Share

DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI
DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI
Author: Laa Rachma

bab 01

Author: Laa Rachma
last update Last Updated: 2023-12-07 09:46:10

🌹Mungkin sekarang kamu mencintainya dalam Diam, Layaknya cinta Fatimah kepada Ali. Mungkin sekarang bagimu untuk memilikinya adalah hal yang tidak mungkin, tapi bukankah mudah bagi Allah untuk membolak-balikan hati seluruh manusia?⁣

*********

"Menikahlah dengan den Arya nduk, Abah akan selalu mendoakan kebaikan untukmu,"

Aku yang sedang duduk bergelendotan di lengan ummi pun menoleh mendengar perkataan Abah.

"Maksud abah apa ya?"

"Kemarin, juragan Harja melamarmu kesini. Beliau berharap anaknya mendapat istri yang dapat mendidiknya ke jalan yang lebih baik,"

"Tapi bukan harus Mona kan bah? Mona tidak mencintai mas Arya,"

"Maafkan abah nduk, tapi abah sudah menerima lamaran itu. Abah sungkan menolaknya karena banyaknya bantuan yang juragan Harja berikan ke pesantren ini."

Air mataku pun menetes begitu saja. Jadi maksud abah semua ini tentang balas budi. Ku tolehkan kepala bermaksud meminta bantuan kepada ummi, namun hanya anggukan dan tatapan sendu yang aku dapatkan.

*******

Aku Monalisa Adzkia. Sebuah nama cantik yang diberikan oleh cinta pertamaku 20 tahun silam. Terlahir menjadi putri seorang kyai bukanlah hal yang mudah. Semua hal yang kulakukan harus terlihat sempurna di mata semua orang.

Dulu abah selalu mengajariku semua hal yang berbau pendidikan. Kehidupanku pun hanya berputar di titik itu saja. Mencari dan mengamalkan.

Hingga tepatnya saat aku berumur 19 tahun, kisahku dimulai. Hidupku yang awalnya semu menjadi lebih berwarna.

Ku edarkan pandangan dari jendela kamarku. Tatapanku bertumpu pada seorang pemuda berkaos oblong putih dengan peci senada. Kulit bersih dan wajah yang tercetak indah sesuai porsinya, membuatku sulit untuk kembali berpaling. Aku merasa ada perasaan asing yang menelusup membuat jantungku berdegub lebih cepat dari ritme biasanya.

Ah, aku sampai melupakan batasan melihat yang bukan mahramnya.

"Kang Faiq,"

Panggilan itu berhasil membuat si empu menoleh dan menghampiri sang pemanggil.

"Ternyata namanya kang Faiq, kenapa aku baru melihatnya sekarang?" gumanku pelan.

Sore harinya, adalah rutinitasku untuk membagi ilmu yang ku punya di asrama putri. Kedatanganku di sambut dengan anggukan oleh para santriwati, bahkan tak jarang anak anak kecil menyambut tanganku untuk dikecup.

Seperti itulah adap yang diturunkan oleh seniornya untuk menghormati keluarga Kyai.

Di tengah kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung, ku dengar beberapa santri mengobrol. Jarak antara aula dan kamar hanya tersekat tembok setengah ruang memperjelas obrolan mereka hingga terdengar di telingaku.

"Kalian tahu kang Faiq gak sih?"

Mendengar nama kang Faiq disebut, entah kenapa aku ingin mendengar pembicaraan mereka lebih lanjut.

"Tahulah, dia viral lho dikalangan mbak2 senior karena ketampanannya,"

"Tapi yang ku dengar, dia itu misterius lho, masa gak mau nyebutin nama orang tuanya saat pendaftaran, untung abah mau menerima dia jadi santri di sini,"

"Mungkin ada sesuatu yang membuatnya enggan menyebutkan orang tuanya, atau mungkin sudah meninggal, jadi kang Faiq tidak mau mengingatnya lagi."

Aku membenarkan ucapan terakhir itu, mungkin orang tuanya sudah meninggal, jadi enggan untuk mengingatnya lagi.

Pantas saja, saat aku pernah mengutarakan rasa kagumku untuk kang Faiq kepada ummi, beliau menjawab

"Nduk kita sebagai orang tua ingin kehidupan anaknya terjamin kedepannya nanti,"

Ternyata ini toh alasannya. Tapi bukankah keterjaminan itu bukan melulu tentang harta?

Pernah sesekali aku melihat kang Faiq sedang merapikan tumpukan bukuku di aula utama.

Memang sering ku tinggalkan sebagian buka catatan serta kitab kitabku di sana. Namun yang membuatku penasaran adalah ketika tangannya menyelipkan sesuatu di antara lembaran buku.

Karena penasaran, beberapa waktu setelah kepergian kang Faiq dari aula, aku pun beranjak untuk meneliti setiap lembaran guna menemunakan sesuatu yang terselempit.

Ah, ini dia. Sebuah note berwarna merah muda dengan ukiran sebaris kata, 𝙎𝙚𝙡𝙖𝙧𝙖𝙨 𝙍𝙖𝙨𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙡𝙖𝙣𝙙𝙖𝙨 𝙞𝙯𝙞𝙣 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙥𝙚𝙣𝙘𝙞𝙥𝙩𝙖.

Entah kenapa aku merasa jika wajahku tiba tiba menghangat.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Merasa tidak pantas

    🌹Cinta itu lebih dari sekedar kata kata manis, ia harus dibuktikan dengan tindakan nyata. **************Pov MonalisaAku terkejut mendengar pertanyaan mas Arya. Pak Hanan siapa? Tapi melihat pandangan mas Arya kepada kang Faiq aku jadi teringat sesuatu. Bukankah nama belakang kang Faiq adalah Hanan, lalu? "Bagaimana bisa anda berada di sini?" mas Arya mengulang pertanyaannya. "Apakah bapak tidak tahu jika saya berada di sini sedari tadi? bahkan saat ibu dan kekasih anda ini menghina ning Mona dan keluarganya." Aku masih belum bisa mencerna apa yang terjadi. Apalagi saat melihat wajah mas Arya yang tiba tiba memucat. "Dia siapa mas?" tanya Alea. Pertanyaannya mewakili rasa penasaranku. "Dia pak Hanan, calon CEO penerus sekaligus putra pak Ghozi." CEO? Hanan? Pak Ghozi? Kalimat itu terngiang ngiang di otakku. Tinggal di kota lumayan lama, membuatku sering mendengar celotehan teman temanku tentang CEO yang jadi tumpuan kehaluan mereka. Tidak salah lagi, Ghozi Al Hanan pemilik

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Faiq Al Hanan

    Pov Faiq Aku dibesarkan dalam lingkup kemewahan. Apa yang aku pinta akan terkabul dalam hitungan menit. Hingga di umur yang ke 23, bunda keberatan dengan sikapku yang cenderung manja. Memang benar. Sebagai anak dari pengusaha sukses Ghozi Al Hanan pemilik perusahaan besar HNN Groub, watak seorang atasan sudah melekat di jiwaku. Bahkan banyak yang bilang jika menatap wajahku pun sudah menunjukkan sebuah wibawa sendiri. Entah, aku pun tak paham seperti apa maksudnya. Namun untungnya selain didikan ayah yang keras, aku juga dibandingi dengan sifat lembut milik bunda. Bunda adalah wanita yang selalu mengingatkanku untuk menunduk ke bawah, begitu juga dengan harta dan raga yang kita punya hanyalah titipan sang pencipta. Entah tidak ada angin atau hujan, ayah tiba tiba memasukkanku ke dalam sebuah pesantren yang berada di pelosok desa. Ayah juga melarangku untuk membongkar identitasku yang sebenarnya. Apalagi bunda, beliau terlihat begitu bersemangat mengamini keputusan ayah. Yang ter

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Talak dan lamaran

    🌹Kadang jatuh cinta itu unik. Semakin kamu berusaha melupakan, semakin erat pula rasa itu berpegangan di hatimu. **********"Tadi umimu mendengar perbincanganmu dengan suamimu,"Aku terpaku mendengar perkataan abah. Pantas saja tadi umi menatapku dengan pandangan nanar. Aku bingung, apakah harus jujur saja tentang rumah tanggaku selama ini? Tidak, aku tidak mau menambah beban pikiran beliau lagi. Aku mencoba tersenyum, agar abah mengerti jika keadaanku tidak seburuk itu. Yang harus aku syukuri sekarang adalah, perasaanku yang belum mencintai suamiku. "Gakpapa bah, Mona baik baik saja kok. Doakan Mona ya," ucapku. Abah mengangguk, tapi dengan pandangan yang tak yakin. ********Kami bertiga duduk melingkar di meja makan. Abah belum juga mulai memimpin doa. "Kemana Faiq? kenapa gak ikut makan bersama kita?" "Tadi udah Mona suruh, tapi katanya baru saja makan di pesantren tadi." Jawabku. "Panggilkan kesini ! wong tadi sebelum berangkat aja dia masih tidur kok, makan dalam mimpi

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Kedatangan abah dan umi

    🌹Jika kamu mencintai seseorang, maka biarkan dia pergi. Jika kembali, berarti dia milikmu. **********"Sebenarnya itu hanya seseorang yang tidak Mona kenal, bahkan wajahnya pun Mona tidak paham. Dia datang katanya kasihan sama Mona yang berteduh di gezebo rusak. Kalau abah gak percaya bisa periksa ponsel Mona kok," ucapku akhirnya. Entah ide dari mana bibirku bisa merangkai kebohongan semulus itu. Biasanya saat hendak berbohong pasti aku sudah gelagapan terlebih dahulu. Berulang kali aku mengucap istigfar di dalam hati dengan kebohongan yang ku buat ini. "Emangnya kamu gak pergi sama nak Arya?" tanya Abah lagi. "Em.. "Saya masih bekerja bah, Mona juga sudah izin jika mau keluar sebentar kok, " tiba tiba mas Arya menyela begitu saja. "Baiklah, abah harap diantara kalian tidak ada yang berbohong. Dan jika kamu sudah bosan dengan Mona, kamu bisa mengembalikannya baik baik kepada abah. Jangan sampai kamu sakiti dia." Mas Arya mengangguk mendengar penuturan Abah. Mungkin Abah belu

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Fitnah keji

    🌹Allah tidak akan menguji melebihi batas kemampuanmu. ***********Mataku terbelalak melihatnya. Bagaimana bisa ada fotoku yang sedang duduk di gazebo taman dengan kang Faiq yang memegang payung di belakangnya? tapi untungnya muka kang Faiz tidak terlihat jelas. Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung salah paham. Aku buru buru menghubungi ummi untuk meluruskan kejadian yang sebenarnya. Namun sayangnya, nomor ummi tidak aktif. Saat aku kirim pesan pun hanya centang satu. Air mataku kembali tumpah. Membayangkan bagaimana keadaan abah dan ummi saat ini. Bagaimana jika foto itu tersebar sampai di tangan para wali santri. Menjelaskan pun percuma, mereka akan lebih mempercayai apa yang di lihatnya. Siapa sebenarnya yang mengambil gambar itu, dan bahkan mengirimnya kepada ummi. Tiba tiba fikiranku melayang kepada kejadian tadi. Bagaimana jika semua ini hanya akal akalan kang Faiq saja? Aku buru buru menepis pikiran buruk itu, kang Faiq tidak sepicik itu. Lagian untuk apa juga ia

  • DITALAK SUAMI DILAMAR TUAN MUDA BERKEDOK SANTRI   Putri Kyai Baharudin

    🌹Adakah orang yang mencicipi manisnya cinta lalu menginginkan yang bukan halalnya. ***********"Yang pertama, aku menerima perjodohan ini karena warisan. Aku tidak akan mendapat warisan jika menolak perjodohan ini. Yang kedua, ayah menjodohkanku denganmu hanya untuk popularitas, ia ingin dikenal banyak orang jika putranya menikahi putri seorang kyai. Jadi so, jangan menganggap kamu penting di keluarga kami," ucap mas Arya sambil menyeringai dan berlalu pergi. Meninggalkan aku yang diam terpaku. Hatiku benar benar sakit, aku merasa menjadi perempuan tidak berguna. Ku usap dengan kasar air mataku yang mengalir begitu saja. Aku beranjak keluar dari rumah. Jangan sampai mas Arya melihatku menangis atau aku akan lebih dihinakan. Ku langkahkan kakiku tak tentu arah. Hingga akhirnya sebuah taman menjadi pilihanku untuk berhenti. Aku duduk di sebuah gazebo yang jauh dari kebisingan. Meratapi betapa sulitnya takdir yang ku dapatkan. Bulir bulir air hujan yang menerobos lewat lubang atap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status