Share

Part50

"Mau ketemuan dimana?" tanyanya lagi.

"Biasalah. Palingan juga di mall."

"Mall mana?"

"Ditempat biasa lho, Zein."

Duh, kok nanyanya sampai detil banget sih. Untung Zein tau mallnya ada di mana. Jadi aku tinggal bilang aja. Lagian, ngapain juga aku bohong. Zein juga nggak akan mungkin mau nyusulin aku ke sana.

"Pulangnya jangan malam-malam ya, Yas."

Dih, kalau bisa jangan pulang sekalian kali, Zein. Biar hari ini terlewat. Nggak perlu dilalui berdua sebagai peringatan satu bulan pernikahan kita. Moment tersedih tau nggak.

"Aku naik taksi online aja ya, Zein. Kalau kamu mau nyuci mobil, aku juga nggak ngelarang kok." Aku tertawa geli.

"Kenapa nggak bawa mobil?"

Ya kali bawa mobil, Zein. Alasan aku pergi kan karena kamu lagi sibuk nyervis kendaraan. Apa kata dunia kalau mobilnya aku bawa. Ketauan dong lagi jablay di hari Minggu.

"Ya udh deh. Aku pergi dulu, ya. Bye bye Zein?"

"Hati-hati ya, Yas. Kalau mau pulang telpon aku, ya. Biar aku jemput."

Dih, sori ye. Nggak akan. Aku nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status