Share

Menangis di Dadamu

“Kamu mau ke mana?” tanya si Pemilik tangan.

Ratih melirik sekilas dan melihat Derryl sedang berdiri di belakangnya sambil menyentuh bahunya. Ratih menghela napas panjang, merasa lega saat tahu bukan Wisnu yang sedang mencegat langkahnya.

“Saya ... saya mau ke toilet, Pak,” jawab Ratih lirih.

Derryl hanya manggut-manggut kemudian mengizinkan Ratih melangkah pergi meninggalkannya. Sementara dia sendiri kembali duduk di tempatnya tadi. Sedikit bergegas Ratih masuk ke dalam toilet. Ia terpaksa bohong kali ini. Ratih tidak mau Derryl tahu apa yang sedang dialaminya saat ini.

Ratih menarik napas panjang sambil menatap pantulan bayangnya di depan cermin dekat vanities di toilet restoran tersebut. Toilet di restoran tersebut mempunyai dua bilik dan keduanya tampak tidak ada yang memakai sepertinya Ratih sedikit lega kali ini.

“Aku harus kembali dan tidak boleh membuat Pak Derryl curiga,” gumam Ratih.

Memang sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status