Share

30. Menyusul Rumi

Angkasa tersentak dari tidurnya. Tubuhnya yang masih lemas membuat Angkasa masih memilih istirahat di rumah hari ini. Tidur siang yang belum pernah ia lakukan, sekarang menjadi hobinya setelah lebih sepekan berdiam diri di rumah. 

Pria dewasa itu bernapas dengan terengah-engah setelah bermimpi Rumi yang tengah berteriak minta tolong. Angkasa bergerak duduk, lalu menyambar gelas air mineral yang ada di meja samping tempat tidur. Ia meneguknya hingga tandas. 

"Rumi," gumamnya sambil mengusap kasar wajahnya yang berkeringat. Kepalanya masih sedikit pusing saat ia merasakan getar yang berasal dari sisi kanan tempat ia berbaring.

Drt! Drt!

"Halo, Josep, bagaimana?"

"Pak Angkasa, saya mendapat informasi dari salah satu teman di terminal, bahwa istri Bapak kurang lebih sepekan yang lalu pergi naik bus tujuan Malang."

"Apa? Malang? Ya Tuhan, kamu bisa bantu saya melacaknya sampai ke sana? Tolong cek semua hotel, bukan ... Penginapan, karen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status