Share

Session 2 - Bab 22

“Hallo, Siang menjelang sore!”

“Selamat siang Mbak Asyfa Maulida Husna?”

“Ya, Bu! Dari mana ini, ya?”

“Saya ada baca CV ta’arufnya! Apa kita bisa bertemu sore ini?”

“Loh, Ibu siapa, ya? Kenapa tiba-tiba punya CV saya?”

“Saya punya anak laki-laki, Mbak. Kebetulan memang sedang cari jodoh. Jam berapa bisa ketemu?”

“Aduh, Bu! Saya gak merasa kirim CV taa’ruf pada anak Ibu. Ibu mending jujur, deh. Ibu dari mana? Dari pinjol, ya?”

Kudengar perempuan malah terkekeh. Lalu tak berapa lama dia bicara lagi, “Enggak kok, Mbak Syfa! Saya bukan dari pinjol. Nanti saya jelaskan pas ketemu. Di warung nasbek depan PMM ya sore ini bakda maghrib, jam tujuh malam. Saya tunggu!”

Eh, kok dia maen memutuskan saja. Emang aku mau?

“Mbak Syfa gak usah bawa apa-apa. Saya gak butuh dokumen apapun, kok. Kita ngobrol santai saja nanti. Untuk makanan, saya yang traktir nanti, ya!”

“Apa jaminannya kalau Ibu gak akan nyulik saya?”

Perempuan itu terkekeh lagi lalu bicara, “Saya perempuan, Mbak. Sendirian pul
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Warni QiyamulLail
bang Zaid itu tolongin syfa nya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status