Share

Part97

Tanpa terasa, usia kandunganku kini sudah beranjak delapan bulan. Sekar menyarankan agar aku rutin berolahraga, minimal tiga kali seminggu. Walaupun cuman jalan kaki aja.

Zein begitu tekun menemaniku setiap hari, saat pagi-pagi sekali sebelum dia berangkat bekerja. Sedangkan aku sendiri, sudah jarang masuk kantor karena dilarang sama Zein.

So sweet banget kan suamiku itu.

"Zein, jalan kamu kok aneh sih?" tanyaku padanya saat dia sedang menemaniku jalan subuh.

"Nggak tau nih. Dari kemarin begini terus, Yas," ucapnya gusar.

"Lho, sakit kenapa? Kaya pengantin baru aja sih. Harusnya kan aku yang kek gitu," ledekku manja.

Dia tersenyum, sembari menggenggam erat tanganku.

"Emang sejak kapan sakitnya, Zein? Kok nggak bilang-bilang sih?"

"Aku pikir cuman sebentar kok. Lagian, aku juga nggak ingin kamu banyak pikiran. Kasian anak kita nanti."

Hem....so sweet banget sih.

"Makanya, periksa ke dokter dong, Zein. Kalau penyakitnya serius, gimana?" ucapku, sambil mengelus-elus perutku yang se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status