang akan mengeceknya langsung!” cetus Math, namun Hana masih larut dalam pikiran, seolah-olah, pikirannya sedang melayang kemana-mana.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Dua Iblis Kejam Mencintaiku

    “Huhuhu, akhirnya kamu bangun juga, aku benar-benar takut sekali, huhuhu!” Lilian langsung memeluknya pelan.“Sudah, sudah, jangan menangis lagi. Aku sudah gak apa-apa,” Lilian segera mengangkat tubuhnya agar tidak membuat Hana sesak.“Tolong bantu, aku!” Hana meminta ranjangnya dinaikkan, dia tidak ingin terus tiduran.Pintu dibuka, Bruno masuk membawa laporan hasil operasi dan seorang suster membawakan obat dan makanan. Suster memeriksa infus lalu keluar setelah Bruno menyuruhnya.Lilian memberikan jarak, dia mundur dan Radon baru saja kembali dengan satu paperbag makanan untuknya.“Kau ini benar-benar luar biasa. Untungnya masih bisa terselamatkan. Lain kali jangan main benda tajam lagi. Lebih baik kau mainkan saja benda tumpul mereka!” Bruno sedang memberitahukan kondisinya juga mengejek dua laki-laki itu. Mereka tidak banyak suara setelah dibuat ultimatum oleh Bruno jangan berisik.Mereka benar-benar menurut.“Mana ada aku main it–,” seketika wajah Hana memerah ketika dia memaham

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Kesempatan Baru

    “Tidaaak, sayanggg!!!” Math dan Zian berlari kearah Hana, wanita itu sudah terkapar di tanah, tubuhnya bersimbah darah.“Habisi wanita itu!” perintah Math dan Zian, Lilian terkejut dan berlari memeluk tubuh Hana yang banjir darah. Kemudian suara peluru tiba-tiba berbunyi, pe-lu-ru-peluru tersebut langsung membuat Zhifa terkapar tidak jauh dari tubuh Hana. Tangannya masih memegang pisau berlumuran darah.Bima membeku. Pertunjukan barusan terjadi di depan matanya. Hana sempat melihatnya, tapi tubuhnya semakin melemas karena kehilangan banyak darah. Matanya perlahan tertutup.“Jangan biarkan dia lolos juga, Radon, Bob!” perintah keduanya, sudah pasti tujuan selanjutnya adalah Bima.“Aghhh!” Bima terkejut karena tiba-tiba tubuhnya dihajar oleh Radon dan Bob dari depan juga belakang, “ag aku tidak bersalah. Dia, bukan disuruh olehku!” suara Bima penuh getaran, dia sudah melihat Zhifa meregang nyawa akibat pe-lu-ru-peluru tadi tidak mungkin dia membayangkan kalau pe-lu-ru-peluru itu juga be

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Persaingan Cinta

    Lilian hampir saja tersedak mendengar ucapan Hana. Dia tidak mengira kalau temannya akan berbicara sebar-bar itu.“Aku lapar! Berhenti saja disitu,” Hana merasa lapar lagi karena dia hanya ingin benar-benar bebas makan tanpa pengawasan dua laki-laki itu.Mereka menghentikan taksi di depan restoran cepat saji.“Aku tunggu disini saja, aku gak bawa uang. Ponselku juga tertinggal di kamar Math!” kata Hana menunjukkan sederet gigi putih. Meminta Lilian yang membeli dan dia memilih menunggu di bangku area taman dekat restoran siap saji tersebut.“Hmm, tunggu saja disana, aku gak akan lama!” Hanya mengangguk dan mereka berpisah. Hana berjalan kearah taman dan Lilian ke restoran siap saji.“Akhirnya aku bisa bernapas sebentar,” kata Hana.Dia tahu, Math dan Zian memantau tidak jauh-jauh. Mobil-mobil mereka mengawasi diseberang jalan.“Kau yakin tidak perlu kesana?” Zian berdiri bersebelahan dengan Math, sama-sama melipat kedua tangannya. Setelah pertemuan di ranjang tadi, hubungan mereka sep

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Shio Anjing

    Hana memilih acak, satu kaos dan celana. Math sudah memenuhi lemari dengan model yang dipilihnya serta ukuran milik Hana. Dibandingkan dengan Bima, perhatian Math jauh lebih nyata. “Rupanya dia sangat memperhatikanku, dia ga pernah bertanya berapa ukuran dan model yang kusukai, tapi pilihannya aku benar-benar menyukainya,” batin Hana berbisik, dia tersenyum puas dengan yang dilihatnya.Hana menghindari dulu pemakaian gaun. Kapok jika tiba-tiba mereka langsung menyerbunya. Lebih baik memilih model lain.Dia ingat ponselnya yang belum diisi daya. Dan menaruhnya di tempat pengisian daya khusus, dia hanya meletakkan ponselnya di lempeng tanpa kabel yang merepotkan.“Sayang!” Math mendekatinya.“Diamlah jangan berisik!” sembari menyalakan ponsel, hitungan beberapa detik ponselnya menyala, beberapa notifikasi panggilan tidak terjawab masuk beserta pesan langsung terlihat di layar.Math sudah mengerutkan kening tidak sukanya. Zian pun perlahan-lahan mendekat dan melirik. Melihat Hana sedan

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Berbagi Istri

    “Ssstt!” kata Math, dia malah membuka bajunya dan merogoh saku kantongnya, menunjukkan kain milik Hana yang tadi disita olehnya. Itu memang disembunyikan oleh Math.Math hanya ingin menyampaikan kalau yang sedang terjadi bukan kesalahannya. Semua yang terjadi sekarang adalah kecerobohan dirinya. Jadi, dia lebih memilih berbagi istri dengan rival terberatnya daripada dia harus ditinggalkan.“Biarkan dia mengurus yang disana, kami akan bergantian, jadi aku harap kau bisa menyiapkan tenagamu,” ucap Math, Hana membulatkan mata, sebelum dia sempat protes, “Ahhh hmmm shh!” Zian sudah menyerang di bawahnya lagi, lalu Zian menyembulkan kepalanya, “seharusnya kau ambil keputusan itu sejak tadi. Benar-benar menyebalkan, aku sampai harus menunggu lama,” dengus Zian. Dia sekarang terang-terangan tidak peduli karena Math juga sudah melepaskan seluruh yang dipakainya.Math naik ke ranjangnya, menarik tubuh Hana dari belakang hingga Zian lebih leluasa melakukan aksinya di bawah sana.“Ma–Matty ahh a

  • DICERAI SUAMI DINIKAHI BOS KEJAM   Seperti Di Labirin

    Math tidak menjawab, dia langsung duduk. Hana berbalik dan, “Agh!” dia terkejut karena tepat sekali Zian ada dibelakangnya.Math menoleh, “Kau!” deliknya.“Bukan salahku, dia yang merobek bajuku tadi,” kata Zian, lagi-lagi menunjukkan sikap yang kasihan.“Matty!” Hana greget sendiri, padahal dia berniat menyuruhnya pergi setelah makan, “emm, kita ganti baju dulu,” kata Hana merasa tidak enak, dia tidak ingin melihat Zian berkeliaran seperti itu. Radon spontan menutup mata Lilian.“Sayang!” protes Math.“Diam, kamu benar-benar gak bisa dipercaya. Kalau seperti ini, aku lebih baik pergi saja!” Hana jadi mengancam, dia ingin masalah cepat selesai, tapi ini sepertinya berada di labirin yang terus berputar-putar.“Ng–nggak sayang, jangan seperti itu. Maafkan aku, sayang! Math langsung bergerak saat Hana membantu memapah Zian ke kamar mereka. Selama dipegang Hana, suhu tangannya saja sudah membuatnya menelan air liur. Zian benar-benar lapar dan haus. Dia ingin sekali menerkam Hana kalau sa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status