Share

38. Pilunya Tiara

"Mbak yang sabar ya, salah satu diantara keduanya tidak bisa diselamatkan. Kami tim dokter sudah berusaha. Semoga menjadi tabungan kedua orang tua di akhirat. Lekas pulih ya. Mungkin ada pihak keluarga atau suami Mbak yang bisa dihubungi?" Tiara menggelengkan kepalanya dengan lemah. Dokter dan perawat saling pandang, lalu pria berjas putih itu mengangguk tipis pada perawat di sampingnya. 

"Baiklah, kalau ada perlu apa-apa perawat kami bisa dipanggil saja. Saya permisi, besok saya baru akan visit lagi." Pria itu pun pergi meninggalkan Tiara yang masih terdiam. Air matanya tidak bisa menetes karena hatinya yang terlanjur sakit dan pedih. 

Bari benar-benar memperlakukannya bagai pelacur yang sama sekali tidak berharga. Padahal semua masalah bermula dari lelaki itu, tetapi ia yang harus menanggung malu dan nestapa akibat dari semua itu. 

"Mbak Tiara sudah sadar? Sukurlah, Mbak, saya mau beli gas karena suami mendadak ingin dibuatkan mi rebus. Pas saya

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status