Share

Bab 38 : Menutupi Stres dengan Hasrat

Pagi sekali Devan telah terbangun dari tidurnya. Semalam, ia kembali memberikan servis memuaskan pada Luna. Tetapi, untuk memberitahukan sang istri atas rumah peninggalan sang papa yang akan disita oleh Bank, bukanlah suatu hal yang mudah. Walaupun semalam Devan telah menyusun kata-kata untuk bisa mengatakan kejadian di rumahnya, namun hal itu bukanlah perkara mudah. Maka, Devan yang baru malam tadi mulai tidur di rumah Luna, hanya memejamkan matanya satu sampai dua jam saja. Karena pikirannya menerawang jauh, hingga terus terjaga dari tidurnya.

Seperti di pagi ini. Saat para pelayan sudah bangun dari tidurnya, Devan juga telah terjaga. Hal itu dikarenakan, kebiasaan dan sulitnya lelaki tampan itu memejamkan matanya karena teringat atas juru sita yang setiap waktu akan dapat mengambil alih rumahnya. Namun, saat dirinya ingin memberitahu kesulitan pada keluarganya terasa bibirnya begitu kelu.

“Pagi Tuan..., apa bisa saya siapkan kopi atau teh untuk Tuan,?” tanya salah seorang pelayan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status