Share

Penyesalan

Ivan terbangun setelah tubuhnya diguyur dengan seember air dingin. Musim dingin telah masuk semakin menggigit, lelaki bertubuh tinggi itu tak diberikan pakaian yang layak, sudahlah tipis selimut pun banyak yang robek. Sejak kejadian penembakan brutal sebulan yang lalu. Ia dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer. Terlalu banyak saksi hidup dan juga barang bukti beruma kamera CCTV. Ivan pun tak menyangkal sama sekali. Kini di hatinya hanya bercokol rasa sesal tiada tara. Sebab oleh perantara tangannya, sang ayah yang telah terpisah puluhan tahun lalu, tewas dengan cara mengenaskan.

“Jangan terlalu lama tidur, kawan. Nanti juga kau pasti akan terlelap dalam peti mati lalu dibakar,” ucap Hendrik. Kini tak ada lagi penghalangnya demi meraih karir militer yang lebih tinggi. Pesaing yang ia anggap mumpuni telah dengan bodohnya menghancurkan semua yang sudah dibangun.

“Pergi. Kau bukan temanku,” usir Ivan. Ia hanya meringkuk menahan dingin dalam ruangan gelap itu. Sendirian lelaki berke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status