Share

21. Cerita Bian

"Bian! Apa yang kamu lakukan?!" tegur Ega lantang. Aku sendiri terkesiap melihat betapa geramnya Bian mencekik leher Tania. Langkahku maju berdiri di samping Ega.

Mendengar gertakan Ega, sontak Bian dan Tania menoleh.

"Kenapa kamu kasar pada Tania, Yan?" protes Ega terlihat tidak terima melihat kekasih hatinya dikasari. Matanya tajam memang sosok jangkung itu.

Bian bergeming. Namun, cekalan kedua tangannya pada leher Tania mulai mengendur. Begitu terlepas Tania terbatuk-batuk sembari mengusap kerongkongan.

Leher jenjang mulus itu tampak memerah. Bisa kubayangkan betapa kuat Bian mencengkeram leher wanita yang malam ini begitu seksi. Karena hanya mengenakan gaun tidur bertali satu.

"Yan?!" Ega kembali menegur karena mulut Bian masih terkunci rapat.

"Eum ... anu, Ga, tadi ... kami ... eum maksudku ...." Tania tampak terbata saat berbicara. Padahal pertanyaan Ega dilayangkan bukan padanya. Melainkan untuk Bian. "Biasa, Ga, cuma masalah sepele." Akhirnya Tania bisa meneruskan ucapannya.

E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status