Share

Part51

Aduh! Mati aku. Kenapa Zein tiba-tiba bisa muncul di sini? Bukannya tadi dia bilang tidak ingin kemana-mana? Kan jadi masalah lagi. Kenapa juga si Rama tiba-tiba muncul. Bikin sebel aja!

Zein menatap sinis memandang Rama. Emang ini anak, kalau urusan sama laki-laki terlihat sangat garang. Macho banget lagi. Bikin bulu mataku kembali merinding disko.

Rama tak menjawab, hanya mengangkat bahu saja. Mungkin maksudnya bilang 'Sori, gue nggak tau kalau suaminya ada di sini.'

Ituh!

Tanpa meminta, Zein langsung memegang tanganku dan menggenggamnya. Kelihatan marah sih. Mukanya tegangan tinggi. Disentuh dikit aja langsung kesetrum. Lututku aja udah merasa gemetar.

"Ayuk pulang!" Dia langsung menarikku untuk berdiri. Seperti kerbau yang dicucuk hidung, aku langsung menurut dan mengikuti langkahnya dengan cepat.

Aneh. Sedikitpun nggak ada niatan untuk melawan atau meronta-ronta minta dilepaskan. Apa perasaan takut Zein marah, lebih besar dari rasa marahku sendiri? Iyyuh...seorang Tyas kalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
anjrit nih cerita yg benar benar keren lucu suka banget. tiyas yg pede dg kenarsisannya. Zen yg cemburu dg tingkahnya yg lucu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status