Share

BAB 8A

Setiba di apartemen, Firman segera membuka koper dan memasukkan baju-bajunya.

“Mau ke mana, Mas?” tanya Rani yang baru keluar dari kamar mandi. Wanita itu menatap Firman dengan tatapan keheranan.

“Ada pekerjaan,” jawab Firman singkat. Dalam hati dia mendesah. Mengapa hidupku penuh dengan kebohongan. Beginikah akibat dari pengkianatan.

“Mendadak sekali....” timpal Rani seraya tak lepas menatap setiap gerakan firman. Padahal dirinya baru tiba kemarin dari Surabaya, dan besok adalah hari pertamanya kerja. Jakarta adalah kota baru baginya. Meskipun taksi online mudah dipesan. Tapi, tetap saja ditinggal sendiri bukan hal yang diharapkan.

“Berapa hari, Mas? Kok bawa baju banyak banget?” tanya Rani penasaran.

Biasanya yang Rani lihat sewaktu di Surabaya, Firman hanya membawa beberapa potong baju setiap datang ke sana.

Sejenak Fiman berfikir, lalu menjawab, “Mungkin seminggu.”

Bahkan, dia tak tahu tepatnya berapa lama akan pergi. Karena, papa dan mamanya kadang tidak dapat ditebak keingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
citra mahh oon juga, masa mikirin perasaan teman, yg tersakiti tu perasaan diaa... ada ya yg bodoh kayak citra ?
goodnovel comment avatar
Sri Mahayani
baru ni bisa baca biar nunggu iklan dulu ... sebenarnya harus di pertemukan loh y. Citra kan tw
goodnovel comment avatar
Rohma Ansyori
ckckck heleh mikir awak dewe ae tho cit gak usah mikir rani
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status